Kerajaan Islandia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 55:
Islandia berada di bawah kendali [[Monarki Denmark]] semenjak tahun 1380, walaupun wilayah ini secara resmi merupakan wilayah [[Norwegia]] hingga tahun 1814. Pada tahun 1874, seribu tahun setelah pendirian [[pemukiman Islandia|permukiman pertama]] di Islandia, Denmark memberikan wewenang ''[[home rule]]'' kepada Islandia. Konstitusinya yang ditulis pada tahun yang sama direvisi pada tahun 1903 dan menambah wewenang ''home rule'' Islandia pada tahun 1904. [[Menteri Islandia|Menteri Urusan Islandia]] yang menetap di [[Reykjavík]] bertanggung jawab kepada ''[[Althing]]'', parlemen Islandia.
 
Pada 1 Desember 1918, [[Undang-Undang Penyatuan Denmark-Islandia]] mengakui Islandia sebagai negara berdaulat yang tergabung dalam [[uni personal]] dengan [[Denmark]] melalui seorang raja bersama. Kerajaan Islandia memiliki bendera dan lambangnya sendiri, dan meminta agarsementara Denmark mewakili Islandia dalam urusan luar negeri dan pertahanan. Undang-Undang ini akan direvisi pada tahun 1940 dan dapat dicabut bila kedua pihak tidak ingin meneruskannya.
 
[[Jerman Nazi]] mulai menduduki Denmark pada 9 April 1940 dan memutus semua komunikasi antara Islandia dengan Denmark.<ref name="Halfdanarson"/> Akibatnya, pada 10 April, Althing menyetujui dua resolusi yang memberikan wewenang [[kepala negara]] kepada kabinet Islandia dan menyatakan bahwa Islandia menerima tanggung jawab penuh atas [[kebijakan luar negeri]] dan pengawasan pesisir. Satu tahun kemudian, pada 15 Mei 1941, Althing menetapkan undang-undang yang mendirikan posisi [[wali]] untuk [[Sveinn Björnsson]] untuk mewakili monarki.<ref name="Halfdanarson"/> Pada tahun pertama [[Perang Dunia II]], Islandia menyatakan netral dan mengambil tindakan terhadap pasukan Britania dan Jerman yang melanggar netralitas Islandia. Pada 10 Mei 1940, [[invasi Islandia|Operasi ''Fork'']] dilancarkan oleh Britania Raya dan invasi Islandia dimulai.<ref name="Halfdanarson"/> Pemerintah Islandia memprotes pelanggaran netralitas Islandia, namun pada saat invasi dilancarkan Perdana Menteri [[Hermann Jónasson]] menyerukan kepada rakyatnya agar menerima pasukan Britania sebagai tamu. Pendudukan Sekutu di Islandia berlangsung hingga berakhirnya perang. Pada puncaknya, terdapat 25.000 pasukan Britania di Islandia. Pada Juli 1941, ''Althing'' dipaksa untuk menerima perjanjian pertahanan Amerika-Islandia yang menyerahkan tanggung jawab atas pertahanan Islandia kepada [[Amerika Serikat]].<ref name="Halfdanarson"/> 40.000 pasukan Amerika kemudian ditugaskan di pulau tersebut; jumlah ini melebihi jumlah laki-laki dewasa di Islandia pada saat itu (jumlah penduduk asli Islandia selama perang tercatat sekitar 120.000 jiwa).