Pergundikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
'''Pergundikan''' adalah suatu praktik di [[masyarakat]] yang berupa ikatan hubungan di luar [[perkawinan]] antara seorang [[perempuan]] (disebut '''gundik''') dan seorang [[laki-laki]] dengan alasan tertentu. Alasan yang paling umum biasanya adalah karena perbedaan status sosial, ras, dan agama. Selain itu, pergundikan terjadi karena adanya larangan dalam masyarakat untuk memiliki lebih dari satu istri. Praktik memelihara [[selir]] atau [[harem]] merupakan salah satu bentuk pergundikan.
 
Pergundikan merupakan praktik yang umum pada zaman [[kolonialisme|kolonial]]. Hubungan yang terjadi adalah antara [[tuan tanah]] dengan perempuan dari kalangan [[pribumi]] atau [[budak]] yang menjadi bawahannya. Hal ini dimungkinkan karena kurang tersedianya perempuan dari kalangan sosial yang sederajat di tanah jajahan.
 
Pada masa [[Hindia Belanda]], pergundikan melahirkan kelas masyarakat yang kemudian disebut dengan istilah [[kaum Indo]] pada abad ke-19 dan ke-20.
Baris 12:
Meskipun para gundik pada masa Cina kuno mendapat banyak batasan-batasan, sejarah dan literatur banyak mencantum cerita para gundik yang mencapai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Di dalam salah satu buku dari [[Empat Karya Sastra Termasyhur]] Cina, [[Impian Paviliun Merah]], ketiga generasi keluarga Jia disokong oleh gundik favorit kaisar.
 
Gundik-gundik kaisar yang dipelihara di [[Kota Terlarang]] biasa dijaga oleh [[Orang kasim]] untuk meyakinkan bahwa para gundik tidak dihamili oleh orang lain selain kaisar sendiri.
 
== Di Thailand ==