Irigasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: sistim → sistem using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{rapikan}}
{{cakupan}}
[[Berkas:Irrigation1.jpg|290px|thumb|Irigasi pada lahan pertanian di New Jersey]]
Baris 60:
 
Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
* (1) irigasi tetes (''drip irrigation''),
* (2) irigasi curah (''sprinkler irrigation''),
* (3) irigasi saluran terbuka (''open ditch irrigation''), dan
* (4) irigasi bawah permukaan (''subsurface irrigation'').
 
Baris 72:
 
=== Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang ===
Sistem irigasi pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Di sini terlihat adanya manajemen persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya. Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar.
Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.
Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.
Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.
Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual.
Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.