Penyakit Hirschsprung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Voices (bicara | kontrib)
bb
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 8 Februari 2008 01.54

Kelainan Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya. Syaraf yang berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak ada sama sekali atau kalopun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan ini akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya syaraf yang dapat mendorong kotoran keluar dari anus. Kotoran akan menumpuk terus di bagian bawah, hingga menyebabkan pembesaran pada usus dan juga kotoran menjadi keras sehingga bayi tidak dapat BAB. Biasanya bayi akan bisa BAB karena adanya tekanan dari makanan setelah daya tampung di usus penuh. Tetapi hal ini jelas tidaklah baik bagi usus si bayi. Penumpukan yang berminggu bahkan bulan mungkin akan menimbulkan pembusukan yang lama kelamaan dapat menyebabkan adanya radang usus bahkan mungkin kanker usus. Bahkan kadang karena parahnya tanpa disadari bayi akan mengeluarkan cairan dari lubang anus yang sangat bau. Kotoran atau tinja penderita ini biasanya berwarna gelap bahkan hitam. Dan biasanya apabila usus besar sudah terlalu besar, maka kotorannya pun akan besar sekali, mungkin melebihi orang dewasa. Ciri lain hirschprung adalah perut bayi anda akan kelihatan besar dan kembung serta kentutnyapun baunya sangat busuk. Selain itu juga riwayat BABnya selalu buruk atau tidak normal.

APA YANG MEMBEDAKAN DENGAN SEMBELIT?

Hirschprung ini berbeda dengan sembelit biasa. Walopun efeknya sama alias sama sulit BAB alias sembelit. Pada anak yang terkena kelainan ini anak tak bisa BAB terus-menerus. Biasanya bisa BAB setelah lebih dari 3 hari bahkan satu minggu. Sedang pada sembelit biasa, biasanya anak sulit BAB ketika misalnya kekurangan asupan yang mengandung serat seperti buah-buahan dan sayuran. Nah pada Hirschprung ini kecenderungannya BAB akan sulit terus, jarang bagus atau terhambat terus. Kelainan ini bisa di deteksi sejak lahir. Bayi normal, dalam waktu 24 jam akan BAB untuk pertama kalinya, sedang pada bayi yang punya kecenderungan kelainan ini (Hirschprung) biasanya tidak keluar dalam waktu itu.

Pemberian pencahar pada bayi dengan sembelit biasa akan menyebabkan reaksi langsung. Kotoran akan keluar tidak lama setelah itu, dan biasanya keras. Namun pada bayi dengan kelainan hirschsprung, pemberian obat pencahar atau asupan yang mengandung serat seperti pepaya, mangga, biasanya tidak menimbulkan efek secara langsung atau biasa saja. Terutama dengan kasus kelainan usus yang sudah cukup panjang. Akan tetapi apabila kelainan masih cukup pendek misal 1 cm biasanya bisa juga mengeluarkan kotoran. Namun biasanya terlihat lembek.

Untuk memastikan adanya kelainan ini dilakukan pemeriksaan dengan barium enema melalui anus. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan sejauh mana penyempitan usus terjadi dan seberapa panjang kerusakan usus yang terjadi. Bisa juga mengetahui gejala awalnya dengan memasukkan sedikit jari kita ke anusnya. Jika keluar, kotorannya akan menyemprot. Selain itu, jari yang dimasukkan pun akan dijepitnya oleh lubang anus tadi. Nah, gejala seperti itu biasanya hirschsprung.

BAGAIMANA MENANGANI?

Secara klinis menurut dokter, bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi. Operasi biasanya dilakukan dua kali. Pertama, dibuang usus yang tak ada persarafannya. Kedua, kalau usus bisa ditarik ke bawah, langsung disambung ke anus. Kalau ternyata ususnya belum bisa ditarik, maka dilakukan operasi ke dinding perut, yang disebut dengan kolostomi, yaitu dibuat lubang ke dinding perut. Jadi bayi akan BAB lewat lubang tersebut. Nanti kalau ususnya sudah cukup panjang, bisa dioperasi lagi untuk diturunkan dan disambung langsung ke anus. Sayang sekali kadang proses ini cukup memakan waktu lebih dari 3 bulan, bahkan mungkin hingga 6-12 bulan. Setelah operasi biasanya BAB bayi akan normal kembali, kecuali kasus tertentu misal karena kondisi yang sudah terlalu parah.

Untuk itu maka orang tua perlu memperhatikan kondisi bayinya dan melakukan pertimbangan-pertimbangan agar bayi segera tertagani dan tidak semakin parah kondisinya. Jangan sampai orang tua membiarkan hal ini sehingga perut si Bayi lama kelamaan semakin membesar sehingga ususnyapun menjadi semakin lebar, sedangkan di bagian bawah kecil sekali.

Pertanyaannya, apakah ada jalan lain SELAIN OPERASI? Inilah pertanyaan yang selalu menjadi pertanyaan kami juga. Jika berdasarkan dokter dan literatur kedokteran, ya tidak ada jalan lain. Namun dari beberapa tenaga pengobatan alternatif dan tradisional berpendapat bahwa masih bisa dilakukan penyembuhan tanpa operasi. Hanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena pada prinsipnya setiap bagian tubuh yang dialiri darah pasti mempunyai syaraf, walopun mungkin sedikit atau kurang aktif. Nah dengan metode pemijatan dan ramuan obat tradisional dapat di’aktif’kan kembali syaraf -syaraf tersebut. Beberapa yang dapat membantu proses kelancaran BAB akibat kelainan ini bisa dilakukan juga dengan mengkonsumsi pepaya yang sudah benar-benar matang, sayur daun ‘banci’ atau dengan sayur tumbuhan “Krokot’.

Namun demikian, memang semua itu mengandung resiko. Semua itu tergantung pada keyakinan dan kemantapan kita. Memperbanyak pengetahuan dan informasi mengenai penanganan dengan berbagai cara tentunya akan sangat membantu kita menentukan yang terbaik bagi si kecil yang terkena HIRSCHPRUNG.