Kurban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
[[Berkas:MarcusAureliusSacrificeRelief.jpg|thumb|230px|[[Marcus Aurelius]] dan anggota-anggota keluarga Kerajaan mempersembahkan kurban sebagai pengucapan syukur atas keberhasilan melawan suku-suku Jermanik: [[bas-relief]] kontemporer, [[Bukit Capitoline|Museum Capitoline]], Roma]]
 
'''Kurban''' adalah suatu praktik yang banyak ditemukan dalam berbagai [[agama]] di dunia, yang biasanya dilakukan sebagai tanda kesediaan si pemeluknya untuk menyerahkan sesuatu kepada [[Tuhan]]nya. Praktik pemberian kurban ditemukan dalam catatan-catatan manusia yang paling tua dan temuan-temuan [[arkeologi]]s mencatat tulang-belulang manusia dan binatang yang menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka telah dipersembahkan sebagai kurban dan praktik ini tampaknya telah dilakukan lama sebelum manusia mulai meninggalkan catatan tertulis. Pemberian kurban adalah tema yang umum dalam kebanyakan agama, meskipun dalam beberapa millennium belakangan ini pemberian kurban [[binatang]] dan khususnya manusia, telah jauh berkurang.
 
== Yudaisme ==
{{see also|Korban|Shechita}}
Dalam [[Yudaisme]], kurban dikenal dengan istilah ''[[Korban]]'' dari akar kata [[bahasa Ibrani]] ''karov'' yang berarti "[datang] mendekat [kepada Allah]".
 
Sentralitas kurban dalam Yudaisme jelas, seperti yang banyak diuraikan dalam [[Alkitab]], khususnya dalam pasal-pasal pembukaan [[Kitab Imamat]], dengan penjelasan terinci tentang cara-cara pemberiannya. Kurban dapat diberikan dalam bentuk sesuatu yang berdarah (binatang) ataupun yang tidak berdarah (biji-bijian dan anggur). Kurban darah dibagi ke dalam ''holocaust'' (kurban bakaran, dengan seluruh binatangnya dibakar habis), kurban penebusan dosa (dalam hal ini hanya bagian-bagian tertentu dari binatang kurban dibakar dan sisanya ditinggalkan untuk [[imam]]) dan kurban pendamaian (sama seperti di atas, hanya bagian-bagian tertentu dari binatang kurban dibakar habis). Namun, para nabi menunjukkan bahwa kurban hanyalah suatu bagian dari pengabdian kepada Allah, dan harus disertai oleh moralitas dan kebaikan dalam diri manusia itu sendiri.