Koran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk politik, property, industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.
 
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada [[hari libur|hari-hari libur]]. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.
 
Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh bagian negara. Di [[Indonesia]] contohnya adalah ''[[KOMPAS]]''.
 
Pemilik surat kabar adalah pihak penanggung jawab dalam kaitannya dengan keberlangsungan medianya. Redaktur adalah beberapa jurnalis yang bertanggung jawab atas rubrik tertentu. Sedang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut [[editor]]. Di samping kemutlakan adanya peran wartawan, pewarta atau jurnalis yang memburu berita atas instruksi dari redaktur atau pemimpin redaksi.
Baris 28:
 
== Koran dan politik ==
Di negara-negara Barat, pers disebut sebagai kekuatan yang keempat, setelah kaum agamawan, kaum bangsawan, dan rakyat. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh [[Thomas Carlyle]] pada paruhan pertama [[abad ke-19]]. Hal ini menunjukkan kekuatan pers dalam melakukan [[advokasi]] dan menciptakan isu-isu politik. Karena itu tidak mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah "dibeli" oleh pihak yang berkuasa.
 
Di Indonesia, pers telah lama terlibat di dalam dunia politik. Pada masa penjajahan Belanda pers ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan ''[[haatzai artikelen]]'', yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang "menaburkan kebencian" terhadap pemerintah.
 
Pada masa Orde Lama banyak penerbitan pers yang diberangus oleh Presiden [[Soekarno]]. Namun [[Pembredelan|bredel pers]] paling banyak terjadi di bawah pemerintahan [[Soeharto]]. Akibatnya banyak wartawan yang harus menulis dengan sangat berhati-hati. Atau sebaliknya, wartawan menjadi tidak kritis dan hanya menulis untuk menyenangkan penguasa. Kondisi demikian berubah menjadi lebih positif, setelah munculnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 yang menjamin kebebasan pers.
Baris 50:
* {{en}} [http://www.newspaperindex.com Newspaper Index]
* {{en}} [http://www.newseum.org Gambar halaman muka surat kabar dunia]
* {{en}} [http://www.wan-press.org/ World Association of Newspapers]
* {{id}} [http://pelaminanminang.com/sejarah-minangkabau/surat-kabar-koran-pertama-di-indonesia.html Sejarah Surat Kabar Pertama Di Indonesia]