Pertempuran Pulau Rennell: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: malnutrisi → malagizi using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 34:
Pada 7 Agustus 1942, tentara Sekutu (terutama Amerika Serikat) mendarat di Guadalkanal, [[Tulagi]], dan [[Kepulauan Florida]] di [[Kepulauan Solomon]]. Pendaratan Sekutu di pulau-pulau tersebut dimaksudkan untuk mencegah Jepang menggunakan Guadalkanal sebagai [[pangkalan militer]] yang mengancam rute perbekalan antara Amerika Serikat dan [[Australia]], serta mengamankan pulau-pulau tersebut sebagai titik awal untuk [[kampanye militer|kampanye]] yang bertujuan akhir mengisolasi pangkalan utama Jepang di [[Rabaul]], dan secara tidak langsung mendukung [[kampanye Nugini]] yang dilancarkan Sekutu. Pendaratan Sekutu di Guadalkanal merupakan awal dari [[Kampanye Guadalkanal]] yang berlangsung selama enam bulan.<ref>Hogue, ''Pearl Harbor to Guadalcanal'', p. 235-236</ref>
 
Upaya besar-besaran yang terakhir dilakukan Jepang untuk mengusir tentara Sekutu dari Guadalkanal and Tulagi berakhir dengan kekalahan telak Jepang dalam [[Pertempuran Laut Guadalkanal]] pada awal November 1942. Setelah itu, Angkatan Laut Jepang hanya mampu mengantarkan perbekalan dalam jumlah minimal dan sebagian kecil pasukan pengganti untuk pasukan [[Angkatan Darat Jepang]] yang sudah berada di Guadalkanal. Akibat ancaman dari pesawat Sekutu yang berpangkalan di [[Bandara Internasional Honaira|Lapangan Terbang Henderson]] di Guadalkanal serta pesawat dari [[kapal induk]] di kawasan itu, Jepang melakukan pengantaran perbekalan hanya pada malam hari, terutama dengan menggunakan [[kapal perusak]] atau [[kapal selam]] dalam misi-misi yang dijuluki Sekutu sebagai "[[Tokyo Ekspres]]."<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 526.</ref> Namun, sejumlah perbekalan dan pasukan pengganti yang diantarkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tentara Jepang di Guadalkanal. Hingga 7 Desember 1942, sekitar 50 prajurit Jepang tewas setiap harinya akibat malagizi, penyakit, dan serangan darat atau udara Sekutu.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 527.</ref> Pada 12 Desember 1942, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengusulkan agar Guadalkanal ditinggalkan. Meskipun awalnya mendapat tentangan dari pimpinan Angkatan Darat Jepang yang masih berharap Guadalkanal akhirnya dapat direbut kembali dari Sekutu, [[Markas Umum Kekaisaran Jepang]] yang telah mendapat persetujuan dari [[Kaisar Jepang|kaisar]], pada 31 Desember 1942 sepakat untuk mengevakuasi semua tentara Jepang dari Guadalkanal, dan mendirikan garis pertahanan baru untuk Kepulauan Solomon di [[Georgia Baru]].<ref>Dull, ''Imperial Japanese Navy'', p. 261.</ref>
 
Jepang menyebut operasi evakuasi dari Guadalkanal dengan nama ''[[Operasi Ke]]'' (ケ号作戦), dan menurut rencana mulai dilaksanakan pada 14 Januari 1943.<ref name="Dull268">Dull, ''Imperial Japanese Navy'', p. 268.</ref> Satu unsur penting dalam rencana operasi ini adalah kampanye [[superioritas udara]] yang menurut rencana dimulai pada 28 Januari 1943, dengan tujuan menghambat kapal-kapal atau pesawat-pesawat Sekutu yang berusaha menggagalkan evakuasi semua tentara Jepang dari Guadalkanal dalam tahap akhir Operasi ''Ke''.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 541.</ref>
 
