Poseidonios: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berkas Posidonio_de_Apamea.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Natuur12
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
 
{{Infobox philosopher
| region = Western Philosophy
Baris 19 ⟶ 18:
| signature =
}}
'''Posidonius''' ([[Bahasa Yunani|Yunani]]: Ποσειδώνιος, ''Poseidonios'', artinya "dari [[Poseidon]]") dari [[Apamea (Syria)|Apameia]] (ὁ Ἀπαμεύς) atau dari [[Rhodes]] (ὁ Ῥόδιος) (hidup pada 135 SM – 51 M), adalah seorang filsuf [[Stoikisme]], astronom, sejarawan, biograph, dan guru Sejarah Syria berkebangsaan Yunani<ref name=Sarton>{{cite journal| authorlink= George Sarton | last= Sarton |first= George |year= 1936 |title= The Unity and Diversity of the Mediterranean World |journal= Osiris |volume= 2| pages= 406–463 [430]}}</ref><ref>[http://www.britannica.com/eb/article-9061021/Poseidonius "Poseidonius"], ''[[Encyclopædia Britannica]]''</ref><ref name=Britannica>[http://www.1911encyclopedia.org/Posidonius "Posidonius"], ''[[Encyclopædia Britannica Eleventh Edition]]'', 1911</ref><ref name="MagillAves1998">{{cite book|last1=Magill|first1=Frank Northen|last2=Aves|first2=Alison|title=Dictionary of World Biography|url=http://books.google.com/books?id=wyKaVFZqbdUC|accessdate=28 May 2013|year=1998|publisher=Taylor & Francis|isbn=9781579580407|pages=904–910}}</ref><ref name="Edelstein">{{en}}Ludwig edelstein., The Encyclopedia of Phylosophy Volume 3 and 4, New York: Macmillan Publishing Co., 1967, Hal. 413-414 </ref>
 
== Riwayat Hidup Ringkas ==
Posidonius adalah orang yang kaya, dan belajar pada [[Panaetius]] di Athena, membuat rumah di Rhodes, dan pada waktu itu merupakan pusat perkembangan intelektual.<ref name="Sandbach">{{en}} F. H. Sandbach., The Stoics, London: Bristol Classical Press, 1989, Hal. 129-139</ref> Kala itu masih merupakan negara merdeka, dan sangat terkenal dalam filsafat retorika, sekolah yang juga diperuntukkan para buangan dari Alexandria.<ref name="Sandbach"></ref> Dia hidup sebagai warga negara.<ref name="Sandbach"></ref> Ia menulis beberapa buku dan membuatnya cukup terkenal.<ref name="Sandbach"></ref> Ia mempengaruhi dua muridnya, Cicero dan Strabo.<ref name="Sandbach"></ref> Dalam hal retorika, Srabo agaknya sangat kental meniru Posidonius, tampak dalam ekspresi perasaan, pemikian dan kepribadian.<ref name="Sandbach"></ref>
 
 
 
== Mengenal Sosok Posidonius ==
Posidonius tidak terlalu dikenal para pakar karena banyak tulisannya yang hilang, kita masih dapat menemukannya pada tulisan [[Cicero]], [[Seneca Muda]], [[Galen]], dan [[Strabo]], juga sebagai tokoh minor pada masa [[Renaisans]] hingga abad 19 karena pengaruh [[Stoikisme]]nya.<ref name="Edelstein"></ref> Posidonius dianggap mewakili pemikir [[visual]], pembela [[monisme]], pendukung doktrin filasafat [[kosmik]], mediator antara pemikiran dunia Timur (Orient) dan Barat (Occident).<ref name="Edelstein"></ref>
 
Dalam bidang filsafat, Posidonius memiliki pengaruh yang kuat di Akademia, dampaknya, [[Platonisme]] berkembang pesat daripada [[Akademia]] yang di [[Athena]], yaitu dari catatan komentar dalam teks [[Philo dari Alexandria]].<ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995, Hal. 5, 140</ref>
 
== Gagasan Pemikiran ==
Basis gagasan Posidonius adalah materi, yang ia pakai sebagai dasar dualistis sistem etika.<ref name="Edelstein"></ref> Pemikirannya etikanya agak bertentangan dengan dogma Stoa, bahwa hasrat tidak dinilai salah, tetapi hanya mengecilkan martabat manusia.<ref name="Edelstein"></ref> Dalam fisika, segala sesuatu adalah rahmat dari Ilahi, dibentuk ulang dan dibenahi oleh nalar ilahi.<ref name="Edelstein"></ref> Nalar adalah acuan dari kebenaran, ia merdeka dari persepsi.<ref name="Edelstein"></ref> Di sisi lain, dualitas dari benda-benda dan nalar dijembatani oleh bentuk-bentuk atau asas matematika.<ref name="Edelstein"></ref> Dalam tradisi Stoa, hanya Posidonius yang memikirkan matematika.<ref name="Edelstein"></ref>
 
[[Makrokosmos]] dan [[mikrokosmos]] terhubung dan tersusun seperti gradasi, yang terus ada karena dukungan kekuatan nalar yang irasional.<ref name="Edelstein"></ref> [[Allah]] menyelenggarakan semesta, hasrat mengikuti gagasan yang dipimpin oleh nalar, dan manusia di sini untuk merenungkannya dan menindaklanjuti dalam praktik hidup.<ref name="Edelstein"></ref>
 
Walaupun [[Chrysippus]] memang telah mengatakan sebelumnya, yaitu mengenai simpati untuk hidup dengan merasa menjadi bagian dari keseluruhan semesta, Posidonius tetap tampak orisinal sebagai penegasan, ia mengadakan penyelidikan filsafat tentang tembok, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dari kebun, dengan membandingkannya dalam hubungan dengan hewan-hewan, [[tulang]] dan [[otot]], [[daging]] dan [[darah]], serta jiwa.<ref name="Sandbach"></ref> Ia mengelompokkan dunia dalam tiga divisi: secara tradisional terdapat tiga kerajaan atau [[kingdom]], [[binatang]], [[sayuran]], dan [[mineral]], yang tidak biasa dikendalikan oleh bentuk-bentuk yang berbeda dari adanya nafas, yaitu oleh jiwa (cirinya hidup), fisik (cirinya tumbuh), dan hexis (terkondisi, atau memiliki kondisi).<ref name="Sandbach"></ref> Menurut Posidonius, sebuah "kekuatan hidup" dapat dikenali di mana-mana. Menurutnya, [[manusia]] tidak dibentuk ulang (berasal) dari [[binatang]] yang kasar atau brutal, mereka memiliki gerak [[kecerdasan]] dan [[jiwa]]nya tidak murni masuk akal, tetapi memiliki unsur vegetatif dan bagian irasional.<ref name="Sandbach"></ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}