Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika (1955-1968): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19:
* [[Segregasi rasial]]. Secara hukum, <ref> [http://www.crmvet.org/seglaws.htm Birmingham Segregation Laws] ~ Civil Rights Movement Veterans</ref> fasilitas-fasilitas umum dan layanan pemerintah seperti pendidikan dibagi dua menjadi tempat untuk "kulit putih" dan "kulit berwarna". Fasilitas untuk kulit berwarna mudah dibedakan karena kekurangan dana dan berkualitas rendah.
 
* [[Pencabutan hak pilih setelah era Rekonstruksi|Pencabutan hak pilih]]. Ketika Demokrat putih kembali berkuasa, mereka mengesahkan undang-undang yang membuat pendaftaran pemilih menjadi lebih sulit bagi kulit hitam. Pemilih-pemilih kulit hitam dicoreti dari daftar pemilih. Jumlah pemilih Amerika Afrika turun drastis, dan mereka tidak lagi mampu memilih wakil rakyat. Dari tahun 1890 hingga 1908, negara-negara bagian Selatan bekas anggota Konfederasi membuat konstitusi dengan ketetapan-ketetapan yang menghilangkan hak memilih puluhan ribu orang Afrika-Amerika.
* [[Eksploitasi]]. Peningkatan penindasan ekonomi terhadap orang kulit hitam, Latino, dan Asia, penyangkalan peluang ekonomi, dan diskriminasi kerja yang meluas.
 
* [[Kekerasan]]. Kekerasan rasial massal terhadap orang kulit hitam (dan orang Latino di Barat Daya dan Asia di California) yang dilakukan oleh organisasi, polisi, maupun perorangan.
 
Orang Afrika-Amerika dan ras minoritas lainnya menolak perlakuan tersebut. Mereka menolaknya dengan berbagai cara dan mencari kesempatan yang lebih baik melalui tuntutan hukum, organisasi-organisasi baru, ganti rugi politik, dan pengorganisasian buruh (''lihat'' [[Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika (1896-1954)]]). [[Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna]] (NAACP) didirikan pada tahun 1909. NAACP berjuang untuk mengakhiri diskriminasi ras melalui upaya-upaya [[litigasi]], pendidikan, dan [[lobi.]] Puncak pencapaian NAACP adalah kemenangan hukum dalam putusan Mahkamah Agung ''[[Brown v. Board of Education]]'' (1954) yang menolak sistem terpisah sekolah kulit putih dan kulit berwarna, dan berimplikasi pada pembatalan doktrin "terpisah tetapi sederajat" yang terbentuk setelah kasus ''Plessy v. Ferguson.''
 
Situasi orang kulit hitam di luar negara-negara Selatan agak lebih baik (di sejumlah besar negara bagian mereka masih mempunyai hak pilih dan menyekolahkan anak-anak, meskipun masih menghadapi diskriminasi di bidang perumahan dan pekerjaan). Dari tahun 1910 sampai 1970, orang Afrika-Amerika mencari kehidupan yang lebih baik dengan bermigrasi ke Amerika Serikat bagian utara dan barat. Sebanyak hampir 7 juta orang kulit hitam meninggalkan negara-negara bagian Selatan dalam perpindahan secara besar-besaran yang dikenal sebagai [[Migrasi Besar (Afrika-Amerika)|Migrasi Besar]].
Baris 52:
Pada 17 Mei 1954, [[Mahkamah Agung Amerika Serikat]] menjatuhkan [[peninjauan kembali|putusan]] mengenai kasus ''Brown v. Board of Education of Topeka, Kansas'' . Dalam kasus tersebut, penggugat menuduh bahwa pendidikan anak-anak kulit hitam di sekolah umum yang terpisah dari rekan-rekan siswa kulit putih sebagai inkonstitusional. Pendapat Mahkamah Agung menyatakan bahwa segregasi "anak kulit putih dan anak kulit berwarna di sekolah umum memiliki efek merugikan pada anak-anak berwarna. Dampaknya lebih besar bila pemisahan tersebut memiliki sanksi hukum, karena kebijakan memisahkan ras biasanya ditafsirkan sebagai pernyataan inferioritas kelompok Negro".
 
Para pengacara dari NAACP harus mengumpulkan beberapa bukti yang masuk akal untuk memenangi kasus Brown vs Board of Education. Cara mereka menangani masalah segregasi sekolah adalah dengan menguraikan secara panjang lebar sejumlah argumen. Salah satu dari argumen adalah kesempatan terpaparnya anak pada kontak antar-ras di lingkungan sekolah. Dikatakan bahwa hal tersebut di kemudian hari dapat membantu mencegah anak-anak tumbuh di tengah tekanan-tekanan masyarakat yang berkaitan dengan ras. Oleh karena itu tercipta kesempatan yang lebih baik untuk hidup di alam demokrasi. Argumen lainnya mengacu pada penekanan tentang bagaimana "'pendidikan' memahami seluruh proses pengembangan dan pelatihan kekuatan mental, fisik dan moral, serta kemampuan manusia"<ref> Risa L. Goluboff, ''The Lost Promise of Civil Rights'',Harvard University Press, MA:Cambridge,2007, p. 249–251</ref>. Dalam buku Goluboff, tujuan NAACP dinyatakan sebagai membuat Mahkamah Agung sadar akan adanya fakta anak-anak Afrika-Amerika yang menjadi korban legalisasi segregasi sekolah dan tidak memiliki jaminan masa depan yang cerah. yang
Tidak adanya kesempatan untuk terpapar budaya lain dikhawatirkan menghalangi tumbuhnya kemampuan anak-anak kulit hitam untuk berfungsi di kemudian hari dalam kehidupan normal sebagai orang dewasa.
 