Meskipun demikian, tentara Sekutu salah mengartikan persiapan-persiapan Operasi ''Ke'' sebagai awal dari ofensif baru yang akan dilakukan Jepang untuk merebut kembali Guadalkanal.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 351.</ref> Pada waktu yang bersamaan, Laksamana [[William Halsey, Jr.]] yang menjabat komandan sepenuhnya pasukan Sekutu dalam pertempuran Guadalkanal sedang ditekan oleh atasannya untuk segera menyelesaikan penggantian [[Resimen Marinir 2 (Amerika Serikat)|Resimen Marinir 2]] yang berada di Guadalkanal dengan pasukan [[Angkatan Darat Amerika Serikat]]. Resimen Marinir 2 sudah bertempur melawan Jepang sejak mereka didaratkan di Guadalkanal pada Agustus 1942.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 577.</ref> Halsey berharap dapat mengambil keuntungan dari peristiwa yang diyakininya sebagai ofensif Jepang berikutnya untuk memerangkap armada angkatan laut Jepang ke dalam sebuah pertempuran laut, sementara Sekutu dapat dengan bebas mengantarkan pasukan pengganti dari Angkatan Darat Amerika Serikat ke Guadalkanal.<ref name="McGee216">McGee, ''The Solomons Campaigns'', p. 216.</ref> Pada 29 Januari 1943, Halsey menyiapkan lima [[satuan tugas]] kapal perang yang dikirimnya berlayar ke kawasan Kepulauan Solomon selatan. Satuan tugas tersebut dipakai sebagai tabir untuk konvoi bala bantuan Amerika Serikat, sekaligus memerangi armada laut Jepang yang berada dalam jangkauan. Kelima satuan tugas tersebut mengikutsertakan dua [[kapal induk]] pesawat terbang, dua [[kapal induk pengawal]], tiga [[kapal tempur]], 12 kapal penjelajah, dan 25 kapal perusak.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 352.</ref>
 
Di depan kelima satuan tugas diposisikan konvoi pasukan (Gugus Tugas (TG) 62.8) yang berkekuatan empat kapal angkut dan empat kapal perusak.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 577–578.</ref> Di depan konvoi pasukan antara [[Pulau Rennell]] dan Guadalkanal ditempatkan gugus bantu dekat yang diberi nama [[Satuan Tugas 18]] (TF&nbsp;18) di bawah komando Laksamana Muda [[Robert C. Giffen]]. Satgas 18 terdiri dari kapal penjelajah berat [[USS Wichita (CA-45)|USS ''Wichita'']], [[USS Chicago (CA-29)|''Chicago'']], dan [[USS Louisville (CA-28)|''Louisville'']]; kapal penjelajah ringan [[USS Montpelier (CL-57)|''Montpelier'']], [[USS Cleveland (CL-55)|''Cleveland'']], dan [[USS Columbia (CL-56)|''Columbia'']]; kapal induk pengawal [[USS Chenango (CVE-28)|''Chenango'']] dan [[USS Suwannee (CVE-27)|''Suwannee'']] ditambah delapan kapal perusak. Komandan TF&nbsp;18 adalah Laksamana Giffen yang berkedudukan di ''Wichita''.<ref name="Crenshaw62">Crenshaw, ''South Pacific Destroyer'', p. 62.</ref> Satuan tugas kapal induk berintikan kapal induk [[USS Enterprise (CV-6)|USS ''Enterprise'']] yang berlayar kira-kira 400 kilometer di belakang TG&nbsp;62.8 dan TF&nbsp;18. Satuan-satuan tugas kapal induk pesawat terbang dan kapal tempur berada kira-kira 240 kilometer jauh di belakang. Laksamana Giffen yang memakai kapal penjelajah ''Wichita'' sebagai kapal komando dan dua kapal induk pengawal baru saja tiba di Samudra Pasifik setelah ikut dalam [[Operasi Torch]] yang merupakan bagian dari [[Kampanye Afrika Utara]].<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 352–353.</ref> ''Chicago'' juga baru saja tiba kembali di Pasifik Selatan setelah menyelesaikan perbaikan setelah menderita kerusakan akibat [[Pertempuran Pulau Savo]] hampir enam bulan sebelumnya.<ref name="Crenshaw62" />
 
