Filo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Philon.jpg|thumb|right|200 px|thumb|Filo dari Aleksandria]]
 
'''Filo''' atau dikenal juga sebagai '''Filo dari Aleksandria''' adalah seorang filsuf keturunan [[Yahudi]] dari [[Aleksandria]] yang hidup sekitar tahun [[20 SM]] sampai 45 M.<ref name="Jagersma">{id} H.Jagersma. 2003. ''Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M)''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 4.</ref> Karya-karyanya dengan jelas menunjukkan bahwa dia seorang yang banyak mendapat pendidikan dari [[Yunani]].<ref name="Jagersma"/> Filo dapat disebut sebagai salah satu filsuf Yahudi terkemukan pada zaman kuno klasik.<ref name="Jagersma"/>
Dia berusaha keras menolong orang-orang Yahudi yang sudah banyak terpengaruh dengan pemikiran Yunani supaya tetap mejaga kesetiaan kepada agama mereka dengan menjembatani konsep Tuhan dan dunia yang sebenarnya sangatlah berbeda.<ref name="Baker">{id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. ''Mari Mengenal Arkeologi Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198.</ref>
 
Tahun 40 M, Filo mendapat tugas untuk untuk membela kepentingan masyarakat Yahudi di [[Roma]] terhadap Kaisar [[Gaius Julius Caesar Germanicus]] atau lebih dikenal dengan [[Kaligula]].<ref name="Jagersma"/> Semua pengalamannya itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul ''Legatio ad Caium''.<ref name="Jagersma"/>
Filo mengarang enam belas buku yang berbicara tentang [[agama]] dan [[filsafat]].<ref name="Baker"/> Buku-buku tersebut berasal dari zaman [[Perjanjian Baru]] dan hingga kini masih tetap bertahan.<ref name="Baker"/> Jika membaca buku-bukunya maka kita dapat lebih memahami dunia yang dulu dihadapi orang-orang [[Kristen]] saat mereka memberitakan [[Injil]] kepada orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani.<ref name="Baker"/>
 
Pemikiran Filo yang terkenal adalah mengenai [[Logos]] (Firman).<ref name="Baker"/> Ia memahami logos sebagai kuasa yang menjadi penghubung antara Allah dan manusia.<ref name="Baker"/> Konsep Filo tentang logos berbeda dengan yang ada dalam pembukaan Injil Yohanes.<ref name="Baker"/> Baginya, logos merupakan gambar [[Allah]] dan akal budi manusia termasuk seluruh alam.<ref name="Baker"/> Akan tetapi, ia menganggap tubuh manusia itu jahat sehingga menghalangi manusia untuk mengenal Allah.<ref name="Baker"/> Ini tentu saja sangat berbeda dengan [[Injil Yohanes]] yang menyatakan bahwa logos telah menjadi manusia (daging).<ref name="Baker"/> Dengan demikian, ini menjadi peringatan bagi para penafsir bahwa sebuah kata tidak selalu artinya sama ketika dipakai dalam dua konteks berbeda.<ref name="Baker"/>