Gelar kebangsawanan Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
'''''Prince''''' adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa dalam bahasa Inggris dan disepadankan dengan “pangeran” dalam bahasa Indonesia. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''princess''''' yang disepadankan dengan “putri” dalam bahasa Indonesia.
 
Dalam bahasa Inggris, ''prince'' tidak hanya gelar yang diperuntukkan bagi keturunan raja atau kaisar, tetapi juga digunakan untuk penguasa monarki yang tingkatannya di bawah ''kingdom'' atau kerajaan. Bahasa Eropa lain yang berakar dari bahasa Latin juga menggunakan gelar yang sama untuk kedua jenis pangeran tersebut, sedangkan bahasa Belanda, Skandinavia, dan rumpun bahasa Slavia memiliki dua gelar berbeda. Seperti dalam bahasa Jerman, pangeran yang menjadi pemimpin monarki disebut ''fürst'' (''fürstin'' untuk wanita), sedangkan pangeran yang merupakan keturunan penguasa monarki (kaisar, raja, atau ''fürst'') disebut ''prinz'' (''prinzessin'' untuk wanita). Baik ''fürst'' maupun ''prinz'', keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ''prince''.<ref name="DDNP2">{{cite encyclopedia |encyclopedia=[[Duden]] |title=Definition of the German title Prinz |url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Prinz |language=de }}</ref>
 
Sebuah wilayah yang dipimpin seorang ''prince'' (''fürst'') disebut '''''principality''''' (''fürstentum'' dalam bahasa Jerman)<ref name="DDNP3">{{cite encyclopedia |encyclopedia=[[Duden]] |title=Definition of Fürstentum |url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Fuerstentum |language=de }}</ref> atau “kepangeranan” dalam bahasa Indonesia. Negara berdaulat yang berbentuk ''principality'' saat ini adalah [[Andorra]], [[Liechtenstein]], dan [[Monako]]. Di Eropa tengah, kedudukan ''fürst'' berada di bawah ''duke''.
 
=== Duke ===
Baris 57:
 
=== Count ===
'''''Count''''' (pria) atau '''''countess''''' (wanita) adalah gelar kebangsawanan Eropa yang memiliki bermacam-macam status. Kata ini diturunkan dari bahasa Prancis ''comte'', dari bahasa Latin ''comes'', yang bermakna sekutu, dan kemudian bermakna “sekutu kaisar” atau “duta kaisar.”<ref>{{cite web
|title= An Online Encyclopedia of Roman Emperors
|publisher=''University of South Carolina''
|url=http://www.roman-emperors.org/anthemiu.htm
|accessdate=2008-04-10
}}</ref> Di [[Kekaisaran Romawi Barat]], ''count'' adalah pemimpin angkatan bersenjata tanpa peringkat yang spesifik. Sedangkan di [[Kekaisaran Romawi Timur]] pada abad ketujuh, ''count'' merujuk peringkat seorang pemimpin dari dua ratus orang. Pada masa [[Kekaisaran Karoling]], ''count'' dapat diserupakan dengan gubernur yang memimpin sebuah provinsi atau wilayah lain yang lebih kecil. Di Inggris Raya, gelar ini disepadankan dengan gelar ''earl''. Wilayah kekuasaan ''count'' disebut '''''county'''''.
 
=== Earl ===
'''''Earl''''' adalah gelar kebangsawanan. Di [[Inggris Raya]], gelar ini berada di bawah ''marquess''.<ref name="ShorterOxfordEnglishDictionary">{{cite book| title=Shorter Oxford English Dictionary|editor=Stevenson, Angus| url=| edition=6th|volume=1 A-M| year=2007| publisher=Oxford University Press| location= Oxford|isbn=978-0-19-920687-2| pages=|accessdate=}}</ref> Gelar ini berasal dari [[Bahasa Inggris Kuno|bahasa Inggris kuno]], mirip bahasa Skandinavia ''jarl'' yang bermakna “kepala suku” yang memerintah sebuah wilayah atas nama raja. Tidak ada bentuk wanita dari kata ''earl'', sehingga gelar ''countess'' menjadi padanan wanitanya, yang merujuk pada wanita yang berada di peringkat ini atas namanya sendiri, atau istri dari ''earl''.
 
