Wangsa Sanjaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 13:
Poerbatjaraka menolak keberadaan Wangsa Sanjaya. Menurutnya, Wangsa Sanjaya tidak pernah ada, karena [[Sanjaya]] sendiri adalah anggota [[Wangsa Sailendra]]. Dinasti ini mula-mula beragama [[Hindu]], karena istilah ''Sailendra'' bermakna “penguasa gunung” yaitu sebutan untuk [[Siwa]].
Selain itu, istilah ''Sanjayawangsa'' tidak pernah dijumpai dalam prasasti mana pun, sedangkan istilah ''Sailendrawangsa'' ditemukan dalam beberapa prasasti, misalnya prasasti Ligor, prasasti Kalasan, dan prasasti Abhayagiriwihara.
Poerbatjaraka berpendapat bahwa, Sanjaya telah memerintahkan agar putranya, yaitu [[Rakai Panangkaran]] pindah agama, dari [[Hindu]] menjadi [[Buddha]]. Teori ini berdasarkan atas kisah dalam ''[[Carita Parahyangan]]'' bahwa Rahyang Sanjaya menyuruh Rahyang Panaraban untuk berpindah agama. Dengan demikian, yang dimaksud dengan istilah “raja Sailendra” dalam [[prasasti Kalasan]] tidak lain adalah Rakai Panagkaran sendiri.
Baris 37:
* [[Rakai Pikatan]]
* [[Rakai Kayuwangi]]
* [[Rakai Watuhumalang]]
Sejarawan [[Slamet Muljana]] berpendapat lain. Menurutnya, daftar tersebut bukan silsilah Wangsa Sanjaya, melainkan daftar para raja yang pernah berkuasa di [[Kerajaan Medang]]. Pendapatnya itu berdasarkan atas julukan Rakai Panangkaran dalam [[prasasti Kalasan]], yaitu ''Sailendrawangsatilaka'' atau “permata Wangsa Sailendra”. Jadi menurutnya tidak mungkin apabila Rakai Panangkaran adalah putra Sanjaya.
|