Baris 171:
Dengan maksud memanfaatkan kesempatan yang disediakan [[GI Bill]], seorang veteran Perang Korea berkulit hitam bernama [[Clyde Kennard]] pada tahun 1956 mencoba mendaftar di Mississippi Southern College (sekarang [[Universitas Mississippi Selatan]]) di [[Hattiesburg]]. Rektor universitas, Dr. [[William David McCain]] berusaha mencegah masuknya Kennard dengan meminta pertimbangan para pemimpin kulit hitam setempat dan institusi politik negara bagian yang mendukung segregasi. McCain menggunakan pengaruh sebuah badan negara bagian bernama [[Komisi Kedaulatan Negara Bagian Mississippi]] yang dirinya tercatat sebagai anggota. Komisi tersebut didanai oleh negara bagian, dan bertujuan melawan gerakan hak-hak sipil dengan cara menggambarkan kebijakan segregasi secara positif. Komisi bahkan bertindak lebih jauh lagi dengan mengumpulkan data-data para aktivis, melecehkan mereka secara hukum, dan menggunakan boikot ekonomi terhadap mereka dengan cara mengancam kelangsungan pekerjaan (atau menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan). Semuanya dilakukan dalam usaha menekan aktivis kulit hitam.
 
Kennard dua kali ditangkap berdasarkan tuduhan-tuduhan palsu, dan akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum tujuh tahun di penjara negara bagian. <ref name="Kennard" /> Setelah menjalani tiga tahun [[kerja paksa]], Kennard akhirnya dibebaskan oleh Gubernur Mississippi Ross Barnett. Para wartawan menyelidiki kasus Kennard dan mempublikasikan perlakuan tidak layak dari negara bagian sehubungan [[kanker usus besar]] yang dideritanya. <ref name="Kennard"/>
 
Peran McCain dalam penangkapan hingga dihukumnya Kennard tidak diketahui.<ref name="Funding">William H. Tucker, ''The Funding of Scientific Racism: Wickliffe Draper and the Pioneer Fund,'' University of Illinois Press (May 30, 2007), pp 165–66.</ref><ref name="Confederacy">'''Neo-Confederacy: A Critical Introduction''', Edited by Euan Hague, Heidi Beirich, Edward H. Sebesta, University of Texas Press (2008) pp. 284–85</ref><ref name="report">{{cite web|url=http://www.splcenter.org/intel/intelreport/article.jsp?aid=135 |title=A House Divided &#124; |publisher=Southern Poverty Law Center |date= |accessdate=2010-10-30}}</ref><ref name="Evers">Jennie Brown, ''Medgar Evers'', Holloway House Publishing, 1994, pp. 128–132</ref> Ketika berusaha mencegah pendaftaran Kennard, McCain berpidato di Chicago dalam perjalanan dinas yang disponsori oleh Komisi Kedaulatan Negara Bagian Mississippi. Ia menggambarkan orang kulit hitam yang berusaha mewujudkan desegregasi sekolah di Selatan sebagai orang "impor" dari Utara. (Kennard adalah kelahiran dan penduduk asli Hattiesburg.)
Baris 177:
<blockquote>"Kami bersikeras bahwa secara sosial dan kependidikan, kita menjaga masyarakat terpisah. ... Setelah menimbang dengan saksama, saya mengakui bahwa kita tidak ingin menggalakkan pemilih Negro. Para Negro lebih suka kalau kendali pemerintahan tetap berada di tangan orang kulit putih." <ref name="Funding"/> <ref name="report"/> <ref name="Evers"/> </blockquote> Catatan: Mississippi telah meloloskan sebuah konstitusi baru pada tahun 1890 yang secara efektif mencabut hak pilih sebagian besar orang kulit hitam dengan mengubah persyaratan elektoral dan persyaratan pendaftaran pemilih. Meskipun mencabut hak-hak konstitusional kulit hitam yang sebelumnya sudah dijamin oleh amendemen-amendemen pasca-Perang Saudara, konstitusi baru Mississippi ternyata dapat bertahan dari gugatan Mahkamah Agung AS. Baru setelah disahkannya [[Undang-Undang Hak Pilih]] 1965, sebagian besar orang kulit hitam di Mississippi dan negara-negara bagian di selatan lainnya memperoleh perlindungan federal dalam melaksanakan hak pilih mereka.
 
Pada September 1962, [[James Meredith]] memenangi gugatan yang memastikan dirinya diterima di Universitas Mississippi yang sebelumnya adalah universitas tersegregasi. Ia mencoba masuk kampus dalam 3 kali kesempatan, 20 September, 25 September, dan sekali lagi pada 26 September. Dia diblokir oleh [[Daftar Gubernur Mississippi|Gubernur Mississippi]] [[Ross Barnett]], yang berkata, "Tidak akan ada sekolah di Mississippi yang diintegrasikan sementara saya masih Gubernur Anda." [[Pengadilan Banding Sirkuit Kelima Amerika Serikat]] menyatakan Barnett dan Letnan Gubernur [[Paul B. Johnson, Jr.]] melecehkan peradilan dan didenda lebih dari AS$10.000 untuk setiap hari Meredith ditolak masuk kampus.
 
Jaksa Agung [[Robert Kennedy]] mengirim perwira-perwira [[Dinas Marsekal Amerika Serikat|Marsekal Amerika Serikat]]. Pada 30 September 1962, Meredith memasuki kampus di bawah pengawalan mereka. Mahasiswa kulit putih dan pendukung mereka membuat kerusuhan pada malam itu, melempari batu lalu menembaki Marsekal yang menjaga Meredith di Aula Lyceum. Dua orang, termasuk seorang wartawan Perancis tewas; 28 orang Marsekal menderita luka tembak, dan 160 orang lainnya terluka. Setelah Patroli Jalan Raya Mississippi ditarik mundur dari kampus, Presiden [[John F. Kennedy]] mengirim pasukan reguler [[Angkatan Darat Amerika Serikat]] ke kampus untuk meredakan kerusuhan. Meredith mulai kuliah sehari setelah pasukan tiba. <ref>[http://www.crmvet.org/tim/timhis62.htm#1962olmiss "James Meredith Integrates Ole Miss"], Civil Rights Movement Veterans</ref>
Baris 197:
Kampanye di Birmingham menggunakan berbagai metode konfrontasi tanpa kekerasan, termasuk aksi duduk, aksi berlutut di gereja-gereja setempat, dan berpawai ke gedung county untuk menandai dimulainya tuntutan untuk mendaftar para pemilih. Namun pemerintah kota berhasil memperoleh perintah pengadilan yang melarang semua protes. Organisator kampanye yakin bahwa putusan tersebut inkonstitusional hingga kampanye tetap diteruskan, tetapi mereka bersiap-siap untuk menghadapi penangkapan massal para aktivis. King termasuk salah seorang yang ditangkap pada 12 April 1963. <ref>[http://www.crmvet.org/tim/timhis63.htm#1963bham The Birmingham Campaign] ~ Civil Rights Movement Veterans</ref>
 
Sewaktu di penjara, King menulis "[[Surat dari Penjara Birmingham]]" yang terkenal itu.<ref>[http://www.stanford.edu/group/King//popular_requests/frequentdocs/birmingham.pdf Letter from a Birmingham Jail] ~ King Research & Education Institute at Stanford Univ.</ref> Naskah ditulisnya di pinggiran yang kosong pada halaman surat kabar karena sama sekali tidak diizinkan mendapat kertas untuk menulis sewaktu ditahan di sel isolasi. <ref>Bass, S. Jonathan (2001) ''Blessed Are The Peacemakers: Martin Luther King, Jr., Eight White Religious Leaders, and the "Letter from Birmingham Jail".'' Baton Rouge: LSU Press. ISBN 0-8071-2655-1</ref> Para pendukung meminta bantuan Pemerintah Kennedy yang campur tangan untuk mendapatkan perintah pembebasan King. setelah para pendukung meminta bantuan. Sebelum dibebaskan pada pagi 19 April 1963, King diizinkan untuk menelepon istrinya yang sedang beristirahat memulihkan kesehatan di rumah setelah melahirkan anak keempat mereka.
 
Setelah banyak demonstran yang ditangkap, Kampanye Birmingham goyah karena kehabisan demonstran yang bersedia mengambil risiko ditangkap. James Bevel, Direktur Aksi Kangsung dan Pendidikan Antikekerasan SCLC, menemukan cara alternatif yang berani sekaligus kontroversial dengan cara melatih murid sekolah menengah atas untuk turut serta dalam demonstrasi. Akibatnya, lebih dari seribu murid bolos sekolah pada 2 Mei 1963 untuk berkumpul di Gereja Baptis 16th Street. Mereka bergabung dengan demonstrasi yang kemudian dikenal sebagai [[Perang Salib Anak-Anak]]. Akibatnya, lebih dari enam ratus siswa berakhir di penjara. Penangkapan jadi berita, meskipun awalnya polisi bertindak sambil menahan diri. Namun pada hari berikutnya, seribu siswa lainnya datang berkumpul di gereja. Ketika mereka mulai berpawai, Bull Connor melepaskan anjing polisi ke arah mereka, lalu menyiram anak-anak dengan selang air pemadam kebakaran. Pemirsa di seluruh penjuru negeri menyaksikan televisi yang menyiarkan gambar anak-anak sekolah yang ditumbangkan siraman air selang pemadam kebakaran dan anjing-anjing polisi yang menyerang demonstran satu demi satu.