Identitas gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
k referensi: -irelevan, -link mati
RXerself (bicara | kontrib)
Baris 17:
== Faktor yang mempengaruhi pembentukan ==
 
=== Alam lawan asuhan ===
{{Main article|Alam lawan asuhan}}
 
Walaupun pembentukan identitas gender belum dapat diketahui secara keseluruhan, terdapat beberapa faktor yang telah disebut memiliki engaruhpengaruh di dalam perkembangan pembentukannya. Salah satu yang paling utama adalah sejauh mana identitas gender ditentukan oleh faktor sosial atau faktor lingkungan dan sejauh mana juga faktor lahiriah atau biologi berpengaruh. Hal tersebut menjadi perdebatan di kalangan psikolog dan dikenal dengan istilah ''nature versus nurture'' (alam lawan asuhan). Kedua faktor masing-masing dianggap memiliki peran. Faktor biologis yang mempengaruhi identitas gender di antaranya adalah tingkat hormon sebelum dan pascakelahiran.<ref name="ZhongNan">{{cite journal|last1=Zhu |first1=Y. S. |last2=Cai |first2=L. Q. |title=Effects of male sex hormones on gender identity, sexual behavior, and cognitive function |journal=Zhong Nan Da Xue Xue Bao, Yi Xue Ban (''(Journal of Central South University, Medical Sciences)'') |year=2006 |volume=31 |issue=2 |pages=149-161}}</ref> [[Gen]] juga mempengaruhi identitas gender<ref>{{Cite journal | last1 = Money | first1 = J. | authorlink = John Money | year = 1994 | title = The concept of gender identity disorder in childhood and adolescence after 39 years | journal = Journal of Sex and Marital Therapy | volume = 20 | issue = 3| pages = 163–77 | pmid = 7996589 | doi = 10.1080/00926239408403428 }}</ref><ref name="GenesPT">{{cite web|url=https://www.psychologytoday.com/articles/200310/genes-influence-gender-identity |title=Genes Influence Gender Identity |publisher=Psychology Today |date=24 Oktober 2003}}</ref> namun tidak menentukannya secara pasti.<ref>{{cite book |first=S. |last=Golombok |first2=R. |last2=Fivush |title=Gender Development |year=1994 |isbn=0521408628 |page=44 |quote=When assigned and raised as boys, these genetic girls adopt a male gender identity and role, showing that a Y chromosome is not necessary for gender development to proceed in a male direction.}}</ref>
 
Faktor sosial yang dapat mempengaruhi identitas gender di antaranya adalah gagasan mengenai peran gender yang digambarkan oleh keluarga, figur penguasa, media, dan orang-orang lain yang berpengaruh di dalam kehidupan anak.<ref name="Henslin">{{cite book|title=Essentials of Sociology|first=J. M.|last=Henslin|publisher=Taylor & Francis|year=2001|pages=65–67, 240|isbn=0-536-94185-8}}</ref> Ketika anak dibesarkan oleh individu yang menganut paham tentang peran gender yang ketat, mereka cenderung akan bersikap yang sama dan menyamakan identitas gender mereka dengan pola peran gender stereotip di sekitar mereka tersebut.<ref>{{cite web|url=https://www.mentalhelp.net/articles/factors-influencing-gender-identity/ |title=Factors Influencing Gender Identity |last=Oswalt |first=A. |publisher=MentalHelp.net |date=9 Juni 2010}}</ref> [[Teori pembelajaran sosial]] mengatakan bahwa anak-anak lebih lanjut mengembangkan identitas gender mereka dengan mengobservasi dan meniru perilaku yang terkait dengan suatu gender. Mereka juga menerima respon positif seperti hadiah atau pujian atau respon negatif seperti hukuman dari perilakunya<ref name=myers>{{cite book |last=Myers |first=D. G. |year=2008 |title=Psychology |city=New York |publisher=Worth Publishers}}</ref> sehingga dengan demikian mereka dibentuk oleh orang-orang di sekitar mereka dengan cara meniru atau mengikuti.<ref>{{cite journal | last1 = Martin | first1 = C. L. | last2 = Ruble | first2 = D. N. | last3 = Szkrybalo | first3 = J. | year = 2002 | title = Cognitive theories of early gender development | url = | journal = Psychological Bulletin | volume = 128 | issue = 6| pages = 903–906 | doi = 10.1037/0033-2909.128.6.903 | pmid=12405137}}</ref>
 
