Kalender Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Winana (bicara | kontrib)
k +isi
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 7:
Dalam kompromi sudah disepakati bahwa: 1 hari candra = 1 hari surya. Kenyataannya 1 hari candra tidak sama dengan panjang dari 1 hari surya. Untuk itu setiap 63 hari (9 [[wuku]]) ditetapkan satu hari-surya yang nilainya sama dengan dua hari-candra. Hari ini dinamakan <i>pangunalatri</i>. Hal ini tidak sulit diterapkan dalam teori aritmatika. Derajat ketelitiannya cukup bagus, hanya memerlukan 1 hari [[kabisat]] dalam seratusan tahun.
 
== Panjang bulan ==
Dalam 1 bulan candra atau sasih, disepakati ada 30 hari terdiri dari 15 hari menjelang purnama disebut penanggal atau <i>[[suklapaksa]]</i>, diikuti dengan 15 hari menjelang bulan baru (tilem) disebut panglong atau <i>[[kresnakapsa]]</i>. Penanggal ditulis dari 1 pada bulan baru, sampai 15 yaitu [[purnama]], menggunakan warna merah pada kalender cetakan. Setelah purnama, kembali siklus diulang dari angka 1 pada sehari setelah purnama sampai 15 pada bulan mati (<i>tilem</i>) menggunakan warna hitam. Dalam perhitungan matematis, untuk membedakan warna, sering dipakai titi. Titi adalah angka urut dari 1 yaitu bulan baru, sampai 30 pada bulan mati. Angka 1 sampai 15 mewakili angka merah atau <i>penanggal</i>, 16 sampai 30 mewakili angka 1 sampai 15 angka berwarna hitam atau <i>panglong</i>.
 
Panjang bulan surya juga tidak sama dengan panjang sasih (bulan candra). Sasih panjangnya berfluktuasi tergantung kepada jarak bulan dengan bumi dalam orbit elipsnya. Sehingga kurun tahun surya kira-kira 11 hari lebih panjang dari tahun candra. Untuk menyelaraskan itu, setiap kira-kira 3 tahun candra disisipkan satu bulan candra tambahan yang merupakan bulan kabisat. Penambahan bulan ini masih agak rancu peletakannya. Inilah tantangan bagi dunia aritmatika. Idealnya awal tahun surya jatuh pada paruh-akhir sasih keenam ([[Kanem]]) atau paruh-awal sasih ketujuh ([[Kapitu]]), sehingga tahun baru Saka Bali (hari raya [[Nyepi]]) selalu jatuh di sekitar paruh-akhir bulan [[Maret]] sampai paruh-awal bulan [[April]].
 
== Tahun Baru ==
Tahun baru bagi Kalender Saka Bali, diperingati sebagai hari raya Nyepi, bukan jatuh pada sasih pertama ([[Kasa]]), tetapi pada sasih kesepuluh ([[Kadasa]]). Idealnya pada penanggal 1, yaitu 1 hari setelah bulan mati (tilem). Pada tahun 1993, Hari raya Nyepi jatuh pada penanggal 2, diundur 1 hari, karena penanggal 1 bertepatan dengan pangunalatri dengan panglong 15 sasih [[Kasanga]]. Sekali lagi kompromi diperlukan dalam perhitungan ini.
 
Sejak hari raya [[Nyepi]], angka tahun Saka bertambah 1 tahun. Menjadi angka tahun surya Masehi dikurangi 78. Dengan demikian sasih- sasih sebelum itu berangka tahun Masehi minus 79. Hal ini akan terasa janggal bagi pengguna penanggalan Masehi, karena angka tahun sasih Kasanga satu tahun dibelakang angka tahun sasih Kedasa, dan angka tahun dari sasih terakhir, Desta (Jiyestha) sama dengan angka tahun berikutnya untuk sasih pertama ([[Kasa]]).
 
== Referensi ==
* Informasi yang ada di halaman ini sebagian didapatkan dari halaman [http://www.babadbali.com/pewarigaan/kalender-saka.htm Kalender Saka] situs Babad Bali.
 
== Lihat pula ==
* [[Kalender Jawa]]
* [[Kalender Saka]]
 
== Pranala luar ==
* [http://www.babadbali.com Situs lengkap mengenai kalender Bali dan lain-lain.] Situs web ini juga memuat kalender untuk menghitung hari dalam kalender Jawa dan kalender Hijriyah.
 
[[kategoriKategori:Bali]]
[[kategoriKategori:Hindu]]
[[Kategori:Kalender|Bali, Kalender]]