Orang Kurdi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 132:
Dengan demikian, bangsa Kurdi, yang berjumlah sekitar 30–38 juta jiwa, adalah kelompok etnis terbesar yang tak memiliki wilayah negara.
 
== Etimologi ==
Asal-usul yang tepat dari nama "Kurdi" masih tidak jelas,<ref>G. Asatrian, Prolegomena to the Study of the Kurds, Iran and the Caucasus, Vol.13, pp. 1–58, 2009: "Generally, the etymons and primary meanings of tribal names or ethnonyms, as well as place names, are often irrecoverable; Kurd is also an obscurity"</ref> meskipun diyakini bahwa istilah ini mendahului pembentukan kelompok etnis selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun.
 
Baris 141:
" Excerpt 2: "It is clear that kurt in all the contexts has a distinct social sense, “nomad, tent-dweller”.It could equally be an attribute for any Iranian ethnic group having similar characteristics. To look for a particular ethnic sense here would be a futile exercise." pg 24: "The Pahlavi materials clearly show that kurd in pre-Islamic Iran was a social label, still a long way off from becoming an ethnonym or a term denoting a distinct group of people."</ref> Istilah ini diadopsi oleh penulis Arab dari era Islam awal dan secara bertahap menjadi terkait yang merujuk pada sebuah penggabungan dari suku-suku nomaden Iran dan orang-orang yang menjadi Iran serta kelompok-kelompok di wilayah tersebut.<ref>[http://www.brillonline.nl/subscriber/entry?entry=islam_COM-0544 Bois, Th.; Minorsky, V.; Bois, Th.; Bois, Th.; MacKenzie, D.N.; Bois, Th. "Kurds, Kurdistan." Encyclopaedia of Islam. Edited by: P. Bearman , Th. Bianquis , C.E. Bosworth , E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2009. Brill Online] Excerpt 1:"The Kurds, an Iranian people of the Near East, live at the junction of more or less laicised Turkey" "We thus find that about the period of the Arab conquest a single ethnic term Kurd (plur. Akra-d ) was beginning to be applied to an amalgamation of Iranian or iranicised tribes."</ref><ref name="McDowall, David 2000. p9">McDowall, David. 2000. A modern history of the Kurds. London: I.B. Tauris. p9</ref><ref>G. Asatrian, Prolegomena to the Study of the Kurds, Iran and the Caucasus, Vol.13, pp. 1–58, 2009</ref> [[Sherefxan Bidlisi]] menyatakan bahwa ada empat pembagian etnis Kurdi: [[Kurmanji]], [[Lur]], [[Kalhor]] dan [[Guran]], yang masing-masing berbicara dengan dialek atau bahasa dengan variasi yang berbeda. Dari jumlah tersebut, menurut Ludwig Paul, hanya Kurmanji dan mungkin Kalhuri yang sesuai dengan bahasa Kurdi, sementara dari Luri dan Gurani adalah dengan bahasa yang berbeda. Meskipun demikian, Ludwig menulis bahwa linguistik tidak memberikan definisi ketika bahasa menjadi dialek, dan dengan demikian, faktor-faktor non-linguistik berkontribusi pada kesatuan etnis dari beberapa kelompok yang menuturkan, yaitu Kurmanji, Kalhur, dan Guran.<ref>[http://www.iranica.com/newsite/index.isc?Article=http://www.iranica.com/newsite/articles/unicode/ot_grp14/ot_kurdlang_i_20081215.html Ludwig Paul, "HISTORY OF THE KURDISH LANGUAGE" in Encyclopedia Iranica] "Linguistics itself, or dialectology, does not provide any general or straightforward definition of at which point a language becomes a dialect (or vice versa). To attain a fuller understanding of the difficulties and questions that are raised by the issue of the “Kurdish language,” it is therefore necessary to consider also non-linguistic factors."</ref>
 
== Geografis ==
Karaktar geografis Kurdistan yang terdiri dari gugusan perbukitan, struktur sosial yang sangat sarat sentimen tribalisme, serta sistem mata pencarian yang mengandalkan pertanian dan menggembala memang membuat bangsa dan wilayah Kurdistan menjadi semieksklusif sepanjang sejarahnya selama sekitar 3.000 tahun.
 
