Untung Suropati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Murbaut (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
'''Untung Surapati''' ([[Bahasa Jawa]]: '''Untung Suropati''') (terlahir '''Surawiroaji''', lahir di [[Bali]], [[1660]] – meninggal dunia di [[Bangil, Pasuruan|Bangil]], [[Jawa Timur]], [[5 Desember]] [[1706]] pada umur 45/46 tahun) adalah seorang tokoh dalam [[sejarah Nusantara]] yang dicatat dalam ''[[Babad Tanah Jawi]]''. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan [[budak]] [[VOC]] yang menjadi seorang [[bangsawan]] dan Tumenggung (Bupati) [[Pasuruan]].
 
Kisah Untung Surapati yang legendaris dan perjuangannya melawan [[kolonialisme]] [[VOC]] di [[Pulau Jawa]] membuatnya dikenal sebagai [[pahlawan nasional Indonesia]]. Ia telah ditetapkan sebagai [[pahlawan nasional Indonesia]] berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.
 
== Latar belakang ==
Baris 50:
Kapten [[François Tack]] (perwira [[VOC]] senior yang ikut berperan dalam penumpasan [[Trunajaya]] dan [[Sultan Ageng Tirtayasa]]) tiba di [[Kartasura]] bulan Februari 1686 untuk menangkap Surapati. [[Amangkurat II]] yang telah dipengaruhi Nerangkusuma, pura-pura membantu [[VOC]].
 
Pertempuran pun meletus di halaman keraton. Pasukan [[VOC]] hancur. Sebanyak 75 orang [[Belanda]] tewas. Kapten Tack sendiri tewas di tangan Untung. Tentara Belanda yang masih hidup menyelamatkan diri ke benteng mereka.
 
== Bergelar Tumenggung Wiranegara ==
Baris 73:
Setelah Jayapuspita kalah tahun 1718 dan mundur ke [[Mojokerto]], pengikut Surapati masih setia mengikuti. Mereka semua kemudian bergabung dalam pemberontakan Pangeran Blitar menentang [[Amangkurat IV]] yang didukung [[VOC]] tahun 1719. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan tahun 1723. Putra-putra Untung Surapati dan para pengikutnya dibuang [[VOC]] ke [[Srilangka]].
 
== Dalam karya sastra dan media lain ==
Kisah perjalanan hidup Untung Surapati yang legendaris, selain sekarang menjadi nama jalan yang umum di [[Indonesia]], juga cukup banyak ditulis dalam bentuk sastra. Selain ''[[Babad Tanah Jawi]]'', juga terdapat antara lain ''[[Babad Surapati]]''.
 
Baris 80:
Taman ''Burgemeester Bisschopplein'' di [[Batavia]] (sekarang [[Jakarta]]) pasca kemerdekaan Indonesia diubah namanya menjadi "[[Taman Suropati]]" untuk mengabadikan nama Untung Surapati.
 
== Referensi ==
 
* [[Abdul Muis]]. 1999. ''Surapati''. cet. 11. Jakarta: Balai Pustaka