Kereta api Gajayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Teddy Winangun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Teddy Winangun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 45:
Kereta ini beroperasi dengan kelas eksekutif dan bisnis pada awalnya, karena saat itu ([[1999]]) KA Turangga baru mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta kelas bisnis dari Turangga diberikan ke KA Gajayana. Pada tahun [[2001]], karena KA Gajayana mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta ini menjadi rangkaian khusus Eksekutif.
 
Sejak [[Oktober]] [[2008]], rangkaian Gajayana diubah dari rangkaian buatan [[2001]] menjadi menggunakan kereta eksekutif (K1) satwa retrofit (kaca lebar) dari PT Inka. Kereta ini adalah kereta eksekutif lama yang diretrofit menjadi baru. Pascalebaran [[2009]], rangkaian kereta api Gajayana diubah menjadi kereta berkaca pesawat (keluaran 2009) sampai dengan sekarang dan kereta Gajayana satwa kini digunakan untuk KA [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta Eksekutif]] sejak 5 Desember 2009. Rangkaian baru ini diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]], di [[Stasiun Jakarta Kota]]. Kemudian pada tahun 2016, rangkaian KA Gajayana sempat menggunakan rangkaian terbaru dari PT INKA menggunakan bogie K10 yang mirip rangkaian KA Argo Bromo Anggrek, sebelum rangkaian baru itu dialokasikan untuk kereta lain.
 
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14,5-15,5 jam dan hanya berhenti di [[Stasiun Malang]], [[Stasiun Malang Kotalama|Malang Kotalama]] (hanya KA 42, ke arah timur), [[Stasiun Kepanjen|Kepanjen]], [[Stasiun Wlingi|Wlingi]], [[Stasiun Blitar|Blitar]], [[Stasiun Tulungagung|Tulungagung]], [[Stasiun Kediri|Kediri]], | [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]], [[Stasiun Kebumen|Kebumen]] (hanya KA 42, ke arah timur), [[Stasiun Gombong|Gombong]] (hanya KA 42, ke arah timur), [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]], [[Stasiun Cirebon|Cirebon]], [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] (hanya KA 41, ke arah barat), dan berakhir di [[Stasiun Gambir]].
Baris 53:
Fasilitas di KA ini yang tersedia: toilet, pintu otomatis, 2 TV (depan-belakang), AC central, ''reclining seat'', sandaran kaki, lampu baca, meja makan per kursi, stopkontak per kursi, dan rak bagasi. Karena merupakan kereta lintas malam, tersedia pula bantal dan selimut di tiap kursi.
 
Mulai 21 Januari 2017 KA Gajayana sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif terbaru produksi PT Inka tahun 2016 yang serupa dengan rangkaian baru [[KA Argo Lawu]] dan [[Argo Dwipangga]], [[Bima]] dan [[Sembrani]] dengan bogie K10, danKemudian Mulai 25 Januari 2017 KA Gajayana sudah mendapatkan rangkaian pertama kereta eksekutif terbaru produksi PT Inka tahun 2017 dengan tipe bogie yang sama pada tahun 2016 dan saat ini rangkaian baru menggunakan bogie K10.
 
== Tarif ==