Lampion: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
Indonesia memiliki beberapa lampion khas daerah tersebut, yaitu:
* '''Ting'''
adalah lampion khas dari Kota [[Kota Solo|Solo]]. Ting merupakan tradisi Kraton Surakarta untuk menyambut malam selikuran (hari ke 21) pada bulan [[Ramadhan]] dalam kalender Hijriyah, yang diarak kelillingi Kraton Kasunanan Surakarta. Upaya agar Ting tidak hilang di makan zaman maka pemerintah Kota Surakarta mengadakan Festival Ting Selikuran setiap tahun.
* '''Damar Kurung'''
adalah lampion khas dari Kabupaten [[Gresik]]. Damar Kurung merupakan tradisi warga muslim Gresik untuk menyambut [[Lailatul Qadar]] pada bulan
* '''Impes'''
adalah lampion khas dari Kabupaten [[Jepara]]. Impes merupakan tradisi warga muslim [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] (Jepara) untuk menyambut [[Nisfu Sya'ban]] pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Hijriyah, yang menggantungkan lentera Impes di depan rumah. Sedangkan pemuda-pemudi [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] melakukan Baratan yaitu membawa impes dan berkeliling kampung. Upaya agar Impes tidak hilang di makan zaman maka pemerintah Kabupaten Jepara<ref>http://rlisafmjepara.com/2015/06/ribuan-masyarakat-saksikan-pesta-baratan-jepara/</ref> mengadakan [[Pesta Baratan]] yang dikemas dengan arak-arakan bertema [[Kerajaan Kalinyamat]]
* '''Teng-Teng'''
adalah lampion khas Kota [[Semarang]]. Teng-Teng atau Teng-Tengan umumnya warga menggunakannya untuk pergi ke Masjid, Kemudian saat bulan<ref>http://hot.detik.com/read/2013/07/13/153339/2301749/631/teng-tengan-lampion-khas-semarang-saat-bulan-ramadan</ref> [[Ramadhan]] tiba akan semakin banyak yang menggunakannya untuk pergi Tarawih. Dahulu bahwa lampion Semarang pada awalnya bernama Dian Kurung ini dibuat pada 1942<ref>http://www.negeripesona.com/2013/11/melestarikan-teng-tengan-di-semarang.html</ref>. Nama Dian Kurung diambil dari kata Dian yang berarti lampu, dan Kurung berarti kurungan. Pada bagian tengah Teng-Teng terdapat rangka berputar yang di tempeli kertas berbentuk [[Kambing]], [[Naga]], [[Unta]], dan lainnya. Sehingga saat lilin di dalam Teng-tengan dinyalakan, bayangan kertas akan bergerak mengelilingi sisi Teng-Teng itu berputar sendiri. Teng-Teng merupakan lampion berbentuk prisma persegi delapan, berbeda dengan lampion Damar Kurung yang memiliki bentuk persegi empat. Upaya agar Teng-Teng tidak hilang di makan zaman maka pemerintah Kota Semarang mengadakan Festival BKB (Festival Sungai Banjir Kanal Barat), pada acara BKB Festival ratusan Teng-Teng<ref>http://jateng.tribunnews.com/2013/09/07/ratusan-lampion-semarakkan-banjir-kanal-barat-festival</ref> menghiasi sungai Banjir Kanal Barat (BKB) pada acara BKB Festival setiap tahun.
|