== Pertempuran ==
=== Pendahuluan ===
[[Berkas:RennellChicago.jpg|thumb|right|Kapal-kapal penjelajah Amerika Serikat dari Satuan Tugas 18 dalam pelayaran di laut menuju Guadalkanal (29 Januari 1943), hanya beberapa jam sebelum serangan udara yang dilakukan Jepang pada malam hari di dekat Pulau Rennell. Foto ini diambil dari USS ''Wichita''. Tampak dalam foto, USS ''Chicago'' berada di sebelah kanan tengah, dan ''Louisville'' di kejauhan.]]Selain melindungi konvoi pasukan, TF&nbsp;18 diperintahkan untuk bertemu pada pukul 21.00 tanggal 29 Januari 1943 dengan empat kapal perusak Amerika Serikat yang diberangkatkan dari pangkalan di Tulagi. TF&nbsp;18 dan 4 kapal perusak ditugaskan melakukan sweeping di [[Selat Georgia Baru]] sebelah utara Guadalkanal pada hari berikutnya, dan sekaligus sebagai kapal tabir untuk melindungi pendaratan pasukan dari kapal angkut di Guadalkanal.<ref name="guadalcanal578" /> Namun, kapal-kapal induk pengawal di bawah komando Laksamana Pertama Ben Wyatt berlayar begitu lambat (kecepatan 18&nbsp;knot) sehingga menghambat kapal-kapal Giffen untuk tiba tepat waktu di titik pertemuan sesuai jadwal. Oleh karena itu, Giffen meninggalkan kapal-kapal induk pengawal di belakang dengan kawalan dua kapal perusak pada pukul 14.00, dan meneruskan pelayaran dengan kecepatan 24&nbsp;knot (44&nbsp;km/j).<ref name="Morison354">Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 354.</ref> Dalam keadaan berhati-hati terhadap ancaman kapal-kapal selam Jepang yang menurut peringatan intelijen Sekutu sedang berada di kawasan itu, Giffen memerintahkan kapal-kapal penjelajah dan perusak dalam armadanya untuk mempersiapkan pertahanan antikapal selam, sehingga kapal-kapal Giffen tidak siap terhadap serangan udara. Kapal-kapal penjelajah dilayarkan dalam formasi dua kolom, masing-masing terpisah sejauh 2.300 m. ''Wichita'', ''Chicago'', dan ''Louisville'', berturut-turut berada di sebelah [[lambung kanan|kanan]], sementara ''Montpelier'', ''Cleveland'', dan ''Columbia'' berada di sebelah [[lambung kiri|kiri]]. Keenam kapal penjelajah disebar dalam garis setengah lingkaran sepanjang 3&nbsp;kilometer di depan kolom kapal-kapal penjelajah.<ref name="guadalcanal578" />
 
Armada Giffen terlacak oleh kapal-kapal selam Jepang yang segara melaporkan posisi dan arah armada Giffen ke satuan-satuan di markas besar angkatan laut.<ref name="Morison354" /><ref>Tagaya, p. 66 mengatakan bahawa armada Giffen ditemukan oleh pesawat pengintai Jepang</ref> Sekitar siang hari, berdasarkan laporan dari kapal selam tentang adanya armada Giffen, 16 pesawat pengebom [[Mitsubishi G4M]] Tipe 1 dari [[Grup Udara 705]] (705AG) dan 16 pesawat pengebom [[Mitsubishi G3M]] Tipe 96 dari [[Grup Udara 701]] (701AG) lepas landas dari Rabaul membawa torpedo untuk menyerang kapal-kapal Giffen. Satu pesawat Tipe 96 kembali ke pangkalan karena kerusakan mesin, sehingga serangan dilakukan oleh 31 pesawat pengebom. Pemimpin Grup Udara 705 adalah Letnan Tomō Nakamura dan Mayor Joji Hagai.<ref name="guadalcanal578" /><ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 354–355; Tagaya, p. 66.</ref>
 
