Yudas Makabe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 30 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q111559
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 9:
Pada hari-hari pertama pemberontakan itu, Yehuda mendapatkan nama keluarga Makabe. Beberapa penjelasan telah diajukan tentang nama keluarga ini. Salah satu pendapat mengatakan bahwa nama ini berasal dari kata dalam [[bahasa Aram]] ''maqqaba'', "palu", sebagai pengakuan atas keberaniannya dalam pertempuran. Ada pula kemungkinan bahwa nama Makabe adalah singkatan untuk ayat [[Torah]] ''Mi kamokha ba'elim YHWH'', "Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya Yahweh!" ([[Kitab Keluaran|Keluaran]] 15:11).
 
Mengingat keunggulan pasukan-pasukan [[Suriah]] pada dua tahun pertama pemberontakan ini, strategi Yudas adalah menghindari keterlibatan dengan pasukan regular Dinasti Seleukus, dan mengambil strategi [[perang gerilya]], untuk memberikan kepada mereka rasa tidak aman. Strategi ini memungkinkan Yuas memperoleh serangkaian kemenangan. Di Nahal el-Haramiah, ia mengalahkan sebuah pasukan kecil Suriah di bawah komando Apollonius, yang terbunuh. Yudas merebut pedang Apollonius dan menggunakannya hingga matinya sebagai lambing balas dendam. Setelah Nahal el-Haramiah, banyak pasukan baru yang bergabung untuk mendukung perjuangan Yahudi.
 
=== Kemenangan-kemenangan awal ===
Baris 22:
 
=== Konflik internal ===
Namun demikian, ketika perang melawan musuh dari luar tampaknya berakhir, terjadilah konflik internal antara pihak yang dipimpin oleh Yudas dan pihak Helenis. Pengaruh dari kaum penganjur helenisme sudah hampir gugur menjelang kekalahan pihak Seleukus. [[Kohen Gadol|Imam Agung]] yang mempromosikan helenisasi, [[Menelaus]], disingkirkan dari jabatannya dan dihukum mati. Penggantinya adalah seorang helenis moderat Hellenizer [[Alsimus]]. Namun demikian, ketika Alsimus menghukum mati 60 orang saleh yang menentang dirinya, ia pun bentrokan dengan kaum Makabe. Alsimus melarikan diri dari Yerusalem dan pergi menghadap raja Seleukus untuk meminta pertolongan.
 
Sementara itu, [[Demetrius I Soter]], anak [[Seleukus IV Filopator]] dan kemenakan almarhum Antiokhus IV Epifanes, melarikan diri dari [[Roma]] karena melawan [[Senat Romawi]], tiba di Suriah, menangkap dan membunuh Lusias dan Antiokhus Eupator, serta merebut takhta. Karena itu, kepada Demetrius-lah delegasi yang dipimpin oleh Alsimus menghadap, mengeluhkan penganiayaan terhadap kelompok Helenis di Yudea. Demetrius mengabulkan permintaan Alsimus untuk diangkat sebagai Imam Agung di bawah perlindungan tentara raja dan mengirim ke Yudea sebuah pasukan yang dipimpin oleh Nikanor. Dalam sebuah pertempuran dekat Adasa, pada tanggal 13 [[Adar|bulan Adar]] 161 SM, pasukan Suriah dihancurkan dan Nikanor terbunuh. Peringatan "Hari Nikanor" dilembagakan untuk memperingati kemenangan ini.
 
=== Persetujuan Roma ===
Yehuda kemudian mengirim sebuah delegasi ke Roma yang dipimpin oleh Eupolemus anak Yohanan dan Yason anak Eleazar, dengan permohonan untuk membentuk sebuah aliansi. Hasil misi tersebut di luar apa yang diharapkan oleh Yudas, karena orang-orang Romawi hanya bersedia membentuk aliansi itu sejauh menyangkut kepentingan mereka sendiri, sementara pada saat yang sama menuntut kesetiaan mutlak dari orang-orang Yahudi. Surat yang dikirim oleh Senat kepada Demetrius, yang isinya melarangnya untuk bertindak dengan kekerasan terhadap orang-orang Yahudi, gagal mencegahnya. Setelah menerima berita kekalahan Nikanor, Demetrius mengirim sebuah pasukan baru yang dipimpin oleh Bacchides. Kali ini Suriah mengirim pasukan yang terdiri atas 20.000 orang, suatu jumlah yang jauh melampaui kebanyakan pasukan Yudas yang tersisa di medan tempur dan menasihati para pemimpin mereka untuk melakukan hal yang sama serta menunggu kesempatan yang lebih menguntungkan. Namun demikian, Yudas memutuskan untuk mencoba sekali lagi peruntungannya. Dalam [[Pertempuran Elasa]], Yudas dan orang-orang yang tetap setia kepadanya terbunuh. Jenazahnya dibawa oleh saudara-saudaranya dari medan pertempuran dan dikuburkan di makam keluarga di Modiin.
 
Kematian pejuang-pejuang Makabe membangkitkan orang-orang Yahudi untuk melakukan perlawanan baru. Setelah beberapa tahun berperang di bawah pimpinan dua anak lelaki Matatias lainnya, orang-orang Yahudi akhirnya memperoleh kemerdekaan dan kebebasan untuk beribadah.
Baris 33:
== Dalam seni ==
=== Periode Abad Pertengahan ===
Sebagai pahlawan perang dan pembebas nasional, Yudas Makabe telah mengilhami banyak penulis dan berbagai seniman serta komponis. Dalam [[Comedia Divina]], [[Dante]] melihat roh Yudas Makabe di [[Surga Mars]] bersama dengan "pahlawan-pahlawan iman sejati" lainnya. Dalam karya [[Shakespeare]] [[Love's Labour's Lost]], Yudas Makabe ditampilkan bersama [[Nine Worthies]] (Sembilan Tokoh Terpuji) lainnya, tetapi diejek karena namanya sama dengan nama [[Yudas Iskariot]]. Karya-karya penting dipersembahkan hanya kepadanya sejak abad ke-17. Karya [[William Houghton]], ''Judas Maccabaeus'', yang dipertunjukkan pada sekitar 1601 tetapi kini telah lenyap, diduga merupakan drama pertama dengan tema ini; namun demikian, karya sastra paling awal yang masih bertahan adalah ''El Macabeo'' ([[Napoli]], 1638), sebuah epos [[Kastilia]] karya orang [[Portugal|Portugis]] [[Marrano]] Miguel de Silveyra. Dua karya lainnya dari abad ke-17 adalah ''La chevalerie de Judas Macabé'' oleh dramatis dan pengarang tragedy [[Perancis]] Pierre du Ryer (sekitar 1600–1658) dan karya anonim dalam bahasa neo-Latin ''Judas Machabaeus'' ([[Roma]], 1695).
 
=== Abad ke-19 ===
Baris 39:
 
=== Abad ke-20 ===
Beberapa pengarang Yahudi pada abad ke-20 juga menulis tentang Yudas Makabe. Jacob Benjamin Katznelson (1855–1930) menulis puisi ''Alilot Gibbor ha-Yehudim Yehudah ha-Makkabi le-Veit ha-Hashmona'im'' (1922); novelis AS Howard Fast mengarang ''My Glorious Brothers'' (1948); pengarang [[Yiddish]] Moses Schulstein yang menulis puisi dramatis "Yehudah ha-Makkabi" (dalam A Layter tsu der Zun, 1954); karangan Jacob Fichmann ''Yehudah ha-Makkabi'' adalah sebuah kisah kepahlawanan yang dimasukkan dalam ''Sippurim le-Mofet'' (1954). Banyak drama anak-anak yang juga telah ditulis berdasarkan tema ini oleh berbagai pengarang Yahudi. Pada masa Perang Dunia II penulis Swiss-Jerman Karl Boxler menerbitkan novelnya Judas Makkabaeus; ein Kleinvolk kaempft um Glaube und Heimat (1943); sub-judulnya mengesankan bahwa kaum democrat Swiss pada waktu itu menarik kesamaan antara pahlawan nasional mereka, [[William Tell]], dengan pemimpin pemberontakan Makabe dalam melawan tirani asing.
 
=== Seni visual ===