Awalnya ''earl'' berperan sebagai gubernur kerajaan. Berbeda dengan ''duke'', ''earl'' tidak memerintah atas namanya sendiri. Di masa Inggris kuno, ''earl'' memiliki kewenangan terhadap wilayah mereka dan hak untuk pengadilan pada mahkamah provinsi sebagai duta raja. Mereka juga dapat menarik denda dan pajak. Pada masa perang, ''earl'' diberi amanah memimpin pasukan raja. Beberapa ''shire'' (istilah lama untuk sebuah bagian dalam satu wilayah dalam Inggris Raya) bersatu dan membentuk wilayah kesatuan yang lebih besar yang disebut ''earldom'' yang dikepalai seorang ''earl''.
 
=== Viscount ===
'''''Viscount''''' adalah gelar kebangsawanan Eropa yang memiliki beberapa macam status, tetapi secara historis berada pada peringkat menengah bawah.<ref name="Debretts: Ranks and Privileges of the Peerage">{{cite web|title=Ranks and Privileges of the Peerage|date=n.d.|publisher=[[Debretts]]|url=http://www.debretts.com/people/essential-guide-peerage/ranks-and-privileges-peerage|accessdate=18 June 2014}}</ref> Di banyak negara, ''viscount'' awalnya bukan merupakan gelar turun-temurun hingga beberapa waktu belakangan dan memegang posisi tata usaha dan kehakiman.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar' /> Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''viscountess'''''.
 
Kata ''viscount'' berasal dari bahasa Latin ''vice'' “wakil” dan ''comes'' “sekutu kaisar”.<ref name="Online Etymology">{{cite web|title=Viscount (n.)|publisher=Online Etymology Dictionary|date=n.d.|accessdate=18 June 2014|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=viscount}}</ref> Pada masa Kekaisaran Karoling, raja mengutus ''count'' sebagai administrator sebuah provinsi dan wilayah yang lebih kecil sebagai gubernur dan komandan angkatan bersenjata, sedangkan ''viscount'' ditugaskan sebagai wakil ''count'' dalam mengurus provinsi, dan sering bertanggung jawab atas masalah kehakiman.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar'>{{cite book|title=Cengage Advantage Books: World History|last=Upshur|first=Jiu-Hwa|last2=Terry|first2=Janice|last3=Holoka|first3=Jim|last4=Goff|first4=Richard|last5=Cassar|first5=George H.|volume=I|year=2011|pages=329|isbn=9781111345167|publisher=Wadsworth Publishing Co Inc|location=California}}</ref> The kings strictly prevented the offices of their counts and viscounts from becoming hereditary, in order to consolidate their position and limit chance of rebellion.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar' />
 
=== Baron ===
Baris 76 ⟶ 81:
 
=== Knight ===
'''''Knight''''' adalah gelar kehormatan yang dianugerahkan oleh pemimpin monarki atau pemimpin politik lain kepada mereka yang telah berjasa terhadap monarki atau negara, biasanya dalam bidang ketentaraan.<ref>Clark, p. 1.</ref> Istilah dalam bahasa Indonesia yang hampir serupa dengan ''knight'' adalah ksatria. Pada abad pertengahan, ''knight'' dianggap sebagai kelas bangsawan rendah. Gelar '''''dame''''' digunakan sebagai padanan resmi dari ''knight'' untuk wanita diperkenalkan sejak tahun 1917 oleh Ordo Kekaisaran Britania.
 
== Gelar untuk wanita ==
Sebagaimana lazimnya gelar kebangsawanan Eropa, tiap gelar memiliki bentuk pria dan wanita. Bentuk wanita dari tiap gelar bermakna, secara teori, bahwa gelar tersebut disandang oleh wanita yang duduk di posisi tersebut. Misalnya, seorang pria yang memimpin sebuah kekaisaran disebut ''emperor'' (kaisar), maka wanita yang memimpin sebuah kekaisaran akan menyandang gelar yang merupakan bentuk wanita dari ''emperor'', yakni ''empress'' (kaisarina). Seorang istri bangsawan juga akan menyandang bentuk wanita dari gelar yang disandang suaminya.
 
Dalam prakteknya, gelar-gelar untuk wanita ini lebih terkesan sebagai gelar untuk istri-istri bangsawan daripada seorang wanita yang menyandang gelar tersebut atas namanya sendiri. Hal ini karena di masa lalu, seorang wanita memang dibatasi ruang geraknya dalam urusan publik dan politik secara resmi, menjadikan mereka hanya mendapat gelar kebangsawanan melalui pernikahan. Beberapa wanita yang menyandang gelar kebangsawanan atas namanya sendiri kadang menyandang gelar yang lazimnya digunakan oleh pria, agar menegaskan bahwa status mereka tidak sekadar "istri". Contoh kasus ini adalah Ratu Jadgiwa yang memerintah Polandia pada tahun 1384–1399. Dia menyandang gelar ''król'' saat memerintah, yang sering diterjemahkan menjadi ''king'' dalam bahasa Inggris atau raja dalam bahasa Indonesia, dan bukannya menyandang gelar ''króla'' (''queen'' atau ratu) yang merupakan bentuk wanita dari ''król''. Kasus yang mirip terjadi sebelumnya di [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Kaisarina Irene yang memerintah pada tahun 797–802 bahkan tidak konsisten dalam menggunakan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai ''basileus'' (βασιλεύς), gelar yang biasanya disandang Kaisar Romawi Timur, dan bukannya ''basilissa'' (βασίλισσα), bentuk wanita dari gelar ''basileus'' yang biasanya digunakan oleh permaisuri kaisar. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'', dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''.<ref>James, p. 45, 46.</ref>
 
