Suku Dayak Tunjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8:
|related=[[suku Dayak]]([[Rumpun Ot Danum]]) ,[[suku kutai]])}}
 
'''Suku Tunjung/Dayak Tunjung''' adalah [[suku bangsa]] yang terdapat di
[[Kabupaten Kutai Kartanegara]] dan [[Kabupaten Kutai Barat]] (24,2%), [[Kalimantan Timur]]. <ref>[http://books.google.co.id/books?id=fcOQX8cJtxUC&lpg=PA50&dq=dayak%20banjar&pg=PA50#v=onepage&q=dayak%20banjar&f=true {{en}} Michaela Haug, Poverty and Decentralisation in East Kalimantan, Centaurus Verlag & Media KG, ISBN 3-8255-0770-X, 9783825507701].</ref>
 
Baris 19:
# [[Sekolaq Darat, Kutai Barat]]
# [[Muara Pahu, Kutai Barat]]
# Kecamatan [[Mook Manor Bulatn, Kutai Barat]]
# [[Muara Wis, Kutai Kartanegara]]
## Desa [[Enggelam, Muara Wis, Kutai Kartanegara]]
# [[Kembang Janggut, Kutai Kartanegara]]
Baris 26:
## Desa [[Bukit Layang, Kembang Janggut, Kutai Kartanegara]]
## Desa [[Pulau Pinang, Kembang Janggut, Kutai Kartanegara]]
# [[Kenohan, Kutai Kartanegara]]
## Desa [[Lamin Telihan, Kenohan, Kutai Kartanegara]]
## Desa [[Teluk Bingkai, Kenohan, Kutai Kartanegara]]
Baris 39:
Konon menurut cerita Suku Dayak Tunjung ini berasal dari dewa-dewa yang menjelma menjadi manusia untuk memperbaiki dunia yang sudah rusak yang terkenal dengan sebutan “Jaruk’ng Tempuq”. Jaruk’ng adalah nama dewa yang menjadi manusia dan Nempuuq atau Tempuuq berarti terbang. Nama suku Dayak Tunjung ini menurut mereka adalah Tonyooi Risitn Tunjung Bangkaas Malikng Panguruu Ulak Alas yang artinya Suku Tunjung adalah paahlawan yang berfungsi sebagai dewa pelindung.
 
Nama asli suku Tunjung ini adalah Tonyooi. Sedangkan kata Tunjung sendiri dalam bahasa dayak Tunjung adalah “Mudik” atau menuju arah hulu sungai. Ceritanya demikian. Pada suatu hari Seorang Tonyooi Mudik dan bertemu dengan orang Haloq (Sebutan Suku Dayak kepada seseorang yang meninggalkan adat dayak) kemudian Haloq tersebut bertanya pada Tonyooi ingin pergi kemna, kemudian si Tonyooi Menjawab “Tuncuuk’ng”, maksudnya mudik. Orang Haloq lalu terbiasa melihat orang yang seperti ditanyainya tadi disebut “Tunjung” dan hingga sekarang namanya tersebut masih dipergunakan.
 
== Paguyuban ==
Dewasa ini terdapat paguyuban/ormas untuk menyatukan kedua sub-etnis ini yaitu '''Sempekat Tonyoi Benuaq'''. ''' [[Sempekat Tonyoy-Benuaq | STB]]''' juga merupakan anggota [[Persekutuan Dayak Kalimantan Timur]] (PDKT).
 
STA (Sempekat Tonyoi ASA), gabungan sepuluh kampung dengan nama akhir asa seperti
# Balok Asa
# Juhan Asa
Baris 57:
 
 
== Dialek ==
Walaupun Dayak Tunjung merupakan sebuah sub dari Dayak, namun di dalam Dayak Tunjung itu sendiri terdapat perbedaan logat bahasa dan wujud kebudayaan, tetapi tidak begitu mendasar. Akibat penyebaran ini sehingga terjadi berbagai macam jenis yaitu:
 
Baris 70:
 
== Sistem Kekerabatan ==
Prinsif kekerabatan yang dianut oleh suku dayak tunjung ialah prinsif bilateral, yang menghitung system kekerabatan dari pihak pria maupun wanita. Setiap individu termasuk dalam kekerabatan ayah dan ibunya, anak-anaknya mempunya hak dan kewajiban yang sama terhadap keluarga pihak ibu maupun ayah.
 
Kelompok kekerabatan suku dayak tunjung terikat oleh hubungan kekerabatan yang disebut Purus.. purus dihitung berdasarkan hubungan darah dan hubungan yang timbul melalui perkawinan. Kelompok kekerabatn yang diperhitungkan melalui purus disebut batak. Individu yang masih mempunyai hubungan kekerabatan dala suatu kelompok disebut sebatak (batak tai) dan yang bukan disebut batak ulunt.
 
Perkembangan desa yang berasal dari sebuah rumah panjang (Luu) masih tetap mengikat penduduk menjadi suatu komunitas desa.
Pada masyrakat dayak Tunjung juga terdapat pelapisan social yang dibedakan dengan tajam sekali ketika susunan pemerintahan desa adat (jaman lamin kuno) masih berlaku. Hilangmya pelapisan social adalah pengaruh masuknya pemerintah belanda kedaerah tempat orang-orang dayak bermukim. System perbudakan yang ada dihapuskan bersamaan dengan pelarangan potong kepala (mengayau) yang dalam bahasa tunjung disebut balaaq.
 
susunan pelapisan social masyarakat tunjung pada zaman dulu adala:
Baris 97:
* [[Ismael Thomas]], mantan Bupati [[Kabupaten Kutai Barat]] 2006 - 2011, 2011 - 2016.
* [[Y. Dullah]], Ketua Presidium Dewan Adat, Kutai Barat.
* Drs Thomas Edison M.Si., Dirjen Bimas Kristen Protestan Depag RI jakarta
* Prof. Dr. Louren Edison, Dosen Pasca Sarjana UNAIR Surabaya
* Kolonel Yohanes Ubad, mantan Mawil hansip Bankalan Madura (almarhum)
* Dr. Elyas Malat, mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pelita harapan Jakarta
* Samsudin, Saudagar/Pengusaha di Jakarta (almarhum)
* Yahya Ibung, SH., tokoh Dayak Tunjung di Balikpapan
* Drs.Melki Kamuntik, MA., Kepala Bimas Kriten Protestan Kaltim
* Dr. Samson, Dosen Unmul Samarinda
* Dr.Theresia Malat, Dosen Unmul Samarinda
* Dr. Adrianus Inu Natalisanto, Dosen Unmul Samarinda dan salah satu pemenang Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional 2016 ([http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PPII-Batch-1-2016-2.pdf http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/05/PPII-Batch-1-2016-2.pdf)]
* Maria Margareta Puspa Rini, SE, Anggota DPRD Kaltim
* Drs. Thamus Bodjer MM Wakil Ketua STB Kaltim
* Drs. Y. Lahajir, M. Hum guru besar antropologi Gajah Mada.
 
== Lagu Dayak Tunjung ==
* [http://www.youtube.com/watch?v=fxdtaE-2nfs Tonau]