Baris 158:
Memang di bawah pimpinan Mustafa Barzani sempat berdiri negara Kurdi, dengan nama [[Republik Mahabad]] (tahun 1946) di wilayah Kurdistan Iran. Namun, eksistensi negara ini buyar. Pembagian wilayah menjadi faktor penyebab terjadinya keretakan dalam struktur budaya dan politik bangsa Kurdi. Mereka berada di bawah sistem politik pemerintahan pusat yang memang beragama di negara-negara yang menjadi tempat keberadaan bangsa Kurdi itu.
 
=== Ciri-Ciri Suku Kurdi ===
 
==== Agama ====
 
Jauh sebelum masuknya Islam, suku Kurdi menganut agama-agama Presia kuno seperti [[Zoroaster]], [[Mithraisme]], [[Manichaeisme]] dan Mazdak. Beberapa kuil penyembahan api peninggalan zaman itu masih terdapat sampai sekarang, antara lain di Ganzak (Takab), Bijar. Mereka juga sempat dipengaruhi oleh ajaran [[Yahudi]] dan [[Nasrani]]. Namun, pengaruh agama-agama tersebut hampir semuanya terkikis habis dengan datangnya Islam pada abad ke-7 Masehi. Patut dicatat, Kurdistan terletak tidak jauh (hanya 50 mil) dari [[Baghdad]] dan 200 mil saja dari [[Damaskus]]; keduanya merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, dan keilmuan di kurun-kurun pertama Hijriah.
 
Karena itu tidak mengherankan jika saat ini mayoritas orang Kurdi (60 %), terutama yang ber[[bahasa Kurmanji]], adalah pemeluk [[Islam Sunni]] yang ber[[mazhab Syafi‘i]]. Sebagian kecil (sekitar 1 juta orang) menganut [[Islam Shi‘ah]], khususnya yang tinggal di Kirmanshah, Kangawar, Hamadan, Qurva dan Bijar di selatan dan timur Kurdistan (bagian Iran), serta mereka yang tinggal di Malatya, Adiyaman dan Maras di barat [[Kurdistan]] (bagian Turkey).
Baris 170:
Mereka juga mengadakan pertemuan rutin yang disebut [[Ayini Jam]]. Aliran ini sempat dilarang keras dan diberantas pada zaman Daulat Usmaniyah, terutama pada masa pemerintahan Sultan Salim sekitar tahun 1514. Sempalan lainnya adalah Nushayriyyah, yang mengagung-agungkan [[Salman al-Farisi]] (sahabat Nabi) dan menobatkannya sebagai avatar nomor satu.
 
==== Bahasa ====
 
Di zaman pra-Islam, orang Kurdi menggunakan bahasa [[Pahlavi]], bahasa Parsi kuno yang masih serumpun dengan [[Sanksekerta]] dan bahasa-bahasa Eropa. Setelah kedatangan Islam dan invasi nomad Turki, orang-orang Kurdi mulai menggunakan dialek [[suku Kurmanj]], sebuah kabilah energetik dari dataran tinggi Hakkari yang berhasil membendung pengaruh Turki di Kurdistan. Begitu kuatnya pengaruh suku Kurmanj hingga mayoritas orang Kurdi masih banyak yang menyebut diri mereka “Kurmanj” dan bahasa mereka “Kurmanji”. Adapun sekarang ini, terdapat dua dialek utama dalam bahasa Kurdi: pertama, Kurmanji, dan kedua, Sorani (atau sering juga disebut “Kurdi”). Sub-dialeknya antara lain: Kirmanshah, Leki, Gurani dan (Dimili) Zaza.
Baris 176:
Mengenai sub-suku, sejarawan Kurdi Syarafuddin Bitlisi (w. 1597 M) menyatakan dalam kitabnya Sharafnamah ([[Mukadimah]] 7-9) bahwa bangsa Kurdi terbagi empat, masing-masing mempunyai dialek dan adat-istiadat sendiri, yakni Kurmanj, Lur, Kalhur, dan Guran.
 
==== Mata Pencaharian ====
 
Seperti layaknya penduduk pegunungan, suku Kurdi hidup menetap dengan mata pencaharian [[pertanian]] dan [[peternakan]]. Namun setelah invasi [[bangsa Arya]] dan Turki ke wilayah mereka, sebagian mereka memilih cara hidup [[nomad]] (berpindah-pindah).
 
== Keistimewaan Suku Kurdi ==
 
=== Tradisi Keilmuan ===
 
Bangsa Kurdi terkenal berani, kuat dan gigih. Mereka banyak berperan dalam menyebarkan dan membela Islam. Tidak sedikit tokoh-tokoh agama (ulama), pemimpin dan pejuang Islam yang notabene adalah suku Kurdi. Sebut saja, misalnya, Ibn Khallikan (w. 681 H/ 1282 M, sejarawan, pengarang kitab Wafayat al-A‘yan ), ‘Syaikh al-Islam’ Ibn Taymiyyah (w. 728 H/ 1328 M), Ibn al-Atsir (w. 630 H/ 1232 M, pengarang Usud al-Ghabah, Ibn Qutaybah al-Dinawari (w. 276 H/ 889 M, pengarang kitabTa’wil Musykil al-Qur’an), Ibn ash-Shalah as-Syahrazuri (w. 634 H/ 1236 M, pakar ilmu hadis yang terkenal dengan Muqaddimah-nya), Syaikh Ibrahim al-Gurani (pengarang kitab Ithaf adz-Dzakiyy), Badi’uz-Zaman al-Hamadani (w. 1007 M, pengarang kitab Al-Maqamat), dan Shalahuddin al-Ayyubi, panglima perang dan pahlawan Islam dalam Perang Salib yang berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan orang-orang Kristen.
 
=== Kebudayaan Kurdi ===
 
Salah satu budaya Kurdi adalah Tarian Kurdi tradisional dari Balkan, Libanon, dan Irak.
Baris 198:
Warisan budaya Kurdi berakar di salah satu kebudayaan tertua di dunia. Sehubungan dengan asal Kurdi, itu sebelumnya dianggap cukup untuk menggambarkan mereka sebagai keturunan Carduchi, yang menentang mundur dari Sepuluh Ribu melalui gunung-gunung pada abad ke-4 SM. Namun, ada bukti permukiman kuno lebih di wilayah Kurdistan. Bukti awal dikenal dan budaya yang berbeda terpadu (dan mungkin, etnis) oleh orang-orang Kurdi mendiami pegunungan tanggal kembali ke Halaf budaya 6.000 SM hingga 5.400 SM. Hal ini diikuti oleh penyebaran Ubaidian budaya, yang merupakan pengantar asing dari Mesopotamia.
 
=== Kelemahan Suku Kurdi ===
 
==== Bangsa Tanpa Negara ====
 
Sesuai dengan sejarah politik Kurdi yang cukup tua, bangsa Kurdi termasuk bangsa yang kurang beruntung. Bahkan, Kurdi disebut sebagai bangsa tragis akibat karakter [[geografi]]s, sentimen [[tribalisme]], tirani, dan [[kolonialisme]].
Baris 232:
Dengan kata lain salah seorang anak suku Kurdi pernah menjadi orang yang sangat berjasa pada dunia Islam. Namun kini anak keturunan Shalahudin dan [[Ibnu Taimiyah]] bernasib malang, ditindas di negeri-negeri berpenduduk mayoritas Islam di [[Timur Tengah]].
 
==== Frustasi Memperjuangkan Kemerdekaan ====
 
Dibandingkan dengan penduduk negara-negara Arab lainnya bahkan di dunia suku Kurdi adalah salah satu suku bangsa besar karena jumlahnya yang mencapai 30 juta jiwa. Mirip seperti nasib bangsa Palestina, akibat kolonialisme Barat di Timur Tengah, rumpun bangsa Persia yang mendiami daerah Kurdistan ini terancam hilang dalam sejarah dunia. Karena [[Palestina]] berada di bawah pendudukan [[Israel]] maka perhatian dunia Islam relatif sangat besar dibandingkan dengan suku Kurdi yang hampir sama sekali tidak ada. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis secara geopolitik dan tersedianya minyak dalam jumlah besar lengkap dengan jalur-jalur pipanya menuju Eropa dan juga Israel, usaha bangsa Kurdi untuk menjadi bangsa yang independen semakin sulit terealisasi. Setiap aktivitas untuk memerdekakan diri selalu berakhir dengan penumpasan dan penindasan. Jalan menuju kemerdekaan bagi Kurdistan seakan menunggu kehancuran tiga negara yang menguasainya. Tumbangnya Rezim Irak karena invasi AS misalnya, berhasil membuka akses politik kaum Kurdi ini.
 
Dilihat sejarahnya, sebenarnya kemerdekaan Kurdi pernah dijanjikan oleh [[Presiden AS]] [[Woodrow Wilson]] (1856-1924) melalui [[perjanjian Sevres]] (''the Treaty of Sevres'') tahun 1920 antara [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekhalifahan Turki Usmani]] dan [[sekutu]] AS untuk membagi-bagi wilayah bekas kekuasaan Turki Usmani. Hanya saja terbentuknya negara baru [[Turki]] di bawah pimpinan [[Mustafa Kemal Ataturk]] yang meliputi sebagian besar wilayah Kurdistan telah memupus harapan itu. Sejak itu konflik antara suku Kurdi dan Turki terus berkembang. Pasca kemerdekaan Irak tahun 1932 bangsa Kurdi semakin terisolasi dan terpecah-pecah. Mereka yang mendiami daerah-daerah perbatasan ini selalu menjadi korban pertikaian antara Irak, Iran dan Turki. Karena frustasi akan semakin tertutupnya peluang menuju kemerdekaan, muncullah kelompok-kelompok militan Kurdi yang kerap kali melancarkan aksi-aksi [[terorisme]].
 
==== Friksi dan Penindasan ====
 
Friksi adalah sebuah pergeseran, perpecahan, atau pergeseran yang berupa paham atau pendapat (Widodo, 2001:165). Jalan paling mudah untuk memecah kekuatan suku Kurdi dalam menghimpun diri menuju kemerdekaan adalah dengan menciptakan faksi-faksi di antara mereka yang satu sama lain saling bermusuhan. Ini karena tidak ada figur pemersatu di kalangan mereka. Terpecahnya mereka dalam tiga wilayah negara yang berbeda juga telah membuat suku ini semakin tersegmentasi. Bahkan negara-negara di mana suku Kurdi berada seringkali mencoba melakukan program [[asimilasi]] secara paksa hingga pemusnahan bangsa terbesar di dunia Arab ini. Di Irak Utara misalnya terdapat dua kubu yang dipimpin oleh Barzani, the [[Partai Demokratik Kurdistan|Kurdistan Democratic Party]] (KDP) dan partai [[Jalal Talabani]], [[Uni Patriotik Kurdistan|The Patriotic Union of Kurdistan]] (PUK). Keberadaan suku Kurdi yang non-Arab itu ternyata menjadi hambatan tersendiri bagi Saddam Hussein dalam menjalankan obsesinya menggelorakan semangat [[nasionalisme Arab]]. Pada tahun 2003 saat [[Invasi Irak 2003|invasi AS ke Irak]], daerah basis suku Kurdi di Irak Utara dijadikan sebagai [[pangkalan militer]] AS. Ternyata, dukungan AS dan perhatian organisasi-organisasi sosial dunia (LSM) berhasil menyelamatkan bangsa Kurdi di Irak dari penindasan yang sudah berlangsung lama. Setelah bertahun-tahun mengalami penindasan dan pemusnahan akhirnya dengan dukungan AS Jalal Talabani sendiri terpilih menjadi [[Presiden Irak]].
 
