Poliploidi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
[[Organisme]] hidup pada umumnya memiliki sepasang set [[kromosom]] pada sebagian besar tahap hidupnya. Organisme ini disebut '''[[diploid]]''' (disingkat 2n). Namun, sejumlah organisme pada tahap yang sama memiliki lebih dari sepasang set. Gejala semacam ini dinamakan poliploidi (dari bahasa [[Yunani]] ''πολλαπλόν'', berganda). Organisme dengan kondisi demikian disebut '''poliploid'''. Tipe poliploid dinamakan tergantung banyaknya set kromosom. Jadi, '''triploid''' (3n), '''tetraploid''' (4n), '''pentaploid''' (5n), '''heksaploid''' (6n), '''oktoploid''', dan seterusnya. Dalam kenyataan, organisme dengan satu set kromosom ([[haploid]], n) juga ditemukan hidup normal di alam.
 
Poliploidi umum terjadi pada [[tumbuhan]]. Ia ditemukan pula pada hewan tingkat rendah (seperti [[cacing]] pipih, [[lintah]], atau beberapa jenis [[udang]]), dan juga [[fungi]].
 
== Pembentukan ==
Di alam, poliploid dapat terjadi karena kejutan listrik ([[petir]]), keadaan lingkungan ekstrem, atau persilangan yang diikuti dengan gangguan [[pembelahan sel]]. Perilaku [[reproduksi]] tertentu mendukung poliploidi terjadi, misalnya [[perbanyakan vegetatif]] atau [[partenogenesis]], dan menyebar luas.
 
Poliploidi buatan dapat dilakukan dengan meniru yang terjadi di alam, atau dengan menggunakan [[mutasi|mutagen]]. [[Kolkisin]] adalah mutagen yang umum dipakai untuk keperluan ini. Efeknya cepat diketahui dan aplikasinya mudah. Penggunaannya beresiko tinggi karena kolkisin sangat [[karsinogen]]ik.
Baris 12:
'''Autopoliploid''' terjadi apabila suatu spesies, karena salah satu sebab di atas, menggandakan set kromosomnya dan kemudian saling kawin dengan autopoliploid lain. Pola pembelahan sel autopoliploid rumit karena melibatkan perpasangan empat, enam, atau delapan set kromosom. Triploid karena autopoliploid dapat bersifat fertil.
 
'''Allopoliploid''' terjadi karena persilangan antarspesies dengan [[genom]] yang berbeda tanpa diikuti reduksi jumlah sel dalam [[meiosis]]. '''Amfidiploid''' adalah allotetraploid yang perilaku pembelahan selnya serupa dengan diploid. ''Allopoliploidi segmental'' terjadi apabila sebagian kromosom berasal dari genom yang berbeda (tidak semuanya berasal dari set kromosom yang lengkap).
 
Suatu spesies dapat bersifat diploid, meskipun dalam sejarah perkembangan evolusinya berasal dari poliploid. Spesies demikian dikenal sebagai '''paleopoliploid'''. Contoh spesies ini misalnya [[padi]]. Dengan n=10, padi berasal dari moyang poliploid dengan n=5.
 
== Efek poliploidi pada organisme ==
Poliploidi seringkali memberikan efek dramatis dalam penampilan atau pewarisan sifat yang bisa positif atau negatif. [[Tumbuhan]] secara umum bereaksi positif terhadap poliploidi. Tetraploid (misalnya [[kentang]]) dan heksaploid (misalnya [[gandum]]) berukuran lebih besar (reaksi "gigas", atau "raksasa") daripada leluhurnya yang diploid. Karena hasil panen menjadi lebih tinggi, poliploidi dimanfaatkan dalam [[pemuliaan tanaman]]. Berbagai [[kultivar]] [[tanaman hias]] (misalnya [[anggrek]]) dibuat dengan mengeksploitasi poliploidi.
 
Reaksi negatif terjadi terhadap kemampuan reproduksi, khususnya pada poliploidi berbilangan ganjil, meskipun ukurannya membesar. Karena terjadi ketidakseimbangan pasangan kromosom dalam [[meiosis]], organisme dengan ploidi ganjil biasanya mandul (''[[steril]]''). Pemuliaan tanaman, sekali lagi, mengeksploitasi gejala ini. Karena mandul, [[semangka]] triploid tidak memiliki biji yang normal (bijinya tidak berkembang normal atau terdegenerasi) dan dijual sebagai "semangka tanpa biji". Penangkar tanaman hias menyukai tanaman triploid karena biji tanaman ini tidak bisa ditumbuhkan sehingga konsumen harus membeli tanaman dari si penangkar.
Baris 24:
 
== Contoh ==
Poliploidi pada [[mamalia]] biasanya berakhir dengan kematian pralahir. [[Vertebrata]] tertentu, seperti [[salamander]] dan [[kadal]], juga memiliki "versi" poliploid. [[Cacing pipih]], [[lintah]], dan [[udang]], dibantu dengan perilaku partenogenesis, juga memiliki anggota yang poliploid.
 
Pada [[tumbuhan]], khususnya tumbuhan berbunga, poliploid mudah ditemukan baik terjadi secara alami atau campur tangan manusia (baik sengaja maupun tidak) dalam proses pemuliaannya. Contohnya panjang: