Lee Teng Hui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
:''Untuk mantan Presiden Republik China, lih. [[Lee Teng-hui]].''
 
'''Lee Teng Hui''' (juga dieja '''Li Denghui''') ([[1873]]-[[1947]]), seorang peranakan [[Hokkian]], dilahirkan di [[Jakarta]] sebagai anak pertama Lie Khay Gwan, seorang pemilik pabrik [[batik]]. Lee Teng Hui mula-mula belajar di [[Anglo-Chinese School]] di [[Singapura]] dan kemudian melanjutkan studinya di [[Universitas Yale]], [[Amerika Serikat]]. Ia lulus pada [[1899]] dengan gelar [[B.A.]] sebagai salah satu orang Tionghoa di perantauan pertama yang lulus dari universitas tersebut.
 
Lee kembali ke Indonesia dan mendirikan [[Yale Institute]] di Jakarta, kemudian juga mengajar di sekolah [[Tiong Hoa Hwee Koan]] dengan harapan mentransformasikan komunitas Tionghoa di seberang lautan.
 
Ketika menyadari bahwa usahanya untuk melakukan pembaruan pendidikan di Batavia gagal, ia pergi ke [[Penang]], [[Malaysia]] dan bertemu dengan beberapa teman yang mempunyai gagasan yang sama. Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke [[Shanghai]], [[Tiongkok]]. Ia tiba di kota itu pada Oktober [[1904]], mendirikan Federasi Mahasiswa Tionghoa se-Dunia pada Juli [[1905]] dan menjadi presidennya yang pertama. Tujuan organisasi ini adalah mengembangkan keadilan sosial di Tiongkok, mempersatukan mahasiswa-mahasiswa Tionghoa yang sedang belajar di luar negeri, dan membantu anggota-anggotanya untuk mendapatkan pekerjaan, perawatan kesehatan, dan bantuan hukum. Organisasi-organisasi serupa kemudian didirikan di [[Penang]], [[Qingdao]], [[Fuzhou]], [[Hawaii]], dan [[Singapura]]. Kebanyakan anggota awal dari federasi ini adalah orang-orang Kristen dan patriot.
 
Pada waktu yang bersamaan, Lee menjadi penilik Sekolah Negeri Fudan. Pada [[1913]], ketika pendiri sekolah ini harus meninggalkan Tiongkok, Lee menjadi kepala sekolahnya, mengajar beberapa mata pelajaran seperti bahasa Inggris, [[logika]] dan [[filsafat]]. Pada [[1917]] ketika Sekolah Negeri Fudan berubah menjadi [[Universitas Fudan]] dengan kurikulum modern dalam bidang humaniora, ilmu-ilmu alam, bisnis, serta bahasa-bahasa Eropa modern, Lee menjadi rektornya yang pertama untuk kurun waktu [[1917]] - [[1937]]. Ia meninggal dunia pada [[1947]] dan dikebumikan di Shanghai.
 
Pada masa [[Perang Tiongkok-Jepang]], Lee mengumumkan penerapan "tiga prinsip tidak": tidak mendaftarkan diri pada organisasi musuh; tidak menerima bantuan keuangan musuh; dan tidak menerima campur tangan musuh.
 
== Pranala luar dan referensi ==