Contoh terkenal dalam perdebatan alam atau asuhan adalah kasus [[David Reimer]] yang dikenal pula sebagai kasus ''John/Joan''. Saat ia masih bayi, Reimer merupakan korban dari malpraktik dan kelamin laki-lakinya harus diangkat. Psikolog John Money meyakinkan orang tua Reimer untuk membesarkannya sebagai perempuan. Reimer pun dibesarkan sebagai perempuan, mengenakan pakaian perempuan dan dikelilingi mainan perempuan, tetapi ia tidak merasa bahwa ia seorang perempuan. Setelah percobaan bunuh dirinya pada usia 13 tahun, Reimer mengetahui bahwa ia lahir dengan kelamin laki-laki. Setelah itupun ia menjalani operasi rekonstruksi genitalia.<ref>{{cite book|last1=Nolen-Hoeksema|first1=S.|title=Abnormal Psychology|date=2014|publisher=McGraw-Hill|isbn=9781308211503|page=368|edition=6th<!--|accessdate=5 Desember 2014-->}}</ref> Kasus Reimer berlawanan dengan hipotesis Money bahwa biologi tidak memiliki peran dalam identitas gender maupun orientasi seksual.<ref>{{cite journal|last=Martin|first=C. |first2=D. |last2= Ruble |first3=J. |last3=Szkrybalo |title=Cognitive Theories of Early Gender Development |journal=Psychological Bulletin|year=2002 |volume=128|issue=6 |pages=903–913|doi= 10.1037/0033-2909.128.6.903 |pmid=12405137}}</ref>
 
=== Faktor biologis ===
 
Beberapa faktor prenatal dan biologis seperti gen dan hormon dapat mempengaruhi identitas gender.<ref name="ZhongNan"/><ref name="GenesPT"/><ref name="Ghosh">{{cite web|last=Ghosh|first=S.|title=Gender Identity|url=http://emedicine.medscape.com/article/917990-overview|publisher=MedScape|accessdate= 29 Oktober 2012}}</ref>
 
Pengaruh hormon merupakan faktor yang kompleks. [[Diferensiasi seksual pada manusia|hormon penentu seks]] diproduksi pada tahap awal perkembangan janin,<ref name="BirkeL">{{cite book|fisrt=L. |last=Birke |chapter=In Pursuit Of Difference, scientific studies of women and men |title=The Gender and Science Reader |page=310 |editors=Bartsch, I.; Lederman, M. |year=2000 |publisher=Routledge}}</ref> dan jika tingkat hormon prenatal berubah, perkembangan [[fenotip]] juga dapat berubah sehingga kecenderuangan alami dari otak terhadap seks tertentu dapat tidak sesuai dengan susunan genetik janin maupun organ seksualnya.<ref>{{Cite journal|last=Hines|first=M.|date=2017-02-02|title=Prenatal endocrine influences on sexual orientation and on sexually differentiated childhood behavior|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3296090/|journal=Frontiers in Neuroendocrinology|volume=32|issue=2|pages=170–182|doi=10.1016/j.yfrne.2011.02.006|issn=0091-3022| pmc=3296090 |pmid=21333673}}</ref> Hormon dapat mempengaruhi perbedaan kemampuan spasial dan verbal, ingatan, dan keagresifan antara anak laki-laki da perempuan. Hormon prenatal mempengarui bagaimana [[hipotalamus]] di otak mengatur sekresi hormon di kemudian hari, dengan hormon wanita umunya mengikuti siklus bulanan sementara hormon pria tidak.<ref name="BirkeL"/>
 
