Lambang negara Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 203.130.249.58) dan mengembalikan revisi 11763688 oleh 139.255.49.66
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 39:
Merujuk keterangan [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan [[Bendera Jepang|pengaruh Jepang]].
 
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari [[Partai Masyumi]] untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.
<ref name="tempointeraktif.com">[http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/01/27/brk,20100127-221646,id.html Lambang Garuda Pancasila Dirancang Seorang Sultan]</ref>
 
Baris 68:
* [[Perisai]] adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
* Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis [[khatulistiwa]] yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
* Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia [[Bendera Indonesia|"merah-putih"]]. Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
* Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan [[ideologi|dasar negara]] [[Pancasila]]. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut<ref>Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila yang diprakarsai oleh Presiden [[Sukarno]].</ref>:
# Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam<ref>Pada masa orde baru, lambang ini juga digunakan oleh salah satu dari tiga partai pemerintah, yaitu [[Partai Persatuan Pembangunan]] / PPP.</ref>;
Baris 82:
== Beberapa aturan ==
[[Berkas:Garuda Pancasila.jpg|thumb|right|180px|Patung besar Garuda Pancasila, terpasang di Ruang Kemerdekaan [[Monas]], [[Jakarta]].]]
Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang Negara Indonesia berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang di gantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu" ditulis diatas pita yang dicengkeram oleh Garuda.  Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat Tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
 
== Lagu Garuda Pancasila ==