=== Aksi 29 Januari ===
[[Berkas:RennellBattleMap.jpg|thumb|left|Peta serangan udara Jepang (garis merah terputus-putus) ke Satuan Tugas 18 Amerika Serikat (garis hitam tebal) yang berada di antara Pulau Rennell dan Guadalkanal pada senja hari 29 Januari 1943.]]Pada saat matahari terbenam, ketika Satuan Tugas 18 sedang menuju ke arah barat laut 80&nbsp;km (50&nbsp;mil) utara Pulau Rennell atau 160&nbsp;km (100&nbsp;mil) selatan Guadalkanal, [[radar]] beberapa kapal Giffen mendeteksi kedatangan pesawat-pesawat tidak dikenal 100&nbsp;km (60 mil) sebelah barat formasi mereka. Setelah sebelumnya bersikeras melakukan pendiaman radio mutlak, Giffen tidak memberikan perintah tentang tindakan yang harus diambil bila terjadi kontak tidak dikenal atau perintah apa pun kepada anak buahnya sehubungan masalah tersebut.<ref name="Crenshaw62" /> Setelah matahari terbenam, patroli udara tempur Satuan Tugas 18 dari dua kapal induk pengawal kembali ke kapal mereka karena hari sudah malam, dan meninggalkan kapal-kapal Giffen tanpa perlindungan udara.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 355.</ref>
 
Kontak radar yang diterima kapal-kapal Giffen sebetulnya adalah 31 pesawat pengebom torpedo Jepang yang sedang mendekat, dan memutar di sebelah selatan Satuan Tugas 18 agar mereka dapat menyerang dari arah timur yang langitnya sudah gelap. Kegelapan langit malam menyamarkan kedatangan pesawat-pesawat pengebom Jepang dari arah timur. Sebaliknya, kapal-kapal Giffen terlihat sebagai siluet karena adanya cahaya senja di kaki langit sebelah barat. Pesawat-pesawat Grup Udara 705 memulai serangan pertama yang dimulai pada pukul 19.19. Pesawat-pesawat Nakamura melepaskan torpedo yang semuanya luput, dan satu pesawat ditembak jatuh oleh [[senjata antipesawat]] dari kapal-kapal Giffen.<ref name="guadalcanal579">Frank, ''Guadalcanal'', p. 579; Tagaya, p. 66.</ref>
Baris 55:
Percaya serangan Jepang sudah berakhir, Giffen memerintahkan kapal-kapalnya untuk menghentikan manuver zig-zag dan melanjutkan pelayaran menuju Guadalkanal pada arah dan kecepatan yang sama. Pesawat pengintai Jepang sementara itu mulai menjatuhkan [[peluru suar]] dan lampu apung untuk menandai arah dan kecepatan Satuan Tugas 18. Peluru suar dan lampu apung dipakai oleh pesawat-pesawat pengebom pimpinan Higai sebagai petunjuk sewaktu melakukan serangan berikutnya.<ref name="Crenshaw63">Crenshaw, ''South Pacific Destroyer'', p. 63; Tagaya, p. 66.</ref>
 
Serangan dari Grup Udara 701 dimulai pada pukul 19.38. ''Chicago'' terkena dua buah torpedo yang menyebabkan kerusakan berat dan membuat mesin berhenti total. Satu torpedo lainnya mengenai ''Wichita'', namun tidak meledak. Dua dari pesawat pengebom Jepang ditembak jatuh oleh tembakan antipesawat, termasuk pesawat yang dipiloti Higai dan menewaskannya. Pukul 20.08, Giffen memerintahkan kapal-kapalnya untuk berbalik arah, menurunkan kecepatan hingga {{convert|15|kn|km/h}}, dan menghentikan tembakan antipesawat. Tindakan yang diambil Giffen berhasil membuat pesawat-pesawat Jepang kehilangan sasaran, dan semua pesawat telah meninggalkan area pertempuran pada pukul 23.35.<ref name="guadalcanal579"/><ref>Tagaya, p. 66.</ref> Dalam kegelapan total, ''Louisville'' menarik ''Chicago'' yang dalam keadaan mati mesin, dan perlahan-lahan menuju ke selatan menjauhi daerah pertempuran, dikawal oleh sisa Satuan Tugas 18.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 358–359.</ref>
 
=== Aksi 30 Januari ===