Prioritas Markus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Synoptic problem Markan priority.png|thumb|right|250px|Menurut hipotesis prioritas Markus, Injil Markuslah yang pertama ditulis dan kemudian digunakan sebagai sumber untuk Injil Matius dan Lukas.]]
'''Prioritas Markus''' (Keutamaan Markus) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa [[Injil Markus]] adalah yang pertama ditulis dari ketiga [[Injil Sinoptik]], dan bahwa kedua penulis injil lainnya, [[Injil Matius|Matius]] dan [[Injil Lukas|Lukas]], menggunakan Injil Markus sebagai sumber mereka. Teori prioritas Markus sekarang ini diterima oleh kebanyakan pakar [[Perjanjian Baru]]<ref name="tuckett"/> yang juga berpendapat bahwa Matius dan Lukas menggunakan sebuah sumber ucapan-ucapan Yesus yang disebut [[dokumen Q|Q]], yang kini sudah hilang. Kesimpulan mereka pada umumnya didasarkan pada analisis bahasa dan hubungan isi antara berbagai kitab.
 
Beberapa pakar<ref>Termasuk [[Christopher Butler|B. C. Butler]], [[John Wenham]], dan W.R. Farmer</ref> [[Hipotesis Augustinian|yang mengikuti Augustinus]] mengatakan bahwa hipotesis prioritas Markus tidak konsisten dengan bukti internal dan dengan kesaksian para bapak gereja; pada masa merekalah konon Injil Matius ini ditulis pertama kali.
 
Segelintir pakar menerima prioritas Markus tetapi menolak Q; [[hipotesis Farrer]], yang penganjur utamanya adalah [[Michael Goulder]] dan [[Mark Goodacre]], adalah teori yang paling terkenal yang melakukan hal ini.
 
== Sejarah ==
Baris 11:
Sebelum abad ke-18, kebanyakan orang, termasuk [[Bapa Gereja]], [[Papias]], sekitar 60-130), [[Irenaeus]] (sekitar 130-200), [[Origenes]] (sekitar 185-254), [[Eusebius]] (sekitar 260-340) [[Hieronimus]] (sekitar 340-420), dan [[Augustinus dari Hippo]] (sekitar 354-430), berkeyakinan bahwa Matius adalah injil pertama yang ditulis. Karena itulah, Matius menjadi injil pertama yang muncul dalam urutan kronologis keempat injil dalam [[Perjanjian Baru]]. Namun, Pandangan tradisional tentang asal usul injil ini mulai ditantang pada akhir 1700-an, ketika [[Gottlob Christian Storr]] (1786) mengajukan usul bahwa Markus adalah yang pertama yang ditulis.
 
Gagasan Storr tidak banyak diterima saat itu, karena kebanyakan pakar lebih memilih [[prioritas Matius]], di bawah [[hipotesis Augustinian]] yang tradisional, atau [[hipotesis Griesbach]], atau suatu teori fragmentaris. Dalam teori fragmentaris, diyakini bahwa cerita-cerita tentang Yesus dicatat pada sejumlah dokumen dan buku catatan yang lebih kecil dan digabungkan oleh para penulis injil ini untuk menciptakan injil-injil sinoptik.
 
Bekerja dalam teori fragmentaris, [[Karl Lachmann]] (1835) membandingkan injil-injil sinoptik dalam pasangan-pasangan dan mencatat bahwa sementara Matius seringkali sepakat dengan Markus dibandingkan dengan Lukas dalam urutan nasnya dan Lukas seringkali sepakat dengan Markus dibandingkan dengan Matius, Matius dan Lukas jarang sekali sepakat satu sama lain dalam menghadapi Markus. Lachman menyimpulkan dari sini bahwa Markus paling baik menyimpan urutan episode yang relatif tetap tentang pelayanan Yesus.
 
Pada 1838, dua teolog, [[Christian Gottlob Wilke]] dan [[Christian Hermann Weisse]], yang masing-masing secara terpisah memperluas argumen Lachmann dan menyimpulkan bahwa Markus tidak hanya merepresentasikan sumber terbaik bagi Matius dan Lukas tetapi juga bahwa Markus adalah sumber bagi Matius dan Lukas. Gagasan-gagasan mereka tidak segera diterima, tetapi dukungan [[Heinrich Julius Holtzmann]] pada 1863 terhadap suatu bentuk prioritas Markus yang memenuhi syarat (qualified) banyak diterima luas dan masih menjadi hipotesis yang dominan sampai sekarang.
 
Namun, alur penalaran ini kini dianggap tidak meyakinkan.<ref name="tuckett">Christopher Tuckett: [http://www.webcitation.org/5YBgZFADe The current state of the Synoptic Problem], 2008 Oxford Conference In The Synoptic Problem</ref> Khususnya, kini diterima bahwa meskipun isi Markus terletak ''secara logis'' di antara Matius dan Lukas, fakta ini sendiri tidak mempunyak konsekuensi ''kronologis'', meskipun digabung dengan fakta-fakta lainnya masih dapat mendukung prioritas Markus.
 
== Argumen-argumen modern yang mendukung prioritas Markus ==
Para pakar masa kini mendukung prioritas Markus dengan beberapa cara. Sebagian mendukung langsung, yang lainnya berargumen menentang lawan-lawan utama prioritas Markus, [[hipotesis Griesbach]] dan [[hipotesis Augustinia]], yang keduanya - antara lain - mengklaim bahwa Markus mempunyai akses kepada Injil Matius.
 
=== Isi yang tidak terdapat dalam Markus ===
Baris 28:
Hanya ada beberapa nas saja di dalam Markus yang tidak ditemukan baik dalam Matius maupun Lukas, yang membuat nas-nas itu semakin penting. Bila Markus yang menyunting Matius dan Lukas, sulit kita memahami mengapa ia akan menambahkan sedikit sekali bahan, bila ia toh harus menambahkan sesuatu. Pilihan dari tambahan-tambahan itu juga sangat aneh. Di pihak lain, bila Markuslah yang menulis pertama, seringkali Matius dan Lukaslah yang mestinya mempunyai motif yang kuat untuk membuat nas-nas ini.<ref name="CEC" />
 
Sebuah contohnya adalah {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=3|ayat=21}}; di situ dikisahkan bahwa keluarga Yesus sendiri mengira ia gila. Yang lainnya ialah {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=14|ayat=51|sampaiayat=52}}, sebuah kejadian aneh yang tidak mempunyai makna yang jelas; di situ dikisahkan seorang lelaki muda mendekati Yesus lalu lari dalam keadaan telanjang.
 
Yang juga penting adalah {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=9|ayat=22|sampaiayat=26}}; di sini dikisahkan bahwa Yesus harus mencoba dua kali menyembuhkan seseorang, karena yang pertama tidak sepenuhnya berhasil.
 
=== Perubahan ===
Baris 37:
Yesus menurut Markus seringkali tampak lebih manusiawi daripada Yesus versi Matius. Davies dan Allison<ref name="CEC">W. D. Davies dan Dale C. Allison: ''A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to Saint Matthew''</ref> menyusun sejumlah nas di mana Markus, bukan Matius, menggambarkan Yesus yang emosional (mis. {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=1|ayat=41}}, tidak mengetahui tentang sesuatu (mis. {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=6|ayat=38}}), atau tidak mampu melakukan sesuatu (mis. {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=6|ayat=35}}).
 
Ada pendapat bahwa lebih mudah menerima mengapa Matius akan menyunting Markus untuk membuat Yesus lebih ilahi dan lebih kuat, daripada mengapa Markus harus menunting Matius untuk memperlemah Yesus.
 
=== Bahasa primitif dan tidak lazim dalam Markus ===
Baris 55:
 
=== Kesepakatan kecil ===
Kejadian-kejadian di mana Lukas dan Matius saling sepakat, namun berbeda dengan Markus, menunjukkan bahwa Lukas dan Matius tidaklah saling independen dari keduanya, dan dengan demikian menentang versi-versi tertentu dari prioritas Markus (khususnya [[hipotesis dua sumber]].
 
=== Prosedur redaksi ===
Baris 61:
 
== Membangun di atas prioritas Markus ==
Bagi kebanyakan pakar yang menerima prioritas Markus, muncul masalah lebih lanjut untuk menjelaskan bahan "tradisi ganda" yang ditemukan baik dalam Matius maupun Lukas tetapi tidak di dalam Markus. Ada dua cara yang umum untuk menjelaskannya: dengan membanding kepada [[Dokumen Q|Q]], sebuah sumber hipotetis yang tersedia bagi Matius dan Lukas; atau membuat postulasi bahwa salah satu dari Matius dan Lukas mengenal karya yang lainnya maupun Markus. [[Hipotesis Farrer]] adalah teori seperti itu.
 
== Lihat pula ==