Surat Yohanes yang Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{Bible chapter|letname= Surat 2 Yohanes |previouslink= 1 Yohanes 5 |previousletter= 1 Yohanes 5 |nextlink= Surat 3 Yohanes |nextletter= 3 Yohanes |book= [[Surat 2 Yohanes]] |biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 24 |category= [[Surat-surat Am]] | filename= 2IWANNOU-B.JPG | size=250px | name= Codex Vaticanus - Surat 2 Yohanes |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Lembaran yang memuat Surat 2 Yohanes pada [[Codex Vaticanus]], yang dibuat sekitar tahun 325-350 M.</div>}}
 
'''Surat Yohanes yang Kedua''' (disingkat '''Surat 2 Yohanes''') adalah salah satu surat yang terdapat di dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]] yang ditujukan pada sebuah jemaat untuk memberikan beberapa petunjuk mengenai sikap yang harus diambil oleh jemaat-jemaat [[Kristen]] terhadap orang-orang yang diketahui telah menyebarkan ajaran yang menyesatkan.<ref name="Guthrie">{{id}}Donald Guthrie. 1992. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm.55.</ref> Surat ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" ([[Rasul Yohanes]]) kepada "Ibu yang dipilih oleh [[Tuhan]]" dan kepada anak-anaknya yang dicintai. Mungkin yang dimaksud dengan "Ibu dan anak-anaknya" ialah sebuah jemaat dan anggota-anggotanya.<ref name="Guthrie">Donald Guthrie, dkk. 2003. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. Hlm.877.</ref>
 
== Latar Belakang ==
[[FileBerkas:Minuscule 482 (GA) folio 226v.JPG|thumb|220px|Gambar Rasul [[Yohanes]] di [[minuscule 482]]]]
=== Penulis ===
Penulis surat 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]] adalah orang yang sama.<ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.371-374.</ref> Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang "[[Penatua]]" ({{Alkitab|2 Yohanes 1}}; {{Alkitab|3 Yohanes 1}}).<ref name="Groenen"/> Gelar penatua merupakan sebuah gelar kehormatan yang mengandung kewibaan penulis.<ref name="Groenen"/> Gelar penatua juga bukan merupakan gelar petugas/pejabat jemaat seperti dalam surat-surat pastoral.<ref name="Groenen"/> Penatua adalah seorang tokoh yang berwibawa secara pribadi.<ref name="Groenen"/>
 
Para ahli ilmu tafsir yang sesuai dengan tradisi menerima bahwa penulis [[Injil Yohanes]] dan [[Surat 1 Yohanes]] ialah [[rasul Yohanes]], yaitu salah seorang dari [[keduabelas Rasul]] yang dipilih sendiri oleh [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Groenen"/> Hal ini juga bersesuaian dengan 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]] yang menyatakan Si Penatua adalah rasul Yohanes.<ref name="Groenen"/> Namun, dalam tradisi ditemukan juga pendapat bahwa penulis 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]], yaitu "Penatua", berbeda dengan rasul Yohanes ([[Hieronimus]], tahun [[400]] [[Masehi]], [[Sinoda Roma]] tahun [[382]] [[Masehi]]).<ref name="Groenen"/>
 
=== Tujuan Penulisan ===
Surat 2 Yohanes ditujukan kepada "Ibu" yang terpilih serta anak-anaknya.<ref name="Groenen"/> Maksud dari penggunaan kata "ibu" bukanlah seorang ibu secara harafiah yang diketahui oleh banyak orang, melainkan ini adalah sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah jemaat serta anggota-anggotanya.<ref name="Groenen"/> {{Alkitab|2 Yohanes 4}} mengatakan hanya sebagian anggota-anggota jemaat hidup dalam kebenaran dan bagian inti surat ini adalah berupa peringatan terhadap pihak-pihak penyesat yang mengancam [[iman]] kepada [[Yesus Kristus]].<ref name="Groenen"/> Orang seharusnya berpegang teguh pada pengajaran Yesus.<ref name="Groenen"/> Surat ini dengan demikian ditulis untuk membuat pembacanya siap siaga untuk menghadapi pengajar-pengajar sesat. <ref name="Donald">D. Guthrie, dkk. 2003. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. hal.877.</ref>
 
Baris 26:
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Surat yang hanya terdiri dari satu pasal ini dibagi atas]] 13 ayat.
 
== Ayat-ayat terkenal ==
* {{Alkitab|2 Yohanes 1:6}}: Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
* {{Alkitab|2 Yohanes 1:9}}: Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
== Permasalahan dalam surat ==
Masalah yang nyata dalam surat ini adalah untuk memutuskan Surat Kedua dikirimkan kepada seorang individu ataukah pada sekelompok orang.<ref name="Barclay">{{id}}Willian Barclay. 1990. Pemahaman Alkitab Sehari-hari: Surat-surat Yohanes dan Surat Yudas. Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.215-218 </ref> Permasalahan ini muncul karena ada ungkapan ibu yang terpilih yang dalam [[bahasa Yunani]] memiliki arti ''eklekte kuria''. Dalam memahami ungkapan ini, terdapat tiga cara untuk memahaminya, antara lain:<ref name="Barclay"/>
* ''Eklekte'' adalah suatu nama diri dan ''kuria'' adalah suatu alamat pemanis yang lazim.<ref name="Barclay"/>
* Ada kemungkinan untuk memahami ''kuria'' sebagai nama diri.<ref name="Barclay"/>
* Harus menyimpulkan bahwa yang dimaksud Ibu yang terpilih adalah [[gereja]].<ref name="Barclay"/>
 
== Muatan Teologi ==
* Kebenaran, Kasih, dan Ketaatan
Kata kebenaran dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai ''atletheia''.<ref name="Subandrijo">Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 2. Bandung: Bina Media Informasi. Hal. 124.</ref> Kata kebenaran ini terus mendominasi bagian pembukaan surat khususnya dalam ayat 1-3.<ref name="Subandrijo"/> Dalam ayat 2 jelas dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kebenaran adalah iman Kristen.<ref name="Subandrijo"/> Maksud dari kata kasih sendiri adalah sesuai dengan kebenaran Allah, yaitu kasih yang tulus, yang tidak dimotivasi oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri.<ref name="Subandrijo"/> Ketaatan juga tidak dapat dipisahkan dengan kata kasih dan kebenaran.<ref name="Subandrijo"/> Hidup yang mengasihi berarti hidup yang berjalan menurut kehendak [[Allah]].<ref name="Subandrijo"/> Hidup dalam kasih sama artinya dengan hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah Bapa.<ref name="Subandrijo"/> Hidup dalam kebenaran sama artinya dengan hidup dalam ketaatan.<ref name="Subandrijo"/> Jadi, kasih, kebenaran, ketaatan merupakan sebuah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.<ref name="Subandrijo"/> Ketaatan tanpa kasih merupakan pembudakan diri, kasih tanpa ketaatan merupakan kedustaan, dan tanpa salah satu semuanya merupakan ketidakbenaran.<ref name="Subandrijo"/>
Baris 42:
 
== Isi ==
* Pendahuluan (ayat 1-3)
* Pentingnya kasih (ayat 4-6)
* Peringatan terhadap ajaran-ajaran yang salah (ayat 7-11)
* Penutup (ayat 12-13)<ref>Pengantar [[Alkitab]] [[Lembaga Alkitab Indonesia]], 2002</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Injil Yohanes]]
* [[Surat 1 Yohanes]]
Baris 64:
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{2 Yohanes}}
{{Kitab-kitab Alkitab}}