Wangsa Jagiellon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Steinsplitter (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
 
== Latar belakang pra-wangsa ==
[[Gediminid]] (Bahasa Lituania|Gediminaičiai), pewaris langsung Jagiellon pertama, adalah penguasa abad pertengahan [[Lituania]] dengan gelar '''didysis kunigaikštis''' yang diterjemahkan sebagai '''Raja Perkasa''' menurut persepsi kontemporer. Kemudian yang membuat terjemahannya adalah Adipati Agung (untuk etimologinya, lihat [[Pangeran Agung]]). Kerajaan mereka, [[Adipati Agung Lituania]], terutama dihuni oleh [[bangsa Lituania|Lithuania]] dan [[Rutenia]], dan sedikitnya setengah Slavia.
 
[[Jogaila]], pemimpin pertama wangsa Jagiellon, mulai sebagai [[Adipati Agung]] [[Adipati Agung Lituania|Lituania]]. Ia kemudian memeluk agama [[Kristiani]] dan menikahi gadis berusia 11 tahun [[Jadwiga dari Polandia|Jadwiga]], pemimpin kedua Polandia [[Istana Kapetia dari Anjou|Angevin]], dan kemudian menjadikan dirinya sendiri [[Raja Polandia]], mendirikan dinasti tersebut. Pada saat itu, ia menyebut dirinya sendiri Raja Ladislaus (Polish: Władysław), tanpa nomor urut, namun kemudian para sejarawan menyebutnya sebagai '''Władysław II''' (dari Polandia), '''V''' (dari Lituania) atau kadang '''Władysław II Jagiełło dari Polandia dan Lituania'''.
Baris 33:
Para pemimpin Jagiellon [[Lituania]] dan [[Kerajaan Polandia (1385–1569)|Polandia]] (dengan tanggal memerintah di dalam kurung) adalah :
 
* [[Jogaila]] (di Lituania 1377–1401; di Polandia 1386–1434).
* [[Władysław III dari Polandia|Władysław III]] (1434–44)
* [[Kazimierz IV Jagiełło|Kazimierz IV]] (1447–92)
Baris 49:
Image:Cranach the Younger Sigismund II Augustus.jpg|[[Sigismund II Augustus]]
Image:Cranach the Younger Barbara Radziwiłł.jpg|[[Barbara Radziwiłł]]
Image:Cranach the Younger Catherine of Austria.jpg|[[Katarzyna dari Austria (1533–1572)|Katarzyna dari Austria]]
Image:Cranach the Younger Catherine Jagiellon.jpg|[[Katarzyna Jagiellonka dari Polandia|Katarzyna Jagiellonka]]
Image:Annajagiello.jpg|[[Anna dari Bohemia dan Hongaria]]
Image:Cranach the Younger Anna Jagiellon.jpg|[[Anna Jagiellonka]]
</gallery>
Baris 66:
Antropolog mencatat kecenderungan keluarga wangsa Jagiellon untuk menikah terlambat dalam kehidupan, dan tidak memiliki keturunan hingga usia lanjut. Kebanyakan pria dari wangsa lebih dari 2 abad (sekitar tahun 1360 dan 1560) berhasil memiliki ahli waris hanya pada usia senja mereka.
 
Hal ini kontras dengan [[Dinasti Bourbon|Bourbon]] kemudian dan [[Habsburg-Lorraine]] menghasilkan berbagai wangsa [[Katolik Roma]], yang anggota-anggotanya biasanya mulai menghasilkan keturunan ketika mereka masih remaja. Selain itu, cukup menarik, mereka Jagiellon yang meneruskan garis hidup sampai usia matang, sementara mereka yang meninggal dalam usia dua puluhan atau tiga puluhan umumnya tidak meninggalkan anak-anak. Karena rentang hidup rata-rata relatif pendek di dalam periode tersebut, kebiasaan ini mulai menghasilkan anak-anak terlambat menebang banyak cabang potensial dari dinasti ini, karena orang-orang yang tua umumnya tidak berpotensi mulai berprokreasi sampai usia mereka mencapai tiga puluhan tahun.
 
Kecenderungan untuk mengandung anak terlambat melemahkan potensi dinasti tersebut dibandingkan dengan orang lain dari era yang sama. Setelah hanya empat generasi, dinasti punah akan keturunan laki-laki. Tapi empat generasi yang sama berlangsung selama 2 abad, rata-rata sekitar 50 tahun antara siring setiap generasi baru: