Verna Inkiriwang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 2001:E00:100:AB90:2958:8CA5:FBE4:102C) dan mengembalikan revisi 12040848 oleh Bagas Chrisara
Filled in 1 bare reference(s) with reFill
Baris 35:
| successor3 =
}}
'''[[Doktor|Dr.]] Verna Gladies Merry Inkiriwang''' lahir di ({{lahirmati|[[Manado]], [[Sulawesi Utara]], {{Birth date and age|198327|11|27|df=y1983}}) adalah seorang [[politikus]] [[Indonesia]]. Saat ini ia menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] RI periode [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014–2019|2014–2019]] fraksi [[Partai Demokrat]].
 
== Kehidupan Pribadipribadi ==
'''Dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang''' lahir di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]], {{Birth date and age|1983|11|27|df=y}} adalah seorang politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] RI periode [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2014–2019|2014–2019]] fraksi [[Partai Demokrat]].
Pada tahun 2008, Verna dipersunting oleh Royke Widya Kaloh, putra dari mantan Rektor IPDN, Dr. Johanis Kaloh, S.U. yang sudah ia pacari sejak 6 tahun lebih. Pernikahan tersebut dilangsungkan pada tanggal [[27 September]] [[2008]] di GPdI Pusat Sam Ratulangi, sedangkan resepsinya dilangsungkan di MCC (Manado Convention Center), setelah keduanya berhasil menyelesaikan studi masing-masing, Royke dengan studi S2 dan Verna mendapatkan gelar dokternya.<ref name="Merdeka.com">[{{cite web|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/v/verna-gladies-merry-inkiriwang/|title=Verna MerdekaGladies Merry Inkiriwang - Profil - merdeka.com]|publisher=}}</ref>.
 
Selain terdaftar dalam organisasi Miss Indonesia, Verna juga tercatat mengikuti beberapa organisasi sejenis, di antaranya Ikatan Nyong Nona Manado (2003), Ikatan Nyong Noni Sulawesi Utara (2004) dan Forum Muda Mudi Poso Bersatu. Tidak seperti anggota DPR yang lain, tidak terdengar pemberitaan miring mengenai anggota DPR yang satu ini. Hanya beberapa pemberitaan yang muncul di media mengenai kiprahnya sebagai anggota DPR yang bertanggung jawab pada bidang kesehatan masyarakat.<ref name="Merdeka.com"/>
== Kehidupan Pribadi ==
 
Pada tahun 2008, Verna dipersunting oleh Royke Widya Kaloh, putra dari mantan Rektor IPDN, Dr. Johanis Kaloh, S.U. yang sudah ia pacari sejak 6 tahun lebih. Pernikahan tersebut dilangsungkan pada tanggal [[27 September]] [[2008]] di GPdI Pusat Sam Ratulangi, sedangkan resepsinya dilangsungkan di MCC (Manado Convention Center), setelah keduanya berhasil menyelesaikan studi masing-masing, Royke dengan studi S2 dan Verna mendapatkan gelar dokternya.<ref name="Merdeka.com">[http://profil.merdeka.com/indonesia/v/verna-gladies-merry-inkiriwang/ Merdeka.com]</ref>.
 
== Karier ==
 
Verna pernah mengikuti ajang pemilihan [[Miss Indonesia]] pada tahun [[Miss Indonesia 2007|2007]] dan berhasil meraih posisi ''Runner Up'' I. Ia juga berhasil meraih gelar Nona Manado dan Noni Sulawesi Utara, yang merupakan penghargaan tertinggi untuk kontes kecantikan di Sulawesi Utara. Sebelum ke Senayan, Verna bekerja sebagai dokter di RSU Malalayang, Manado.
 
== Politik ==
 
Kesuksesannya di ajang Miss Indonesia membuat Partai Demokrat melirik potensi politik yang dimiliki oleh Verna. Sebagai putri dari Piet Inkiriwang, Bupati [[Kabupaten Poso|Poso]], Verna mulai memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mengikuti Pemilu tahun 2009 sebagai wakil dari daerah Sulawesi Tengah. Verna memenangkan [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|pemilihan umum 2009]] dengan memperoleh 54.016 suara. Dengan kemenangan tersebut, Verna menjadi anggota DPR termuda dari Fraksi Partai Demokrat.<ref name="Merdeka.com"/>
 
Verna sempat dipecat oleh Fraksi Partai Demokrat pada November 2014. Verna dipecat bersama tujuh orang anggota parta lainnya. Kedelapan anggota DPR-RI Fraksi Demokrat resmi dipecat dan diganti dengan di-PAW. Verna kemudian digantikan oleh Andi Saiman.<ref>[{{cite web|url=http://www.metrosulawesi.com/article/verna-gladies-inkiriwang-dan-7-anggota-dpr-ri-demokrat-di-pecat |title=Verna Gladies Inkiriwang dan 7 Anggota DPR RI Dipecat], |website=MetroSulawesi.|access-date=14 Januari 2017}}</ref>
 
Verna terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Demokrat (Demokrat) mewakili Dapil [[Sulawesi Tengah]] setelah memperoleh 74,983 suara.
 
