Gerakan agama baru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 27 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q477544
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Gerakan agama baru''' atau '''GAB''' adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada suatu keyakinan [[agama|keagamaan]] atau suatu gerakan etis, spiritual atau filsafat yang masih baru yang bukan merupakan bagian dari sebuah aliran keagamaan atau lembaga agama yang mapan.
 
Istilah GAB mencakup berbagai gerakan yang merentang dari afiliasi kendur berdasarkan pendekatan-pendekatan baru terhadap [[spiritualitas]] atau [[agama]] hingga upaya-upaya komunitarian yang menuntut konformitas kelompok yang cukup besar serta identitas sosial yang [[separatism|memisahkan]] para pemeluknya dari masyarakat umum. Penggnaannya tidak diterima secara universal di antara kelompok-kelompok yang diberikan istilah ini.<ref>Coney, J. (1998) “A response to Religious Liberty in Western Europe oleh Massimo Introvigne” ISKON Communications Journal, 5(2)</ref>
== Sejarah istilahnya ==
Sebagai suatu bidang studi ilmiah, studi Agama-agama Baru muncul di [[Jepang]] pada awal ledakan inovasi keagamaan setelah [[Perang Dunia II]]. Bahkan nama “agama-agama baru” adalah terjemahan langsung dari ''shin shukyo'', yang diciptakan oleh para sosiolog Jepang untuk merujuk pada fenomena ini. Istilah ini kemudian diambil oleh para sarjana Barat pada tahun 1970-an sebagai istilah alternatif untuk menggantikan istilah lama ''kultus'', yang dalam [[Kultus|perdebatan tentang kultus]] pada [[1970-an]] memperoleh konotasi menghina, dan kemudian digunakan dengan seenaknya oleh para kritikus awam untuk menghina keyakinan-keyakinan yang ajaran-ajarannya dianggap aneh atau sesat.<ref>{{cite web |url=http://www.cesnur.org/2001/mi_june03.htm |title=The Future of Religion and the Future of New Religions |accessdate=2006-12-13 |author=Introvigne, Massimo |date=June 15, 2001 }}</ref>
 
Sejumlah pakar, khususnya dalam bidang sosiologi agama, menggunakan istilah "gerakan agama baru" untuk melukiskan agama-agama non-arus utama, sementara yang lainnya menggunakan istilah ini untuk merujuk kepada agama-agama yang tidak berbahaya sementara istilah "kultus" untuk kelompok-kelompok – baik agama, psikoterapeutik, politik ataupun komersial – yang mereka yakini sangat manipulatif dan eksploitatif.<ref>Langone, Michael D.[http://www.csj.org/infoserv_articles/langone_michael_secularandreligiouscritiquesofcults.htm Secular and Religious Critiques of Cults: Complementary Visions, Not Irresolvable Conflicts], Diakses 22 November 2006.</ref>