Gangguan identitas disosiatif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 38:
== Diagnosis ==
 
Membuat diagnosis untuk gangguan identitas disosiatif tidaklah mudah dan memakan waktu yang lama. {{fact}} Diagnosis bisa dilakukan dengan wawancara terstruktur dan melalui beragam tes psikologi.{{fact}}
 
=== Wawancara Klinis Terstruktur ===
Wawancara Klinis Terstruktur (bahasa Inggris: ''Structured Clinical Interview for DSM-IV (SCID-D)'').<ref name="SCID"> [http://www.scid4.org Situs SCID-D: Structured Clinical Interview for DSM Disorder]. <small>Diunduh pada 31 Maret 2010</small></ref> Metode wawancaranya pun telah memiliki panduan, yaitu menggunakan Diagnosis dan Penjadwalan Wawancara Terstruktur untuk Penderita Gangguan Identitas Disosiatif (bahasa Inggris: ''Diagnosis dan Dissociative Disorders Interview Schedule (DDIS)'').<ref name="DDIS"> [http://jackiewhiting.net/Psychology/AbPsych/DDIntrvw.htm Situs community of Joel Barlow High School: SCID-D]. <small>Diunduh pada 31 Maret 2010</small></ref>
 
Sebuah tes sederhana dianggap tetap valid untuk melakukan diagnosis yang dinamakan Pengukuran Kejadian Disosiatif pada Penderita (bahasa Inggris: ''Dissociative Experience Scale (DES)'').<ref name="DES"> [http://counsellingresource.com/quizzes/des/index.html Situs Counselling Resource: Welcome to the Dissociative Experiences Scale, A Screening Test for Dissociative Identity Disorder]. <small>Diakses pada 31 Maret 2010</small></ref> Diagnosis harus dilakukan oleh [[psikiater]] atau [[psikolog]] yang berkompeten dan bersertifikat. {{fact}}
Baris 49:
==== Panduan diagnosis ====
Berbagai panduan diagnosis dari gangguan identitas disosiatif bisa dilihat pada:
* ICD-10 dengan kode F44.9<ref name="ICD"> [http://apps.who.int/classifications/apps/icd/icd10online/?gf40.htm+f448 Situs WHO ICD-10: Mental and behavioural disorders]. <small>Diakses pada 31 Maret 2010</small></ref>
* DSM-IV TR dengan kode 300.14<ref name="DSM"/>
* PPDGJ III dengan kode F60.2 <ref name="PPDGJ"> [http://www.scribd.com/doc/28554403 Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ. Psikiatri RSUP Persahabatan: Klasifikasi-Gangguan-Jiwa-Menurut-PPDGJ-III] <small>Diakses pada 31 maret 2010</small></ref>
 
== Sejarah ==
 
Istilah gangguan identitas disosiatif merupakan sebuah istilah baru, dahulu gangguan ini dikenal dengan gangguan kepribadian majemuk ataupun banyak yang menyebutnya [[kepribadian ganda]], istilah ini lalu diperkenalkan pada tahun 1987.{{fact}}
 
Pada [[abad ke-18]], keahlian para dukun untuk berubah menjadi roh binatang ataupun peristiwa kerasukan dianggap sebagai fenomena seseorang yang mempunyai kepribadian ganda. {{fact}} Kasus Eberhardt Gmelin ([[1791]]) dianggap sebagai kasus kepribadian ganda pertama yang dilaporkan, walaupun sebelumnya pernah terjadi peristiwa amnesia yang menyerupai [[gejala]] kepribadian ganda yang dilaporkan pada tahun [[1664]].{{fact}}
Baris 63:
Pada akhir [[abad ke-19]], Eugene Azam, seorang profesor bedah tertarik pada [[hipnosis]], menerbitkan sejumlah laporan tentang Felida X, Felida X lahir pada tahun [[1843]], kehilangan ayahnya pada masa bayi dan masa kanak-kanak hidup dengan pengalaman yang menyakitkan. {{fact}} Felida X memiliki 3 kepribadian dimana kepribadian 1 adalah kepribadian normalnya dan 2 lagi kepribadian lainnya yang abnormal.{{fact}} Pierre Janet melaporkan beberapa kasus kepribadian ganda pada akhir [[abad ke-19]] dan [[abad ke-20 awal]], seperti kasus Leonie, Lucie, Rose, Marie, dan Marceline.{{fact}}
 
Pada era 1880-1920, banyak konferensi medis internasional yang membahas tentang [[disosiasi]].{{fact}} [[Jean-Martin Charcot]] memperkenalkan gagasannya tentang disosiatif, dia mengatakan bahwa "gegar" (''shock'') pada [[saraf]] mengakibatkan berbagai kondisi [[neurologis]] yang abnormal.{{fact}}
 
Kasus kepribadian ganda pertama yang pernah diselidiki secara ilmiah adalah kasus Clara Norton Fowler pada tahun [[1906]].{{fact}} Pada tahun [[1987]], istilah Gangguan Kepribadian Majemuk (''Multiple Personality Disorder'' disingkat MPD) pada [[DSM II]] mulai digantikan menjadi Gangguan Disosiatif (''Dissociative disorder'') pada [[DSM III]].{{fact}} Pada tahun [[1989]], [[Frank W. Putnam]] menerbitkan buku ''"Diagnosis and Treatment of Multiple Personality Disorder"'' dan pada tahun yang sama Colin A. Ross mencatat dan menerbitkan penelitian Gangguan Kepribadian Majemuk: Diagnosis, Ciri-ciri Klinis, dan Pengobatannya (judul asli dalam bahasa Inggris:''"Multiple Personality Disorder: Diagnosis, Clinical Features, and Treatment".'') {{fact}}
 
Era baru dimulai kembali pada tahun [[1994]] saat diterbitkannya [[DSM-IV]] gangguan ini berganti nama menjadi Gangguan Identitas Disosiatif (''Dissociative Identity Disorder''). <ref name="History"> [http://www.fortea.us/english/psiquiatria/history.html A History of Dissociative Identity Disorder]. <small>Diakses pada 31 maret 2010</small></ref>
 
Di Indonesia istilah-istilah ini menjadi lebih dikenal semenjak diterbitkan buku yang diangkat dari kisah nyata dan menjadi banyak terjual (''best-seller'') pada tahun 2000an. {{fact}} Buku yang bercerita tentang penderita-penderita gangguan identitas disosiatif diantaranya: Sybil,<ref name="Sybil"> Schreiber, F. R. (2001). Sybil (Sarlito W, trans). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.</ref>, Karen,<ref name="Karen"> Baer, R. (2008) Menyingkap Karen (Berliana M., trans). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta