Keresidenan Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59:
Pada 13 Maret 1809, pemerintah kolonial Belanda menetapkan bahwa daerah kesultanan Cirebon (wilayah utara karesidenan Cirebon) terbagi atas daerah yang dikepalai oleh sultan-sultan yang mempunyai kedudukan sederajat dengan bupati, wilayah tersebut adalah, Cirebon dan Kuningan dikepalai oleh sultan Sepuh dari [[kesultanan Kasepuhan]], wilayah Maja dikepalai oleh sultan Anom dari [[kesultanan Kanoman]] dan wilayah Indramayu dikepalai oleh sultan Kacirebonan dari [[kesultanan Kacirebonan]] sementara wilayah [[kota Cirebon]] pada masa itu dibagi dua wilayahnya antara sultan Sepuh dan sultan Anom<ref>Dasuki, D.A. Dkk. 1977. Sejarah Indramayu. [[Indramayu]] : Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu</ref>
 
== Masa kekuasaan Britania Raya (1811 - 1815) ==
 
Masa kekuasaan Britania Raya dimulai setelah [[Thomas Stamford Raffles]] berhasil mengalahkan Belanda dengan ditandatangani [[Kaputilasi Tuntang | perjanjian Tuntang]] pada tahun 1811<ref>Kurnia, Anwar. Moh. Suryana. 2007. Sejarah Kelas VIII. [[Jakarta]] : Yudhistira</ref>, penyerangan Britania Raya ke wilayah Hindia Belanda dikarenakan adanya insiden pengibaran bendera Perancis oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu yaitu [[Herman Willem Dandels]] disaat Britaia Raya dan negara eropa lainnya sedang bersatu melawan Napoleon. [[Kaputilasi Tuntang]] menyatakan bahwa seluruh wilayah Hindia Belanda (termasuk wilayah [[kesultanan Cirebon]]) menjadi milik Britania Raya dibawan komando Britinia India (Inggris : British India) di [[Kalkuta]], [[India]]
Masa kekuasaan Britania Raya dimulai setelah Thomas Stamford Raffles berhasil mengalahkan Belanda.
 
Masa kekuasaan Britania Raya berakhir dengan dikembalikannya wilayah Hindia Belanda (termasuk wilayah [[kesultanan Cirebon]] kepada Belanda pada tahun 1815
 
== Masa Kekuasaan Belanda II ==