Gereja Santo Yohanes Rasul, Kedaton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 78:
| image2 = Gereja Paroki St. Yohanes Rasul Kedaton.JPG | caption2 = | width2 = 226
}}
Pada masa sekitar awal kehadiran Pastor Paul Billaud, di seputar Kedaton saja jumlah umat sudah mencapai hampir 2.000 orang. Daya tampung gereja terasa sudah tak memadai lagi. Setiap kali misa mingguan saja, pasti terdapat begitu banyak umat yang tidak kebagian duduk di dalam. Terpaksalah setiap kali misa, dipasang bangku-bangku darurat di halaman depan. Belum lagi jika terjadi hujan, umat menjadi tidak nyaman dan banyak mengeliuh, seakan sungguh cepat terasakan betapa tak memadainya lagi gedung gereja yang ada. Maka sejak [[1990]], Pastor Paul beserta sejumlah tokoh awam, mulai berbicara soal kemungkinan pembaruan gereja. Dimulailah membuat perencanaan, lalu diteruskan dengan perwujudannya. Kepanitiaan pun dibentuk pada [[1 Maret]] [[1990]]. Pelaksana pun dipilih, yakni Bapak Ir. Henri Hosana seorang warga lingkungan St. Anna yang juga kebetulan sedang mengerjakan pembanguna gedung gereja Paroki Telukbetung ‘’(maka sampai saat ini, gedung gereja paroki Kedaton mempunyai bentuk yang hampir sama dengan paroki Telukbetung)’’. Dana pun diusahakan sedapat mungkin swasembada, swadana. Umat dan donatur yang ingin menyumbang pun dipersilakan. Segala urusan perizinan ditangani panitia.
 
Dengan ide desain dari RD. Ferdinando Pecoraro, dan ditangani oleh Ir. Henri Hosana, maka pada [[1993]] pekerjaan fisik pun dimulai. Para pekerja sudah mulai melakukan pekerjaannya masing-masing. Jadilah dalam suatu waktu, di sekitar awal [[1996]], terlihatlah pemandangan lucu. Ada sebuah gereja besar ingin melahap sebuah gereja kecil di depannya. Supaya urusan tak bertambah rumit, maka akhirnya gereja kecil atau gereja lama tersebut diratakan dengan tanah. Pembangunan ini pun juga diwarnai dengan beberapa unjuk rasa, tetapi semua itu bersifat kecil dan tidak radikal. Sementara masalah dari internal yaitu, membengkaknya dana pembangunan gereja ini. Tetapi ternyata semuanya itu ada penyelesaiannya. Maka pembangunan pun diteruskan, hingga akhirnya selesai pada [[1997]]. Gereja baru inilah yang sampai saat ini digunakan oleh umat Paroki Kedaton. Tetapi pembangunan pun belum usai, masih ada pastoran dan wisma gita yang harus diperbaiki. Hingga akhirnya dibangunlah sebuah pastoran baru di sebelah kiri gereja saat ini.
Baris 105:
* Gedung pra komuni dan ruang OMK di bawah Gereja
* Gedung Katekumen,
* Toilet
 
Sementara Sakristi terdapat di sebelah kanan dalam Gereja dan menyambung dengan Wisma Sriti.
Baris 160:
# Lingkungan St. Paulus
# Lingkungan St. Petrus
# Lingkungan St. Robertus Bellarminus
# Lingkungan St. Scholastika
# Lingkungan St. Tarcisius
Baris 172:
'''FIDES''' ''(merupakan singkatan dari '''Forum Informasi Denyut Evangelisasi Stasi''')'' merupakan sebuah kertas pengumuman yang dibagikan setiap minggunya di Stasi Kedaton. Istilah '''''FIDES''''' diambil dari tata bahasa Latin yang berarti '''Iman'''<ref>https://translate.google.com/#la/id/Fides</ref>. Biasanya FIDES terdiri dari :
* Halaman Awal yang berisi :
** Kop FIDES,
** No. Edisi FIDES,
** Renungan Bacaan
* Halaman Kedua yang berisi :
** Bacaan Misa,
** Pengunguman Petugas Liturgi,
** Misa Harian,
** Petugas Dekorasi Altar,
** Jadwal Kerja Bhakti,
** Rencana Pernikahan, dan
** Petugas Misdinar