Finlandia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 44:
Tahun 1906, [[hak pilih umum]] diadopsi di Keharyapatihan Finlandia. Namun, hubungan antara Keharyapatihan dan Kekaisaran Rusia memburuk ketika pemerintah Rusia mencoba untuk memperketat otonomi Finlandia. Contohnya, hak pilih umum ini pada prakteknya tak berarti apapun karena kaisar tidak wajib menyetujui hukum apapun yang diadopsi oleh parlemen Finlandia. Maka keinginan untuk merdeka meningkat, pertama kali di kalangan liberal radikal<ref>Mickelsson, Rauli (2007). ''Suomen puolueet—Historia, muutos ja nykypäivä''. Vastapaino.</ref> dan sosialis.
 
===Perang saudara dan awal kemerdekaan===
Pada tanggal 6 Desember, [[1917]], beberapa bulan setelah [[Revolusi Bolshevik]] di Rusia, Finlandia telah [[Deklarasi Kemerdekaan Finlandia|menyatakan kemerdekaannya]]. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada [[3 Januari]] [[1918]] dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah [[Perjanjian Tartu]] yang ditandatangani pada tahun [[1920]]. Namun, ancaman [[Uni Soviet]] tidak berakhir di situ saja. Sewaktu [[Perang Dunia II]], Finlandia telah menentang Uni Soviet sebanyak dua kali: pertama pada [[Perang Musim Dingin]] antara 1939–1940 dan Perang Sambungan antara 1941–1944. Pada 1944, Finlandia sekali lagi diserang, kali ini dari pihak tentara Jerman dalam [[Perang Laplandia]] 1944-1945, di mana tentara Finlandia berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara Finlandia. Setamat perang, pemerintah Finlandia mengadakan beberapa perjanjian dengan Uni Soviet antara tahun 1947-1948 yang berakibat pada diserahkannya beberapa wilayah Finlandia kepada Uni Soviet. Wilayah tersebut antara lain: [[Karelia]], [[Salla]] dan [[Petsamo]].
{{main article|Deklarasi Kemerdekaan Finlandia|Perang Saudara Finlandia}}
 
Setelah [[Revolusi Februari]] 1917, posisi Finlandia sebagai bagian dari Kekaisaran Rusia dipertanyakan, terutama oleh [[Partai Pekerja Sosial Demokratik Rusia|Sosial Demokrat]]. Karena kepala negara adalah [[tsar]] Rusia, maka menjadi tidak jelas siapa kepala eksekutif Finlandia setelah revolusi. Parlemennya, dikontrol oleh sosial demokrat, mengeluarkan kebijakan Power Act untuk memberikan otoritas tertinggi kepada parlemen. Hal ini ditolak oleh [[Pemerintahan Provisional Rusia]] yang kemudian membubarkan parlemen.<ref>[http://countrystudies.us/finland/15.htm The Finnish Civil War, Federal Research Division of the Library of Congress]. Countrystudies.us. Retrieved on 18 May 2016.</ref>
 
Pemilihan umum kemudian dilaksanakan, dimana partai sayap kanan menang tipis. Beberapa anggota Sosial Demokrat menolak hasilnya dan masih mengklaim bahwa pembubaran parlemen adalah tindakan ilegal. Kedua blok politik yang sama kuat (partai sayap kanan dan sosial demokrat) menjadi saling bermusuhan.
 
[[File:FiringsquadLankipohja.jpg|thumb|right|Skuad tembak mengeksekusi Tentara Merah di Länkipohja, [[Längelmäki]], tahun 1918.]]
 
[[Revolusi Oktober]] di Rusia mengubah banyak hal. Tiba-tiba, partai sayap kanan mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk menghalangi perpindahan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi dari pemerintah Rusia ke Finlandia, karena [[Bolshevik]] mengambil alih kekuasaan di Rusia. Tanggal 6 Desember [[1917]], mereka [[Deklarasi Kemerdekaan Finlandia|menyatakan kemerdekaan]] Finlandia. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada [[3 Januari]] [[1918]] dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah [[Perjanjian Tartu]] yang ditandatangani pada tahun [[1920]].
 
Tahun 1917, populasi negara ini sekitar 3 juta jiwa. [[Reformasi lahan]] berbasis kredit mulai diberlakukan setelah perang saudara.<ref name="equity" /> Sekitar 70% pekerja di sektor pertanian dan 10% di sektor industri.<ref>{{cite web |author=Finland 1917–2007 |url=http://www.stat.fi/tup/suomi90/helmikuu_en.html |title=From slash-and-burn fields to post-industrial society—90 years of change in industrial structure |publisher=Stat.fi |date=20 February 2007 |accessdate=26 August 2010}}</ref> Pasar ekspor terbesar adalah Britania Raya dan Jerman.
 
==Perang Dunia II==
{{main article|Sejarah militer Finlandia selama Perang Dunia II}}
 
Pada tanggal 6 Desember, [[1917]], beberapa bulan setelah [[Revolusi Bolshevik]] di Rusia, Finlandia telah [[Deklarasi Kemerdekaan Finlandia|menyatakan kemerdekaannya]]. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada [[3 Januari]] [[1918]] dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah [[Perjanjian Tartu]] yang ditandatangani pada tahun [[1920]]. Namun, ancaman [[Uni Soviet]] tidak berakhir di situ saja. Sewaktu [[Perang Dunia II]], Finlandia telah menentang Uni Soviet sebanyak dua kali: pertama pada [[Perang Musim Dingin]] antara 1939–1940 dan Perang Sambungan antara 1941–1944. Pada 1944, Finlandia sekali lagi diserang, kali ini dari pihak tentara Jerman dalam [[Perang Laplandia]] 1944-1945, di mana tentara Finlandia berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara Finlandia. Setamat perang, pemerintah Finlandia mengadakan beberapa perjanjian dengan Uni Soviet antara tahun 1947-1948 yang berakibat pada diserahkannya beberapa wilayah Finlandia kepada Uni Soviet. Wilayah tersebut antara lain: [[Karelia]], [[Salla]] dan [[Petsamo]].
 
Selepas perang, Finlandia berada dalam keadaan yang berbahaya sekaligus strategis sebagai negara penyangga keseimbangan antara kekuatan komunis [[Uni Soviet]] dan negara-negara demokratis yang lain di Eropa. Oleh karena itu pada tahun 1948, negara ini terpaksa menandatangani perjanjian Finlandia–Soviet iaitu Perjanjian Persahabatan, Kerja sama, dan Saling Menguntungkan, yang juga dikenali sebagai [[Perjanjian YYA]]. Perjanjian ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup Finlandia sebagai sebuah negara [[kapitalis]] demokratis. Pada dasarnya dalam perjanjian ini, Finlandia berkewajiban untuk menjadi negara yang netral ketika [[Perang Dingin]] dan membendung serangan apapun terhadap Uni Soviet yang dilakukan melalui Finlandia.