====Orang interseks====
{{main article|Interseks}}
Seorang manusia interseks atau seekor hewan interseks memmiliki variasi pada salah satu atau beberapa karakteristik [[seks]]nya apakah itu [[kromosom]], [[organ genitalia]], [[gonad]], atau [[hormon seks]], yang "... tidak padan dengan gagasan umum [[binari gender|biner]] mengenai tubuh laki-laki atau perempuan".<ref name="unfe-fact">{{Cite web| author= Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia |authorlink=Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia | title = Free & Equal Campaign Fact Sheet: Intersex| date = 2015| url = https://unfe.org/system/unfe-65-Intersex_Factsheet_ENGLISH.pdf | access-date = 28 Maret 2016 }}</ref> Variasi-variasi yang ada mengenai kondisi interseks dapat membuat [[penunjukan seks]] saat lahir menjadi rumit<ref name="Mieszczak2009">{{cite journal | last1 = Mieszczak | first1 = J. | last2 =Houk | first2 = C. P. | last3 = Lee | first3 = P. A. | title = Assignment of the sex of rearing in the neonate with a disorder of sex development | journal = Current Opinion in Pediatrics | year= 2009 | volume = 21 | issue = 4 | pages = 541–547 | PMID = 19444113 | doi=10.1097/mop.0b013e32832c6d2c}}</ref> dan dapat tidak konsisten dengan identitas gender si anak kelak.<ref name="coe">{{Citation| last2 = [[Dewan Eropa]]| last1 = Komisioner untuk Hak Asasi Manusia| title = Human rights and intersex people, Issue Paper| year = 2015| url = https://wcd.coe.int/ViewDoc.jsp?Ref=CommDH/IssuePaper(2015)1&Language=lanEnglish&Ver=original}}</ref> Pemaksaan seks yang ditunjuk melalui hormon atau prosedur operasi melanggar [[hak interseks|hak asasi]] individu tersebut.<ref name="swissnek">{{Cite book| last = Swiss National Advisory Commission on Biomedical Ethics NEK-CNE| title = On the management of differences of sex development. Ethical issues relating to "intersexuality".Opinion No. 20/2012| location = Bern| series = 2012| date = November 2012| url = http://www.nek-cne.ch/fileadmin/nek-cne-dateien/Themen/Stellungnahmen/en/NEK_Intersexualitaet_En.pdf}}</ref><ref name="who2015">{{Cite book| publisher = Organisasi Kesehatan Dunia| isbn = 9789241564984| last = [[Organisasi Kesehatan Dunia]]| title = Sexual health, human rights and the law| location = Jenewa| date = 2015}}</ref> Sebuah peninjauan terhadap penelitian-penelitian dari tahun 1955 hingga 2000 menunjukkan bahwa lebih dari 1 orang di antara 100 orang memiliki karakteristik [[interseks]].<ref>{{Cite journal| doi = 10.1002/(SICI)1520-6300(200003/04)12:2<151::AID-AJHB1>3.0.CO;2-F| issn = 1520-6300| volume = 12| issue = 2| pages = 151–166| last1 = Blackless| first1 = M.| last2 = Charuvastra| first2 = A.| last3 = Derryck| first3 = A.| last4 = Fausto-Sterling| first4 = A.| last5 = Lauzanne| first5 = K.| last6 = Lee| first6 = E.| title = How sexually dimorphic are we? Review and synthesis| journal = American Journal of Human Biology| year = 2000| url = http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/(SICI)1520-6300(200003/04)12:2%3C151::AID-AJHB1%3E3.0.CO;2-F/abstract| pmid = 11534012}}</ref>
 
Furtado, et al. (2012) menemukan bahwa sekitar 8,5 hingga 20 persen orang interseks mengalami [[disforia gender]].<ref name="furtado">{{cite journal | last = Furtado |first=P. S. |display-authors=etal | year = 2012 | title = Gender dysphoria associated with disorders of sex development | journal = [[Nature Reviews Urology]] | volume = 9 | issue = 11| pages = 620–627 | doi = 10.1038/nrurol.2012.182 | pmid = 23045263 }}</ref> Sebuah penelitian di [[Australia]], yang merupakan negara yang memiliki klasifikasi jenis kelamin "X", menunjukkan bahwa 19 persen dari orang yang lahir dengan karakteristik seks istimewa memilih opsi "X" tersebut atau opsi "lainnya". Sementara itu, 52 persen dari peserta studi memilih opsi wanita, 23 persen memilih opsi pria, dan 6 persen tidak yakin. 52 persen dari peserta studi ditunjuk sebagai perempuan saat lahir sementara 41 persen lainnya laki-laki.<ref name="oiijones">{{cite web|url= https://oii.org.au/30313/intersex-stories-statistics-australia/ | title = New publication "Intersex: Stories and Statistics from Australia" | publisher= [[Organisation Intersex International Australia]] | date = 3 Februari 2016 | accessdate = 18 Agustus 2016}}</ref><ref name="jones2016">{{Cite book| publisher = Open Book Publishers| isbn = 978-1-78374-208-0 | last1 = Jones| first1 = T.| last2 = Hart| first2 = B.| last3 = Carpenter| first3 = M.| last4 = Ansara| first4 = G.| last5 = Leonard| first5 = W.| last6 = Lucke| first6 = J.| title = Intersex: Stories and Statistics from Australia| location = Cambridge| date = 2016 | accessdate = 2 Februari 2016| url = http://oii.org.au/wp-content/uploads/key/Intersex-Stories-Statistics-Australia.pdf}}</ref>
 
== Referensi ==