Filioque: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: dekrit → dekret (3) using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 75:
Sekalipun demikian, tak lama kemudian rekonsiliasi yang dicapai di Florence itu hancur. Salah seorang di antara para uskup Ortodoks peserta konsili itu, [[Markus dari Efesus]], menolak menandatangani dekret tersebut dengan alasan bahwa Roma sesat sekaligus skismatik karena menerima klausa ''Filioque'' serta klaim yurisdiksi universal dari Sri Paus atas [[Gereja]]. Banyak umat dan uskup Ortodoks lainnya menolak persatuan itu. Bagi banyak pihak di Barat, kesepakatan Florence dipandang sebagai suatu tindak pemaksaan [[teologi skolastik]], serta sebagai suatu upaya habis-habisan untuk meminta pertolongan.
 
Bala tentara Barat yang dijanjikan itu terlambat tiba untuk dapat mencegah [[jatuhnya Konstantinopel]] ke tangan Bangsa Turki pada tahun [[1453]]. Sejak saat itu, Bangsa Turki berusaha memperlebar perpisahan dari Barat, yang dipandang sebagai ancaman terhadap dominasi militer dan politik Islami. [[Patriark Konstantinopel]] kini tunduk di bawah kehendak penguasa Muslim; Gereja Timur tak lagi merdeka.
Sekalipun kontroversi ''Filioque'' telah resmi terselesaikan baik bagi pihak Ortodoks maupun Katolik Romawi, resolusi di Florence tidak sepenuhnya diterima atau pun bertahan lama.
Baris 149:
* David Bradshaw. '''Aristotle East and West: Metaphysics and the Division of Christendom'''. Cambridge: Cambridge University Press, 2004, halaman 214-220.
* John St. H. Gibaut, "The ''Cursus Honorum'' and the Western Case Against Photius", '''Logos''' 37 (1996), 35-73.
* Elizabeth Teresa Groppe. '''Yves Congar's Theology of the Holy Spirit'''. New York: Oxford University Press, 2004. Khususnya lihat halaman 75-79, untuk rangkuman dari karya tulis Congar mengenai ''Filioque''. Congar secara luas dianggap sebagai eklesiolog Katolik Romawi terpenting dari abad ke-20. Dia turut berperan dalam penyusunan beberapa dokumen Vatikan II. Yang terpenting dari semuanya, dia merupakan tokoh penting dalam asosiasi pneumatologi dan eklesiologi di Barat, suatu hal yang baru.
* Richard Haugh. '''Photius and the Carolingians: The Trinitarian Controversy'''. Belmont, MA: Nordland Publishing Company, 1975.
* Joseph Jungmann, S.J. '''Pastoral Liturgy'''. London: Challoner, 1962. Lihat "Christ our God", halaman 38-48.
Baris 170:
=== Umum ===
* [http://www.scoba.us/resources/filioque-p02.asp Pernyataan Bersama Ortodoks/Katolik]
* [http://www.orthodoxwiki.org/Filioque Filioque, di OrthodoxWiki]
* [http://www.newadvent.org/cathen/06073a.htm entri Catholic Encyclopedia]
* [http://web.archive.org/web/20050425213725/http://www.lcms.org/ca/www/cyclopedia/02/display.asp?t1=F&word=FILIOQUECONTROVERSY entri Christian Cyclopedia]
Baris 183:
* [http://www.newadvent.org/cathen/12043b.htm "Photius of Constantinople"]. Dari '''Catholic Encyclopedia'', sebuah introduksi mengenai Photius, merefleksikan tingkat keilmuan pada topik tersebut pada permulaan abad ke-20.
* [http://www.myriobiblos.gr/texts/english/milton1_16.html "Patriark Photius dan permasalahnnya dengan Roma"]. Milton V. Anastos (sebagaimana Congar, Dvornik, dll.) memberi penilaian yang lebih lunak terhadap Photius. Keilmuan kontemporer telah mengoreksi berbagai pernyataan keliru mengenai tindakan-tindakannya dan memberikan suatu konteks historis yang lebih akurat. Paus Yohanes VIII, misalnya, tidak pernah mengekskomunikasi Photius.
