Putra mahkota: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
 
=== Yuwaraja ===
Yuwaraja artinya raja muda. Gelar ini lazim dipakai pada zaman [[Kerajaan Singhasari]] dan [[Kerajaan Majapahit]]. Pada zaman ini jabatan Rakryan Mahamantri hanya menjadi gelar kehormatan saja, yang dijabat oleh kerabat raja.
 
Misalnya, pada pemerintahan [[Raden Wijaya]], yang menjabat sebagai yuwaraja atau calon raja adalah [[Jayanagara]], sedangkan yang menjabat mahamantri hino adalah Dyah Pamasi.
Baris 29:
 
=== Sultan Muda ===
'''Sultan Muda''' atau '''Pangeran Sultan Muda''' gelar resmi bagi putra mahkota di sebuah [[kesultanan]] dan biasanya dilaksanakan pelantikan secara resmi karena kedudukannya yang sudah dipastikan sebagai pengganti sah seorang Sultan. Sultan Muda berasal dari gabungan dua istilah yaitu [[Sultan]] ([[bahasa Arab]]) dan [[Muda]] ([[bahasa Sanskerta]]), jadi di Tanah [[Jazirah Arab|Arab]] digunakan istilah lain.
 
Di Kesultanan Banjar tempo dulu gelar ini pernah disandang oleh Sultan Muda [[Abdur Rahman dari Banjar|Abdul Rahman]] (anak [[Adam dari Banjar|Sultan Adam]]), walaupun yang bersangkutan akhirnya tidak sempat menjadi Sultan karena meninggal dunia (pada [[5 Maret]] [[1852]]). Sebelum menyandang gelar Sultan Muda, Pangeran Abdurrahman menggunakan gelar ''Pangeran Ratu'' (artinya Putera Mahkota), yang berarti gelar ''Sultan Muda'' lebih tinggi levelnya dari gelar ''Pangeran Ratu''.<ref>{{nl}} (1861){{cite book|pages=70|url=http://books.google.co.id/books?id=ZxkmAQAAIAAJ&dq=Peaboe%20Anom&pg=PA70#v=onepage&q=Peaboe%20Anom&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=23|publisher=Ter Lands-drukkerij}}</ref>
 
Gelar ''Sultan Muda'' ini juga masih dipakai di beberapa [[kesultanan]] seperti [[Brunei]] dan [[Perak, Malaysia]]. kemudian
 
== Catatan kaki ==