Selain terdaftar dalam organisasi Miss Indonesia, Verna juga tercatat mengikuti beberapa organisasi sejenis, di antaranya Ikatan Nyong Nona Manado (2003), Ikatan Nyong Noni Sulawesi Utara (2004) dan Forum Muda Mudi Poso Bersatu. Tidak seperti anggota DPR yang lain, tidak terdengar pemberitaan miring mengenai anggota DPR yang satu ini. Hanya beberapa pemberitaan yang muncul di media mengenai kiprahnya sebagai anggota DPR yang bertanggung jawab pada bidang kesehatan masyarakat.<ref name="Merdeka.com"/>
 
=== Kasus yang ditangani ===
Pada tanggal 17 Juni 2015, Verna menilai Kepolisian ([[Polri]]) harus lebih realistis dalam target pencapaian PNBP. Menurut Verna kinerja BLU Rumah Sakit Polri belum optimal. Verna minta penjelasan ke Polri strategi apa yang disiapkan untuk optimalisasi target PNBP untuk rumah sakit ini. Pada tanggal 16 Juli 2015, Verna fokus pada target pencapaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB). Verna menilai banyak Badan Layanan Umum (BLU) rumah-sakit milik POLRI tidak optimal kinerjanya. Sehingga menurut Verna asumsi pemerintah untuk penerimaan PNPB dari BLU milik POLRI tidak realistis. Pada tanggal 6 April 2016, Verna mengomentari kasus malapraktik RS Siloam Karawaci dan Obat Buvanest (Panja Anestesi). Menurutnya, kesalahan bisa terjadi karena bentuk ampul dikarenakan warna obat yang sama. Sehubungan dengan Kasus RS Siloam dan penarikan obat bius Buvanest Spinal oleh [[Kalbe Farma]], menurut Verna dari penarikan obat yang dilakukan hanya ada sanksi administratif terhadap pihak Kalbe Farma tanpa ada sanksi hukum. Verna menilai ini tidak efektif untuk mencegah terjadinya lagi Kasus RS Siloam. Verna menilai terlihat ada yang ditutup-tutupi dalam Kasus RS Siloam ini sehingga prosesnya lamban untuk ditangani. Verna menyarankan harus ada introspeksi dalam kemasan obat sehingga mengurangi kemungkinan kesalaha manusa dalam penggunaan obat.
 
'''Penerimaan Negara Bukan Pajak - APBN 2015'''
 
[[17 Juni]] [[2015]] - Verna menilai Kepolisian ([[Polri]]) harus lebih realistis dalam target pencapaian PNBP. Menurut Verna kinerja BLU Rumah Sakit Polri belum optimal. Verna minta penjelasan ke Polri strategi apa yang disiapkan untuk optimalisasi target PNBP untuk rumah sakit ini.
 
'''Asumsi Penerimaan Negara - RAPBN 2016'''
 
[[16 Juli]] [[2015]] - Verna fokus pada target pencapaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB). Verna menilai banyak Badan Layanan Umum (BLU) rumah-sakit milik POLRI tidak optimal kinerjanya. Sehingga menurut Verna asumsi Pemerintah untuk penerimaan PNPB dari BLU milik POLRI tidak realistis.
 
'''Kasus Malapraktik RS Siloam Karawaci dan Obat Buvanest (Panja Anestesi)'''
 
[[6 April]] [[2015]] - Menurut Verna kesalahan bisa terjadi karena bentuk ampul soalnya warna obatnya sama.
 
'''Evaluasi Kasus Malapraktik RS Siloam Karawaci'''
 
[[30 Maret]] [[2015]] - Sehubungan dengan Kasus RS Siloam dan penarikan obat bius Buvanest Spinal oleh Kalbe Farma, menurut Verna dari penarikan obat yang dilakukan hanya ada sanksi administratif terhadap pihak Kalbe Farma tanpa ada sanksi hukum. Verna menilai ini tidak efektif untuk mencegah terjadinya lagi Kasus RS Siloam. Verna menilai terlihat ada yang ditutup-tutup dalam Kasus RS Siloam ini sehingga prosesnya lamban untuk ditangani. Verna saran harus ada introspeksi dalampackaging obat sehingga mengurangi kemungkinan human error dalam penggunaan obat.
 
== Riwayat Pendidikan dan Jabatan ==
=== Riwayat Pendidikanpendidikan ===
 
=== Riwayat Pendidikan ===
 
* SMA Negeri 1 [[Manado]]
* [[Universitas Sam Ratulangi]], Fakultas Kedokteran
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}