Dalam bahasa Inggris, bentuk wanita dari sebuah gelar atau posisi akan menyandang akhiran ''-ess'', sebagaimana akhiran ''-wati'' dalam bahasa Indonesia. Namun ada gelar yang berakhiran ''-ess'' tapi tidak diperuntukkan untuk wanita, misal: ''marquess''. Selain itu, ada juga gelar untuk wanita yang tidak berakhiran ''-ess'', misal: ''queen''.
 
=== ''Jure Uxoris'' ===
''Jure uxoris'' adalah istilah dalam bahasa Latin yang bermakna "atas nama istrinya."<ref>{{Citation | first = HC | last = Black | title = Law Dictionary | edition = 4th | year = 1968}}, citing {{Citation | last = Blackstone | title = Commentaries | volume = 3 | page = 210}}.</ref> Istilah ini mengacu pada seorang pria yang mendapat gelar kebangsawanan karena menikahi seorang wanita yang menyandang gelar kebangsawanan atas namanya sendiri. Contohnya adalah [[Guy dari Lusignan]] yang menjadi Raja Yerusalem sejak tahun 1186 karena menikah dengan Sibylla, Ratu Yerusalem atas namanya sendiri.
 
Prinsip ''jure uxoris'' didasarkan pada prinsip feodal abad pertengahan Eropa. Hukum di Eropa, baik dari Kristen yang merupakan agama mayoritas masyarakat Eropa, maupun dari hukum pra-Kristen, tidak memberikan seorang wanita hak milik pribadi bila telah menikah. Seluruh hak milik istri akan lebur menjadi milik suami, penguasaan dan pengelolaannya juga sesuai kehendak sang suami, meskipun istrinya tidak setuju.<ref>Emanuel, p. 121.</ref> Masalah hak milik ini juga termasuk gelar dan hak kebangsawanan. Hukum ini mengikat semua wanita yang menjadi istri, bahkan termasuk seorang ratu sekalipun. Seorang lelaki bahkan dapat meneguhkan kepemilikan atas gelar dan segala hak milik istri bahkan setelah pernikahan mereka berakhir. Saat pernikahan Matius dan Marie dibatalkan oleh Paus pada 1170, Marie yang merupakan pemimpin [[Daftar Comte Boulogne|''County'' Boulogne]] hidup di biara, sedangkan suaminya tetap melanjutkan kepemimpinannya atas ''county'' tersebut.
 
Pada [[Abad Pencerahan|masa pencerahan]], perlakuan ini berubah di beberapa negara. Pemimpin monarki wanita hanya akan memberikan sebagian haknya kepada suaminya agar kendali monarki tetap berada di tangan sang wanita yang memang merupakan pewaris dinasti dari kerajaan yang bersangkutan. Hal ini terjadi saat pernikahan [[Mary I dari Inggris|Mary I]], Ratu Inggris, yang hendak menikah dengan [[Felipe II dari Spanyol|Felipe II]].
Baris 189 ⟶ 194:
== Catatan kaki ==
{{Reflist|group=cat}}
 
== Catatan ==
{{Reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
* {{cite book |last=Clark|first= Hugh |title=A Concise History of Knighthood: Containing the Religious and Military Orders which have been Instituted in Europe|location= London|year= 1784 |url=https://books.google.com/books?id=bJsOAAAAQAAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false }}
* {{cite book|title=Property |last=Emanuel |first=Steven L. |date=2004 |publisher=Aspen Publishers, inc. |location=New York}}
* James, Liz (2009). ''"Men, Women, Eunuchs: Gender, Sex, and Power" in "A Social History of Byzantium"'', J. Haldon, ed. ISBN 978-1-4051-3241-1
 
== Lihat juga ==
Baris 195 ⟶ 208:
* [[Sultan]]
* [[Bangsawan]]
 
[[Kategori:Gelar bangsawan]]