Identitas gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
RXerself (bicara | kontrib)
Baris 53:
Orang tua juga banyak membentuk ekspektasi gender dari anak mereka bahkan sebelum anak mereka lahir seperti pemantauan terhadap jenis kelamin anak melalui [[ultrasonografi medis|ultrasonografi]]. Anak kemudian lahir dengan nama, mainan, dan bahkan cita-cita yang spesifik terhadap gender tertentu.<ref name="Ghosh"/> Setelah jenis kelamin anak ditentukan, umumnya anak akan dibesarkan sesuai dengan jenis kelamin tersebut dan dicocokkan dengn peran gender laki-lai atau perempuan.
 
Keluarga dari masyarakat kelas bawah umumnya memiliki pandangan tradisional mengenai peran gender dengan si ayah bekerja sementara si ibu mengurus rumah tangga dan hanya bekerja untuk menambah kebutuhan. Sementara itu, keluarga dari kelas menengah umumnya mendiskusikan pembagian peran di dalam rumah tangga secara setara. Pandangan-pandangan yang berbeda dari orang tua soal gender seperti ini kemudian dapat membentuk pengertian yang dimiliki anak itu sendiri mengenai gender termasuk perkembangan gender anak.<ref name="HPJ2016">{{Cite journal|last=Halpern |first=H. P. |last2=Perry-Jenkins |first2=M. |title=Parents' Gender Ideology and Gendered Behavior as Predictors of Children's Gender-Role Attitudes: A Longitudinal Exploration|journal=Sex Roles|volume=74 |issue=11 |year=2016 |pages=527-542 |doi=10.1007/s11199-015-0539-0}}</ref>
 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bukan pandangan orang tua namun perilaku orang tua soal gender merupakan hal yang lebih pasti untuk memperkirakan perilaku anak soal gender. Sebagai conth, para ibu yang menunjukkan perilaku tradisional di depan anak memiliki anak laki-laki menunjukkan lebih sedikit perilaku sterotip laki-laki dan anak perempuan yang menunjukkan lebih banyak perilaku anak perempuan. Sementara itu, tidak ada korelasi yang ditemukan terkait perilaku ayah dan sikap anak soal gender mereka. Akan tetapi, disebutkan pula bahwa para ayah yang memiliki pandangan kesetaraan jenis kelamin memiliki anak, terutama anak laki-laki, yang memiliki lebih sedikit prasangka mengenai gender lawannya.<ref>{{Cite journal|lastname=Halpern|first=H. P.|last2=Perry-Jenkins |first2=M. |title=Parents’ Gender Ideology and Gendered Behavior as Predictors of Children’s Gender-Role Attitudes: A Longitudinal Exploration|journal=Sex Roles |volume=74|issue=11|pages=527-542 |doi=10.1007/s11199-015-0539-0}}<"HPJ2016"/ref>
 
==Variasi gender==