Kuota penangkapan ikan individu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Dalam sejarah, perikanan di daratan dan laut dalam berada dalam kepemilikan yang sama di mana tidak ada yang memiliki hak tertentu terhadap ikan yang berenang di laut hingga ikan tersebut ditangkap. Setiap [[kapal penangkap ikan|perahu]] berlomba-lomba menangkap ikan sebanyak-banyaknya.
 
[[Penangkapan ikan komersial]] berkembang dari [[pertanian subsisten|penangkapan ikan subsisten]] dengan tanpa batasan dalam menangkap ikan. Asumsi yang digunakan adalah sumber daya di laut sangat banyak sehingga penerapan pembatasan tidak perlu dilakukan. Pada abad ke 20, penangkapan ikan cod atlantik (''[[Gadus morhua]]'') dan sarden california (''[[Sardinops sagax]]'') menurun di berbagai tempat, dan negara terkait mulai membatasi akses ke lokasi penangkapan ikan dari kapal dan perahu mancanegara, sementara berbagai organisasi internasional mulai memberikan pernyataan bahwa spesies ikan tertentu berada dalam kondisi terancam punah.
 
Satu metode manajemen terdahulu yaitu untuk mendefinisikan musim di mana penangkapan ikan spesies tertentu diizinkan. Durasi musim penangkapan ikan ditentukan dengan mendekatkan pada kekayaan jumlah ikan pada suatu waktu, dengan ppulasi yang lebih besar memiliki musim yang lebih panjang. Hal ini menjadikan penangkapan ikan sebuah "balapan" yang mendorong [[industri perikanan]] menjadi lebih besar dan [[kapal penangkap ikan]] yang lebih cepat, sehingga lembaga berwenang setempat memperpendek musim penangkapan ikan setiap tahunnya hingga hanya beberapa hari dalam setahun. Dan juga harga ikan menjadi jatuh ketika semua kapal penangkap ikan berlabuh di pelabuhan ikan.<ref name=rising/>
Baris 11:
Implementasi kuota penangkapan ikan bekerja beriringan dengan [[privatisasi]] di berbagai tempat. Peraturan ini bertujuan untuk merasionalisasi akses secara ekonomi ke lokasi penangkapan ikan.<ref>{{cite journal|last=Hardin|first=Garrett|title=The tragedy of the commons. The population problem has no technical solution; it requires a fundamental extension in morality|journal=Science|year=1968|volume=162|issue=3859|pages=1243–1248|doi=10.1126/science.162.3859.1243|pmid=5699198|bibcode = 1968Sci...162.1243H }}</ref> Tipe manajemen ini berbasis doktrin [[ekonomi sumber daya alam]]. Penggunaan kuota penangkapan ikan dalam kebijakan lingkungan telah dinyatakan dalam karya berbagai pakar ekonomi seperti Jens Warming,<ref>{{cite journal|last=Warming|first=Jens|title=Om grundrente af fiskegrunde' (On rent of fishing grounds)|journal=Nationalbkonomisk Tidsskrift|year=1911|volume=49|pages=499–505}}</ref> H. Scott Gordon,<ref>{{cite journal|last=Gordon|first=Howard|title=The economic theory of a common-property resource: the fishery|journal=Journal of Political Economy|year=1954|volume=62|pages=124–142|doi=10.1086/257497|issue=2}}</ref> dan Anthony Scott.<ref>{{cite journal|last=Scott|first=Anthony|title=The fishery: the objectives of sole ownership|journal=Journal of Political Economics|year=1955|volume=63|pages=116–124|doi=10.1086/257653|issue=2}}</ref> Karya mereka berdasarkan teori bahwa penggerak utama penangkapan ikan berlebih adalah peraturan eksternalitas penangkapan, ide bahwa para penangkap ikan tidak memiliki hak hingga sumber daya didapatkan, sehingga mendorong sikap kompetisi dan kapitalisasi industri. Telah diketahui bahwa tanpa hak jangka panjang terhadap stok ikan, tidak ada insentif untuk melestarikan stok ikan pada masa depan.
 
Penggunaan kuota penangkapan ikan individu dalam manajemen sumber daya alam kembali kepada tahun 1960an di mana terlihat pertama kali sebuah [[perdagangan emisi]] polusi yang saat ini secara luas digunakan untuk mengelola emisi karbon dari pembangkit listrik.<ref>{{cite journal|last=Grafton|first=Quentin|coauthors=Delvin,Rose|title=Paying for pollution: permits and charges|journal=Scandinavian Journal of Economics|year=1996|volume=98|issue=2|pages=275–288|doi=10.2307/3440859}}</ref> Namun berbeda dengan perdagangan emisi yang mengatur jumlah polusi yang dikeluarkan industri, kuota penangkapan ikan mengatur jumlah output penangkapan ikan.
 