* [http://www.stpaulsirvine.org/html/TheGreatSchism.htm '''The Orthodox Church''']. Dalam penggalan dari buku tersebut ini, Uskup Kallistos Ware menulis peranan ''Filioque'' dalam permasalahan Timur-Barat, teristimewa keberatan-keberatan atas frasa tersebut oleh St. Photius dan Patriark Kerularius. Penulis menyajikan konteks historis dari keterasingan Timur dan Barat; karyanya tulisnya benar-benar cermerlang.
* [http://www.newadvent.org/cathen/0555c.htm "Hugh dan Leo Etherianus"]. Di Konstantinopel abad ke-12, Hugh Etherianus menyusun pembelaan habis-habisan dan ilmiah pertama atas ''Filioque'', menggunakan karya-karya tulis baik dari para Bapa Latin maupun Yunani: '''De haeresibus quas Graeci in Latinos devolvunt, sive quod Spiritus Sanctus ex utroque Patre et Filio procedit'''. Artinya dalam Bahasa Indonesia adalah, "Perihal bidaah-bidaah yang dituduhkan kaum Yunani terhadap kaum Latin, apakah Roh Kudus keluar dari baik Sang Bapa maupun Sang Putera."
* [http://www.newadvent.org/cathen/14663b.htm "St. Thomas Aquinas"]. Introduksi mengenai Thomas Aquinas, O.P., filsuf dan teolog skolastik ternama, pembela ''Filioque''.
Baris 190:
* [http://www.op.org/steinkerchner/comps/notes/aquinas.html Scott Steinkercher, O.P., "Notes on Thomas Aquinas"]. Latar belakang, metode, dan antropologi dari teologi skolastik Aquinas.
* [http://www.corpusthomisticum.org/oce.html Thomas Aquinas, '''Contra errores Graecorum''']. Esai sepanjang 55-halaman dalam Bahasa Latin ini, bukanlah untuk orang-orang penakut. Alta Vista dan Google kemungkinan besar tidak dapat menerjemahkan naskah tersebut dengan jelas ke dalam Bahasa Inggris, karena padatnya logika argumen-argumennya. dalam esai ini, Aquinas berpendapat bahwa Pihak Yunani tidak menerima yurisdiksi universal dari Paus karena pneumatologi mereka defektif, sebagaimana terbukti, katanya, dalam penolakan mereka terhadap ''Filioque''. Esai ini sangat berpengaruh di kalangan para peserta konsili Lyons tahun 1274. Paus Urbanus IV telah meminta Aquinas untuk menyusun dokumen ini, sebagai persiapan untuk konsili tersebut. Sayang sekali, tampaknya tidak ada terjemahan bahasa Inggris yang lengkap dari '''Contra errores''' yang tersedia online.
* [http://www.globalserve.net/~bumblebee/ecclesia/errorgre.htm '''Contra errores Graecorum''']. Ini adalah sebuah terjemahan Bahasa Inggris dari bagian pertama esai tersebut, oleh Antoine Valentin. Meskipun bagian-bagian yang relevan tidak diterjemahkan, dalam penggalan ini dapat anda lihat bagaimana Aquinas berargumen.
* [http://www.newadvent.org/cathen/02380b.htm Patriark Yohanes Beccus dari Konstantinopel]. Riwayat hidup dari uskup Ortodoks tersebut; dia tidak mengaanggap ''Filioque'' sebagai bidaah dan menghendaki rekonsiliasi dengan pihak Barat.
* [http://www.praiseofglory.com/gilladdition.htm Saduran dari '''The Council of Florence''' karya Joseph Gill, S.J., "The Addition to the Creed"]. Dialog antara Timur dan Barat di Ferrara, mengenai ''Filioque''.
