|
Sejarah penyiaran televisi terestrial dimulai sejak kelahiran [[televisi]] sebagai media penyiaran publik di [[Washington, D.C.]] pada tanggal [[7 April]] [[1927]]. Selain sistem transmisi Stratovision yang dikembangkan Westinghouse, belum ada sistem transmisi televisi yang lain hingga tahun 1950-an sebelum lahirnya [[televisi kabel]] atau televisi antena kelompok (''community antenna television'', CATV). Sistem penyampaian sinyal televisi bukan terestrial yang pertama, sama sekali tidak tergantung pada sinyal yang berasal dari sumber terestrial tradisional yang mulai menggunakan [[satelit komunikasi]] pada tahun [[1960-an]] dan [[1970-an]].
Saat ini siaran televisi di nikmati di komputer, bahkan ada juga perangkat yang mampu menyiarkan tv langsung terhubung ke monitor tanpa menyalakan CPU. Dengan demikian meski belum mempunyai dana untuk membeli pesawat televisi, kita bisa menikmatinya dengan membeli perangkat yang lebih murah, biasa di sebut tv turner. TV Tuner merupakan perangkat yang menggunakan komputer untuk menangkap siaran televisi dan menampilkannya pada layar monitor. TV Tuner biasanya berupa kartu (card) yang di pasang pada card expansi. Namun, ada juga TV Tuner External yang di pasang di luar komputer, bahkan bisa langsung di hubungkan ke monitor.<ref>1. Darma, Jarot S., Shenia Ananda, ''Buku Pintar Menguasai Multimedia'' (Cianjur: mediakita, 2009)</ref>
Televisi Terrestrial ada dua yaitu sebagai berikut:
1. Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa di masukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi di sebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) di sebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut di sebut modem. Televisi digital merupakan alat yang di gunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pemicu perkembangan televisi digital ini, di dorong oleh beberapa faktor, yaitu faktor perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan teknologi. Di bawah ini penjabaran dari faktor- faktor berikut :
a. Perubahan lingkungan eksternal :
# Pasar televisi analog yang sudah mulai ditinggalkan, kurang diminati atau jenuh.
# Adanya suatu kompetisi atau saingan dengan sistem penyiaran satelit dankabel.
----a. Perkembangan teknologi :
# Teknologi pemrosesan sinyal digital.
# Teknologi transmisi digital.
# Teknologisemikonduktor.
# Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.
2. Sedikit tentang TV Analog, Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang di pergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.<ref>1. Zulkarnain Nasution, ''Komunikasi Teknologi'' (Jakarta: Universitas terbuka, 2004)</ref>
----'''Televisi Pintar atau biasa di sebut Smart TV'''
'''Televisi pintar''' adalah televisi model terbaru yang dapat melakukan banyak hal untuk kebutuhan masyarakat, televisi di rancang sudah seperti sebuah komputer atau lebtop. Televisi ini memiliki berbagai macam perangkat baru misalnya televisi pintar ini ada yang bisa di hubungkan ke Wi Fi, bisa browsing internet, bermain game, bisa menjelajah dunia maya (seperti twitter, facebook dan lain- lain) dan bahkan sekarang sudah ada televisi yang bisa memata- matai pengguna itu sendiri.
Masyarakat- masyarakat di Amerika Serikat beberapa tahun terakhir bergeser dari TV terestrial dan kabel ke berbagai layanan streaming film, seperti Netflix dan Hulu. Perkembangan ini di respon produsen TV dengan Televisi- Televisi terkoneksi internet, seperti yang di pamerkan dalam Consumer Electronics Show di Las Vegas baru- baru ini.
Banyak perusahaan teknologi berupaya membuat perangkat elektronik yang pintar, dalam artian bisa menjalankan aplikasi untuk kepentingan produktivitas maupun hiburan, serta terhubung dengan internet. Google telah lama merancang sistem operasi Android agar bisa diadopsi pada televisi pintar. Perusahaan tersebut menyediakan sistem operasi Android yang secara default tertanam di televisi atau sistem operasi Android yang ditanam di perangkat set-top-box. Sejauh ini, beberapa perusahaan elektronik menanamkan langsung sistem operasi Android di televisi pintar mereka.
