Ario Soerjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Farid Chiko (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 25:
RM Suryo membuat perjanjian gencatan senjata dengan komandan pasukan Inggris Brigadir Jendral Mallaby di Surabaya pada tanggal 26 Oktober 1945. Namun tetap saja meletus pertempuran tiga hari di [[Surabaya]] [[28]]-[[30]] [[Oktober]] yang membuat [[Inggris]] terdesak. [[Presiden Sukarno]] memutuskan datang ke [[Surabaya]] untuk mendamaikan kedua pihak.
 
Gencatan senjata yang disepakati tidak diketahui sepebuhnyasepenuhnya oleh para pejuang pribumi. Tetap saja terjadi kontak senjata yang menewaskan Mallaby. Hal ini menyulut kemarahan pasukan [[Inggris]]. Komandan pasukan yang bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat [[Surabaya]] supaya menyerahkan semua senjata paling tanggal [[9 November]] [[1945]], atau keesokan harinya [[Surabaya]] akan dihancurkan.
 
Menanggapi ultimatum tersebut, [[Presiden Sukarno]] menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan pemerintah [[Jawa Timur]], yaitu menolak atau menyerah. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato di [[RRI]] bahwa ''Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan''.