Penggunaan kuota penangkapan ikan seringkali dikaitkan dengan proses yang lebih luas dalam mekanisme pasar [[neoliberalisme]] yang bertujuan memanfaatkan pasar sebagai alat pengatur.<ref>{{cite journal|last=Mansfield|first=Becky|title=Neoliberalism in the oceans: rationalization, property rights and the commons question|journal=Geoforum|year=2004|volume=35|pages=313–326|doi=10.1016/j.geoforum.2003.05.002|issue=3}}</ref> Alasan dibalik mekanisme neoliberal adalah karena penganut mekanisme ini percara bahwa mekanisme pasar memberikan motivasi keuntungan untuk mendayagunakan inovasi dan efisiensi lingkungan dibandingkan dengan apa yang telah diperintahkan oleh negara.<ref>{{cite journal|last=Mansfield|first=Becky|title=Rules of privatization: contradictions in neoliberal regulation of North Pacific fisheries'|journal=Annals of the Association of American Geographers|year=2004|volume=94|pages=565–584|doi=10.1111/j.1467-8306.2004.00414.x|issue=3}}</ref> Sementara peraturan neoliberal seringkali memposisikan diri menjauh dari pengelolaan dan pengawasan negara,<ref>{{cite book|last=Leitner|first=Helga|title=Contesting Neoliberalism|year=2006|publisher=Guildford Press|location=Guildford|coauthors=Peck, Jamie and Sheppard Eric}}</ref> tetapi dalam kasus privatisasi, negara adalah bagian integral dari proses penciptaan dan pemeliharaan [[hak properti]].
Baris 18:
 
== Efektivitas ==
Pada tahun 2008, sebuah studi skala besar menyimpulkan bahwa kuota penangkapan ikan individu mencegah jatuhnya usaha perikanan dan mengembalikan jumlah tangkapan ikan jika dibandingkan dengan serangkaian data dari usaha perikanan yang menggunakan struktur manajemen lain dan yang tidak memiliki sistem manajemen.<ref name=ns/><ref name=costello2008/> Namun ketika dibandingkan dengan skema manajemen perikanan modern lainnya, sistem kuota penangkapan ikan individu tidak memberikan manfaat ekologis jangka panjang.<ref>{{cite journal|last=Essington|first=T.E.|title=Catch Shares Improve Consistency, not Health, of Fisheries|journal=Lenfest Ocean Program|year=2009}}</ref><ref>{{cite journal|last=Essington|first=Timothy|title=Catch shares, fisheries, and ecological stewardship: a comparative|journal=School of Aquatic and Fishery Sciences|year=2012}}</ref> Sebuah studi yang penerapan program ini di 14 tempat di Amerika Serikat menunjukan bahwa stok ikan tidak terpengaruh skema ini.<ref>{{cite journal|last=Essington|first=T.E.|title=Ecological indicators display reduced variation in North American catch share fisheries|journal=School of Aquatic and Fishery Sciences|year=2010|bibcode=2010PNAS..107..754E|volume=107|page=754|doi=10.1073/pnas.0907252107|issue=2}}</ref> Diperkirakan bahwa skema kuota penangkapan ikan individu tidak menambah jumlah populasi (stok) ikan di laut, tetapi hanya mencegah agar populasi tidak jatuh lebih jauh.
 
Pada tahun 1995, penangkapan ikan halibut (genus ''[[Hippoglossus]]'') di [[Alaska]] menggunakan sistem kuota setelah pejabat berwenang memotong musim penangkapan ikan dari empat bulan menjadi dua bulan. Sekarang dengan sistem kuota, ikan bisa ditangkap hampir sepanjang tahun dengan jumlah tangkapan yang diatur dan membuat hasil tangkapan meningkat. Namun populasi ikan halibut tidak bertambah.<ref>{{cite web|title=Pacific Halibut-Sablefish IFQ report 2011|url=http://alaskafisheries.noaa.gov/ram/ifq/rtf11.pdf}}</ref>
 
Alasan mengapa sistem kuota tidak memberikan peningkatan level biomassa di laut, atau bahkan berkurang, dikarenakan:<ref name=chu/>