Hal ini lah yang membuat perusahaan elektronik Sony berani memasang Android pada seluruh televisi pintar yang diluncurkan pada 2015. Dengan Android di televisi pintar, pengguna dapat menggunakan fitur perintah suara untuk mencari konten yang mau di tonton di televisi. Menonton konten video juga lebih mudah karena televisi bisa terhubung dengan internet. Pengguna juga dapat memanfaatkan televisi pintar Android ini untuk bermain game. Perangkat smartphone atau tablet Android bisa di hubungkan ke televisi untuk alat pengontrol game.
Bukan hanya Android yang bakal eksis di dunia industri televisi pintar. Di tahun ini Samsung juga telah berkomitmen untuk menanamkan sistem operasi Tizen pada televisi pintar tahun 2015. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut menjanjikan televisi Tizen bakal memberi nilai tambah dalam hal konektivitas sehingga dapat untuk menonton video atau browsing internet.
Pemanfaatan Tizen oleh Samsung ini seakan menunjukan bahwa mereka tidak selamanya ingin bergantung pada Android buatan Google. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah Tizen mampu mengatasi masalah televisi pintar selama ini, yang di kenal dengan kendala sistem antarmuka yang tidak responsif, aplikasi yang tidak berjalan maksimal, serta kendala peranti keras lain? Kita tunggu saja tanggal main Tizen di ruang televisi pintar.
Selain Android dan Tizen, sebenarnya ada satu lagi sistem operasi yang di rencanakan bakal di gunakan untuk televisi pintar. LG sejak akhir 2013 lalu mengatakan bahwa sistem operasi WebOS akan dipakai untuk televisi pintar. WebOS sebelumnya adalah sistem operasi milik Hewlett-Packard. Namun, LG telah membelinya pada Februari 2013. Sama seperti Android dan Tizen, WebOS menjanjikan televisi pintar yang bisa terhubung dengan internet. Tapi, sejauh ini belum ada gebrakan berarti dari LG soal pemanfaatan WebOS di televisi.
Pada akhirnya, konsumen akan menunggu siapa di antara tiga sistem operasi televisi pintar ini yang akan jadi pemimpin pasar. Yang perlu diperhatikan, perusahaan yang mengembangkan sistem operasi ini tak boleh melupakan peran penting pengembang aplikasi sebagai pendorong ekosistem dan bersama menemukan arti televisi pintar yang sebenarnya.
TV juga berkembang dari sisi teknologi dan belakangan ini muncul TV pintar alias Smart TV, yang menggabungkan fungsi TV itu sendiri yaitu sebagai pusat hiburan dan informasi dengan internet. Melalui koneksi internet yang tanpa batas, penikmat TV tak hanya bisa menyaksikan siaran, tetapi juga dapat menjelajahi dunia maya serta konten-konten yang ada di internet dengan mudah dan menyenangkan. Ditambah berbagai aplikasi layaknya pada komputer.
Televisi pintar yang terbaru juga bisa memata- matai pemiliknya. Sebuah laporan baru menemukan bahwa Vizio, televisi yang berbasis di California telah melacak kebiasaan menonton dari penggunanya untuk di berikan kepada pengiklan. Perusahaan melakukan hal ini dengan cara melihat kebiasaan pemilik smart tv untuk di hubungkan dengan alamat IP mereka. Ini artinya pengiklan bisa menargetkan pengguna dengan prangkat mobile yang berbeda.
Kebijakan privasi perusahaan menyatakan akan berbagi data bersama dengan alamat IP yang terkait dengan sesuai televisi Vizio pihak ketiga. konsumen saat ini terhubung ke Internet melalui beragam perangkat elektronik, dari komputer ke ''smartphone''. Namun ia menyatakan Vizio tetap memperhatikan tanggung jawabnya untuk melindungi privasi konsumen.
refrerensi:
# Darma, Jarot S., Shenia Ananda, ''Buku Pintar Menguasai Multimedia'' (Cianjur: mediakita, 2009)
# Zulkarnain Nasution, ''Komunikasi Teknologi'' (Jakarta: Universitas terbuka, 2004).
== Lihat pula ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.tvradioworld.com Panduan stasiun TV di situs web TVRadioWorld]
* {{en}} [http://www.w9wi.com/ Terrestrial repeater and TV hobbyist information]
* {{en}} [http://www.tvfool.com/ TV Coverage maps and Signal Analysis]
[[Kategori:Teknologi televisi]]
| 