Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Temple_of_Apollo_Ancient_Corinth.jpg|200px|right|thumb|Kuil Dewa Apollo di Korintus]]
 
'''Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus''' merupakan salah satu dari ketiga surat ([[Surat 1 Korintus|1]] & 2 Korintus serta [[Surat Roma|Roma]]) yang menempati posisi sentral dalam bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Drane"> John Drane. 1996. ''Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.</ref> Adalah lanjutan dari [[Surat 1 Korintus|surat pertama]] yang juga ditujukan untuk jemaat di kota [[Korintus]], [[Yunani]]. Surat ini langsung ditulis oleh [[Paulus dari Tarsus|rasul Paulus]].<ref name="Brill"></ref> Melalui surat ini Paulus ingin menerangkan mengapa ia melakukan perubahan rencana perjalanan ke Korintus.<ref name="Brill"></ref> Ia juga menyampaikan pujiannya kepada jemaat Korintus karena telah menaati pesan yang disampaikannya pada suratnya yang pertama.<ref name="Brill"></ref> Titus adalah orang yang ditunjuk Paulus untuk mengantarkan surat ini, dengan harapan agar surat yang kedua juga disambut dengan baik oleh jemaat di Korintus.<ref name="Brill"></ref>
== Ayat-ayat terkenal ==
* {{Alkitab|2 Korintus 3:17}}: Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
* {{Alkitab|2 Korintus 4:6}}: Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
 
== Konteks Surat ==
Surat ini berusaha menjawab permasalahan yang terjadi di Korintus.<ref name="Drane"> John Drane. 1996. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 360-361.</ref> Ketika itu terjadi pertikaian antara Paulus dan golongan orang yang memfitnahnya.<ref name="Drane"/> Mereka adalah [[rasul]]-rasul palsu yang memberitakan [[Yesus]] yang lain.<ref name="Duyverman"></ref> Akan tetapi, lawannya justru mengklaim Paulus sebagai rasul palsu sehingga kewenangannya sebagai rasul patut diragukan.<ref name="Drane"></ref> Tindakan Paulus meninggalkan mereka dengan terburu-buru akhirnya menjadi hal yang disesalinya dikemudian hari, karena tindakannya itu seolah-olah membuktikan kebenaran tuduhan yang dikenakan kepadanya.<ref name="Drane"></ref> Akhirnya orang-orang Kristen di [[Korintus]] ditinggalkan dalam keadaan yang kacau, di tengah-tengah pertikaian yang belum usai.<ref name="Drane"></ref>
 
== Tempat Penulisan ==
Baris 17:
 
== Maksud Penulisan ==
Maksud penulisan surat ini terkait erat dengan pertikaian yang pernah terjadi sebelumnya.<ref name="Duyverman"></ref> Berdasarkan hal itu ia ingin membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah dikenakan pada dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa ia adalah rasul yang sebenarnya dan bukan rasul palsu seperti yang mereka tuduhkan.<ref name="Duyverman"></ref> Surat ini juga mencatat ungkapan syukur Paulus karena segala sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya ketika mengalami masa-masa sulit, hal ini disampaikan untuk menghibur jemaat Korintus yang juga sedang mengalami masa-masa sulit (pasal 1-7).<ref name="Brill"> J. Wesley Brill. 2003. Tafsiran Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm 10-11.</ref> Dalam surat ini Paulus juga menasehati mereka memenuhi janjinya untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.<ref name="Brill"></ref> Surat ini juga menceritakan kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus untuk mengunjungi mereka, dengan ini Paulus berharap kalau mereka tahu kesedihan Paulus karena sangat mengasihi mereka.<ref name="Subandrijo"></ref>
 
