Rajasawardhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', Rajasawardhana alias '''Bhre Matahun''' adalah suami dari '''Indudewi''' alias '''Bhre Lasem''' putri [[Rajadewi]] dan Wijayarajasa. Dari perkawinan itu, lahir '''Nagarawardhani''' yang menikah dengan [[Bhre Wirabhumi]] putra [[Hayam Wuruk]], raja [[Majapahit]] saat itu (1351-1389).
 
Pejabat Bhre Matahun yang identik dengan Rajasawardhana dalam ''[[Pararaton]]'' adalah '''Raden Larang'''. Istrinya adalah adik kandung [[Hayam Wuruk]]. Perkawinan tersebut tidak menghasilkan keturunan, karena istri [[Bhre Wirabhumi]] versi ''[[Pararaton]]'' adalah putri Raden Sumana alias Bhre Paguhan, bukan putri Raden Larang.
 
Dalam hal ini, berita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' lebih dapat dipercaya, karena ditulis tahun 1365, saat Rajasawardhana masih hidup.
Baris 11:
Rajasawardhana yang kedua muncul dalam ''[[Pararaton]]'' sebagai raja [[Majapahit]] yang naik takhta tahun 1451. Disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.
 
Rajasawardhana naik takhta menggantikan [[Dyah Kertawijaya]]. Hubungan antara keduanya tidak disebut dengan jelas dalam ''[[Pararaton]]'', sehingga muncul pendapat bahwa, Rajasawardhana adalah adik [[Dyah Kertawijaya]] yang melakukan [[kudeta]] disertai pembunuhan terhadap kakaknya tersebut.
 
Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena ''[[Pararaton]]'' menyebutkan, [[Dyah Kertawijaya]] adalah putra bungsu dalam keluarga [[Wikramawardhana]].
 
Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan '''Dyah Wijayakumara''', yaitu putra sulung [[Dyah Kertawijaya]] yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447).
 
Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama '''Manggalawardhani Bhre Tanjungpura'''. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu '''Dyah Samarawijaya''' dan '''Dyah Wijayakarana'''.
 
Sementara itu, '''Rajasawardhana Sang Sinagara''' dalam [[Pararaton]] memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan [[Bhre Kertabhumi]]. Jika Rajasawardhana benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan Samarawijaya dan Wijayakarana. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan [[Bhre Kertabhumi]] belum lahir.
Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam [[berita Cina]]. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke [[Cina]].