Di Iran suku Kurdi walaupun berasal dari rumpun [[bangsa Persia]] tetapi tetap saja hidup terpinggirkan. Ini karena mereka adalah para penganut [[Sunni]] yang berbeda dengan agama mayoritas negara Iran. Setelah bertahun-tahun lamanya melakukan penindasan pada kelompok Kurdi, Iran akhirnya dapat melemahkan kekuatan Kurdi. Pada akhir tahun 1920-an, misalnya, Iran berhasil membunuh pemimpin [[Republik Mahabad]] Kurdistan, Qazi Muhammad dan Ismail Agha Simko. Di bawah pemerintahan [[Ayatollah Khomeini]] militer Iran juga berhasil melakukan pembunuhan terhadap dua pimpinan kharismatik Kurdistan, Abdul Rahman Gasemblou (1989) dan Sadeq Sharafandi (1992). Dalam [[Perang Iran-Irak|konflik Irak-Iran 1980-1990]] rakyat Kurdi baik Iran maupun Irak sering memanfaatkan keberadaan suku Kurdi di perbatasan untuk melakukan serangan dari dalam. Akibatnya minoritas Kurdi Irak dan Iran selalu dicuragai oleh pemerintahnya masing-masing sebagai kelompok yang membantu kekuatan musuh. Memang kelompok minoritas ini sangat rentan terhadap intervensi asing, termasuk AS, yang dapat menjadi ancaman serius bagi keamanan negara-negara yang bersangkutan.
Baris 246:
Nasib bangsa Kurdi di Turki juga tidak lebih baik. Mayoritas suku Kurdi memang tinggal di Turki bagian tenggara dan lebih setengahnya hidup berbaur di ibukota [[Ankara]]. Sebagai keturunan bangsa Persia, suku Kurdi menjadi salah satu hambatan gerakan [[nasionalisme]] dan [[sekularisme]] Turki. Meskipun mereka berhasil mendirikan Negara Darurat Kurdistan di wilayah Turki pada tahun 1922-1924 dan Republik Mahabad Kurdistan tahun 1946 tetapi dapat dihancurkan oleh militer Turki. Dampaknya sejak tahun 1924 Turki melarang penggunaan bahasa Kurdi di tempat umum. Operasi militer besar-besaran terus dilakukan untuk menumpas gerakan pro kemerdeaan yang mengakibatkan ribuan jiwa kehilangan nyawa.
 
== Galeri ==
<gallery>
File:Kurdish man on horseback 1974.jpg|Pria Kurdi di atas kuda.
Baris 264:
</gallery>
 
== Catatan dan referensi ==
{{Reflist|2}}
 
Baris 288:
* [http://www.guardian.co.uk/The_Kurds/Story/0,,428351,00.html The Guardian – ''What's in a name? Too much in Turkey'' – 2001]
* {{cite journal | last = McKiernan | first = Kevin | title = Turkey's war on the Kurds | volume = 55 | issue = 2 | pages = 26–37 | publisher = [http://thebulletin.org ''Bulletin of the Atomic Scientists''] | date = March–April 1999 | url = http://thebulletin.metapress.com/content/wg3804452810m184/?p=ee9133a6962b49f093b163254a36d80c&pi=7 | doi = 10.2968/055002008 | accessdate = 2009-08-04 | journal = Bulletin of the Atomic Scientists}}
{{budaya-stub}}
 
[[Kategori:Suku bangsa di Timur Tengah|Kurdi]]
 
 
{{budaya-stub}}