Ikonoklasme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Referensi: clean up, removed: {{Link FA|el}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
== Makna Ikon bagi Gereja Timur ==
 
Penggunaan ikon dalam [[ibadah]] di Timur jauh lebih berkembang dibanding di Barat dan inilah yang membedakan ibadah keduanya.<ref name="Collins">{id} Michael Collins, Matthew Price. 2006. ''The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 99.</ref>
Melalui ikon-ikon, tokoh-tokoh dalam [[sejarah]] ditampilkan kembali dengan maksud memberikan gambaran [[rohani]].<ref name="Collins"/> Bagi mereka, ikon-ikon bagaikan "jendela menuju surga" yang menjadi media untuk berkomunikasi dengan [[Tuhan]] dan memperoleh rahmat Tuhan.<ref name="Collins"/> Para Orang Kudus dapat dengan mudah dilihat dan didatangi lewat ikon.<ref name="Collins"/> Pada masa lampau, ikon-ikon [[santo]] dan [[santa]] dalam ukuran kecil yang disimpan di dalam rumah-rumah anggota jemaat Kristen Timur bahkan dibawa setiap kali melakukan perjalanan.<ref name="Collins"/> Para [[tentara]] pun menggunakannya sebelum bertempur dengan tujuan memperoleh berkat keselamatan.<ref name="Collins"/>
 
Baris 13:
== Penyebab munculnya Ikonoklasme ==
=== Aspek Sosial dan Ekonomi ===
Pada tahun 726 dan 730, [[Kaisar Leo III]] pernah mengesahkan dua maklumat yang memerintahkan penghancuran terhadap ikon.<ref name="Eddy"/> Ada beberapa faktor yang diduga memengaruhi kaisar sehingga akhirnya membuat keputusan tersebut. Pertama, ini sangat erat kaitannya dengan usaha kaisar untuk memperlemah pengaruh para [[biarawan]] yang pada waktu itu semakin berperan penting sebagai pemuka spiritual jemaat. Kedua, sudah menjadi kebiasaan bagi para kaisar untuk memaklumkan keputusan yang menyangkut persoalan keagamaan. Ketiga, memang kaisar mempunyai maksud untuk menghilangkan praktik kultus terhadap ikon yang makin lama makin tersebar luas.
=== Aspek Doktriner ===
 
Baris 20:
== Kaisar Leo III dan Penganiayaan para Biarawan ==
 
Para ikonoklas, kelompok penentang keberadaan ikon-ikon, mendapat dukungan besar dari Kaisar Leo III yang berkuasa di [[Konstantinopel]] dari tahun 717 hingga 741.<ref name="Collins"/> Mereka begitu yakin bahwa tindakan mereka itu dilindungi.<ref name="Collins"/> Keyakinan ini muncul karena [[Alkitab]] mencatat di dalam kitab Keluaran 20:4, "Jangan membuat bagimu [[patung]] yang menyerupai apa pun yang ada di [[langit]] atau yang ada di [[bumi]] atau yang ada di dalam [[air]]. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya".<ref name="Collins"/> Bagi Kaisar Leo dan sekelompok ikonoklas, dengan adanya perintah itu, pengkultusan ikon termasuk salah satu yang dilarang dalam sepuluh Firman Tuhan.<ref name="Irvin">{en} Dale T. Irvin, Scott W. Sunquist . 2001. ''History of The World Christian Movement, volume I: Earliest Christianity to 1453''. New York: Orbis Books. Hlm. 361.</ref>
Pelarangan ini juga terkait dengan pemahaman kaum Muslim yang dikenal baik oleh Kaisar Leo, yang memahami keberadaan ikon sebagai bentuk penyembahan berhala.<ref name="Irvin"/>
 
Tahun 726, Kaisar Leo menghancurkan sebuah ikon besar mengenai [[Kristus]] yang berada di atas pintu gerbang [[Konstantinopel]].<ref name="Collins"/>
Tidak hanya itu, semua ikon Kristus dan orang-orang kudus yang ada dalam gereja-gereja ikut diperintahkan agar dihancurkan.<ref name="Collins"/>
Dengan tindakannya tersebut, Leo III mendapatkan banyak pujian dari orang-orang yang mendukung penghancuran ikon.<ref name="Collins"/> Konstantinus V (740-775), putra Leo III yang menjadi pengganti Leo III selanjutnya memberlakukan kebijakan yang sama yaitu melarang segala bentuk pengkultusan terhadap ikon-ikon.<ref name="Walker">{en} Williston Walker . 1970. ''A History of The Christian Church''. Edinburgh: T&T Clark LTD. Hlm. 149.</ref>
Para [[Biarawan]] merupakan kelompok yang kerap kali menjadi sasaran penganiayaan, penyiksaan bahkan pembunuhan.<ref name="Collins"/>. Hal ini disebabkan karena mereka berusaha mempertahankan ikon-ikon di tengah usaha para [[kaisar]] untuk menghancurkan ikon-ikon itu.<ref name="Collins"/> Mereka rela memberi diri untuk dianiaya demi mempertahankan ikon-ikon yang begitu penting bagi hidup kerohanian mereka.<ref name="Collins"/>