Suhita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Menurut ''[[Pararaton]]'', nama asli Parameswara adalah '''Aji Ratnapangkaja'''. Ibunya bernama Surawardhani alias [[Bhre]] Kahuripan, adik [[Wikramawardhana]]. Ayahnya bernama Raden Sumirat yang menjadi [[Bhre Pandansalas]], bergelar Ranamanggala.
 
Dalam ''[[Nagarakretagama]]'' (ditulis 1365), Surawardhani masih menjabat Bhre Pawanuhan dan belum menikah. Gelar Bhre Kahuripan saat itu masih dijabat neneknya, yaitu [[Tribhuwana Tunggadewi]]. Menurut ''[[Pararaton]]'', sepeninggal [[Tribhuwana Tunggadewi]] dan Surawardhani, jabatan Bhre Kahuripan kemudian diwarisi Ratnapangkaja.
 
Ratnapangkaja memiliki tiga saudara perempuan, yaitu Bhre Mataram, Bhre Lasem, dan Bhre Matahun. Ketiganya masing-masing secara unik dinikahi oleh ayah, anak, dan cucu, yaitu [[Wikramawardhana]], Bhre Tumapel, dan Bhre Wengker.
Baris 12:
 
== Hubungan Suhita dengan Bhre Daha ==
''[[Pararaton]]'' tidak menyebut secara jelas nama ibu Suhita. Silsilah Suhita muncul sebelum pemberitaan [[Perang Paregreg]]. Hal ini menimbulkan kesan, seolah-olah Suhita sudah lahir dan menikah dengan Ratnapangkaja sebelum perang terjadi.
 
Menurut ''[[Pararaton]]'', Ratnapangkaja bingung harus berpihak pada siapa ketika perang meletus. Apabila ia sudah menikahi Suhita tentu ia akan langsung memihak [[Wikramawardhana]], mengingat ''[[Pararaton]]'' tidak secara tegas menyebutkan kalau ibu Suhita adalah putri [[Bhre Wirabhumi]].
Baris 27:
 
== Pemerintahan Suhita ==
Suhita memerintah berdampingan dengan Ratnapangkaja bergelar Bhatara Parameswara. Pada tahun 1433 Suhita membalas kematian [[Bhre Wirabhumi]] dengan cara menghukum mati '''[[Damar Wulan |Raden Gajah]]''' alias '''Bhra Narapati'''. Dari berita ini terasa masuk akal kalau hubungan [[Bhre Wirabhumi]] dan Suhita adalah kakek dan cucu, meskipun tidak disebut secara tegas dalam ''[[Pararaton]]''.
 
Nama Suhita juga muncul dalam [[kronik Cina]] dari [[Kuil Sam Po Kong]] sebagai '''Su-king-ta''', yaitu raja [[Majapahit]] yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat [[Cina]] di [[Tuban]] dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek [[Sunan Kalijaga]].
Baris 40:
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara'' (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}