== Struktur dan Isi ==
Struktur dan isi Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus, dapat dijabarkan sebagai berikut:<ref name="Martin">Ralph P. Martin. 1986. World Biblical commentary 2 Corintians. Texas: Word Books. viii.</ref>
* Pembukaan Surat (1:1-11).
** Salam (ay. 1, 2).
** Ungkapan syukur (ay. 3-11).
* Paulus membela diri di hadapan jemaat Korintus ( 1:12-7:16).
** Pertanyaan mengenai perjalanan Paulus ke Korintus (1:12-2:13).
** Paulus mempertahankan kerasulan (2:14-7:4).
*** Kesetiaan Rasul (2:14-3:6).
*** Keunggulan Rasul dalam Perjanjian Baru (3:7-4:6).
*** Kelemahan dan penderitaan Rasul (4:7-5:10).
**** Pengalamannya pada masa lalu dan masa sekarang (4:7-12).
**** Harapannya (4:13-5:10).
*** Rasul sebagai duta besar dan pelayan Allah (5:11-6:10).
*** Kesimpulan ganda (6:11-7:4).
** Perjalanan Paulus berikutnya (7:5-16).
* Pengumpulan uang untuk Gereja Yerusalem (8:1-9:15).
** Rekomendasi untuk pengumpulan uang dan utusan-utusan (pasal 8).
** Rekomendasi kedua (pasal 9).
* Pertentangan pendapat dan pertahanan (10:1-13:10).
** Paulus mempertahankan diri an pekerjaannya melawan tuduhan pribadi (pasal 10).
** Sanjungan diri Paulus (11:1-12:18).
** Pemberitahuan akhir (12:19-13:10).
* Penutup Surat (13:11-13).
 
== Tema-tema Teologis ==
=== Penghiburan di Tengah Penderitaan ===
Surat ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah karena telah membebaskan Paulus dari kesedihan dan penderitaan.<ref name="Hakh"> Samuel Benyamin Hakh. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 155-168.</ref> Penderitaan yang Paulus alami dalam pelayanannya sangatlah berat, sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati.<ref name="Hakh"></ref> Paulus memuji Allah karena penghiburan yang diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan.<ref name="Hakh"></ref> Penghiburan yang ia rasakan akhirnya menguatkannya dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun akhirnya harus membagi penghiburan tersebut ke orang lain agar merekapun dapat merasakan penghiburan dari Allah.<ref name="Hakh"></ref>
 
=== Hidup di Tengah Kesedihan ===
Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak tanggapan negatif dari lawan-lawannya di Korintus.<ref name="Hakh"></ref> Perubahan rencana tersebut memojokkan Paulus, Paulus dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap pelayanan di jemaat Korintus.<ref name="Hakh"></ref> Di satu sisi memang benar kalau Paulus mengadakan perubahan rencana mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya tidaklah benar.<ref name="Hakh"></ref> Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia rasakan supaya ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3).<ref name="Hakh"></ref> Surat ini justru ingin mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.<ref name="Hakh"></ref>
 
=== Hidup di Tengah Ancaman Kematian ===
Bagian ini pun ingin menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan pelayanan.<ref name="Hakh"></ref> Penderitaan yang ia alami, membuat hidupnya seperti terancam dengan kematian.<ref name="Hakh"></ref> Inilah hal yang membuat ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan.<ref name="Hakh"></ref>
 
=== Membantu yang Miskin sebagai Wujud Kasih Allah ===
Sukacita yang ia alami tidak membuatnya lupa dengan keadaan jemaat lain yang sedang mengalami kesulitan.<ref name="Hakh"/> Ia meminta agar jemaat Korintus mengumpulkan uang untuk membantu saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem.<ref name="Hakh"/> Pemberian persembahan ini merupakan wujud dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada mereka.<ref name="Hakh"/> Tujuan lainnya adalah agar tercipta keseimbangan di antara umat Allah.<ref name="Hakh"></ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 80:
[[Kategori:Surat-surat rasul|Kor2]]
[[Kategori:Surat-surat Paulus|Kor2]]
[[Kategori:Surat 2 Korintus | ]]