Murad IV: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
Murad oğlu Ahmed atau '''Murad IV''' ([[16 Juni]] [[1612]] – [[9 Februari]] [[1640]]) adalah [[Sultan Turki Utsmani]] antara [[10 September]] [[1623]]-[[9 Februari]] [[1640]], terkenal karena perbaikan otoritas negara dan kebrutalan metodenya. Ia adalah anak dari Sultan [[Ahmed I]] dan [[Kosem|Sultan Kosem]] yang berdarah [[Yunani]].
 
Naik tahta melalui sebuah konspirasi pada tanggal 10 September 1623, ia menggantikan pamandanya [[Mustafa I]] pada usia 11. Pada masa yang panjang Murad IV berada dalam kendali kerabat-kerabatnya, dan selama tahun-tahun pertama pemerintahannya sebagai sultan, ibundanya (Valide Sultane), Kösem, memegang kekuasaan. Negaranya jatuh dalam keadaan [[anarki]] : serangan [[Safavid]] terhadap khilafah yang begitu cepat, pergolakan di Turki Utara dan serbuan [[Yeniçeri]] ke istana pada tahun [[1631]] yang membunuh wazir agung. Murad IV takut akan nasib kakandanya [[Osman II]], memutuskan untuk menuntut kekuasaanya. Ia mengeluarkan perintah untuk membunuh saudaranya Beyazid pada tahun [[1635]], diikuti oleh eksekusi terhadap 2 saudaranya setahun kemudian.
 
Ia mencoba memberantas korupsi yang telah berkembang semasa pemerintahan sultan terdahulu. Terhadap hal ini ia mengubah sejumlah kebijakan, seperti membatasi pengeluaran tak berguna. Ia juga melarang [[alkohol]], [[kopi]], dan [[tembakau]]. Ia memerintahkan hukuman mati bagi mereka yang melanggar aturan ini. Ia akan meronda di jalanan dan kedai seluruh [[Istanbul]] dengan berpakaian seperti rakyat biasa di malam hari, menyaksikan penegakan hukum ini. Jika saat meronda di dalam ia menyaksikan prajurit merokoq atau mabuk-mabukan, ia akan membunuhnya di tempat.
 
Secara militer, pemerintahan Murad IV terkenal akan perang terhadap [[Persia]] di mana pasukan Turki menaklukkan [[Azerbaijan]] dan [[Tabriz]]. [[Bagdad]] takluk pada tahun [[1638]], setelah mengepungnya. Perjanjian perdamaian ditandatangani pada tahun [[1639]] (perjanjian Kasr-i Shirin) sebelum kematiannya.
 
Murad IV sendiri memerintahkan serbuan terhadap [[Mesopotamia]] dan terbukti menjadi panglima tertinggi handal. Selama gerakannya ke sana, ia meredam semua pemberontakan di [[Anatolia]]. Sebagai akibatnya, banyak nama tempat sekitar yang dinamai menurut namanya.
 
Ia mangkat pada usia 27 tahun akibat [[sirosis]] hepatis pada tahun [[1640]]. Sebelum mangkat, ia memerintahkan hukuman mati terhadao adindanya Ibrahim, yang berarti akan memangkas garis keturunan Turki Usmani (Ibrahim sendiri adalah satu-satunya lelaki di keluarga kesultanan bila Murad IV meninggal), namun perintah itu tidak dilaksanakan.
 
{{kotak mulai}}