Baris 197:
 
=== Gereja Ortodoks ===
* [http://www.myriobiblos.gr/texts/english/Dragas_RomanCatholic.html George Dragas, "The Manner of Reception of Catholic Converts into the Orthodox Church"] Dengan menelusuri riwayat penerimaan tersebut, penulis membuat poin penting bahwa praktik membaptis-ulang orang-orang Katolik meluas pada abad ke-13, setelah penjarahan Konstantinopel oleh pasukan Perang Salib. Bahkan cara pembaptisan dengan menyelamkan calon babtis sebanyak satu kali, sebagaimana yang dipraktikkan di Barat, kerap dipandang invalid. Di Rusia, kata penulis, pembaptisan-ulang semacam itu merupakan sebuah praktik yang universal; hal tersebut, katanya, pastilah ditransfer dari Gereja Yunani. Meskipun demikian, sebuah sinode pda tahun 1484 hanya mengharuskan krisma (urapan), serta penolakan atas ''Filioque'' dan praktik-praktik Barat lainnya, seperti penggunaan roti tidak beragi untuk Ekaristi. Baik dalam pembaptisan-ulang maupun krisma, kaum Latin diperlakukan sebagaimana kaum bidaah yang hendak bertobat.
* [http://www.isidore-of-seville.com/orthodoxy_and_catholicism/5.html Ecumenism and Heresy] Di sini terdapat sederet daftar pranala, yang memberikan posisi-posisi Ortodoks yang anti-ecumenical dan posisi-posisi yang lebih bersifat irenik. Khususnya lihat situs-situs di mana penulisnya adalah Komunitas Suci Gunung Athos, John Meyendorff, dan David Armstrong.
* [http://www.goarch.org/en/ourfaith/articles/article8523.asp "Papal Primacy"]. dalam artikel ini, Emmanuel Clapsis menyajikan sebuah studi dengan sumber-sumber pustaka yang mencukupi dalam konteks di mana permasalahan ''Filioque'' dapat diselesaikan: sebuah eklesiologi komuni, dengan pemahaman yang diperbaharui mengenai primasi Uskup Roma. Sebagaimana yang dikatakan Kardinal Ratzinger, kita dapat kembali pada pemahaman akan primasi tersebut sebagaimana adanya pada milenium pertama; yang akan memberikan suatu dasar bagi rekonsiliasi antara Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik.
Baris 208:
* [http://ctsfw.edu/library/files/pb/1232 Avery Dulles, S.J., "The ''Filioque'': What Is at Stake?"]. Penulis menelusuri sejarah kontroversi ''Filioque'' dan mengevaluasi opsi-opsi yang ada saat ini. Penulis berpendapat bahwasanya penting bagi pihak Timur untuk mengakui bahwa pihak Barat bukanlah bidaah selama 1500 tahun silam. [[PDF]].
* [http://faculty.washington.edu/ewebb/Pneumatology.pdf Eugene Webb, "The Pneumatology of Bernard Lonergan: A Byzantine Comparison"]. Penulis menggunakan pneumatologi dari Bernard Lonergan, S.J., untuk menyelesaikan kontroversi ''Filioque''. PDF.
* [http://www.rtforum.org/lt/lt66.pdf "On the Procession of the Holy Spirit"]. Romo John McCarthy dari Forum Teologis Romawi menganalisa apa makna dari Filioque.
* [http://www.myriobiblos.gr/texts/french/larchet.html Jean-Claude Larchet, "À propos de la récente « clarification » du conseil pontifical pour la promotion de l'unité des chrétiens]. Sebuah tanggapan keilmuan setebal 56 halaman terhadap klarifikasi dari Dewan Kepausan, oleh Jean-Claude Larchet, di Perancis. Sebuah analisis berbobot yang ekstensif.
* [http://www.newadvent.org/cathen/06073a.htm Filioque], dari Robert Appleton Company's Catholic Encyclopedia, disediakan online oleh New Advent. Sebuah sinopsis Katolik yang relatif pendek mengenai kontroversi ''Filioque''.