Friedrich I, Kaisar Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 104:
 
Meskipunnegara kota Italia telah mencapai kemerdekaan dari Friedrich sebagai hasil dari kegagalan ekspedisi kelimanya di Italia,<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=262}}</ref> kaisar tidak menyerah pada kekuasaan Italia. Pada tahun 1184, ia menyelenggarakan perayaan besar-besaran keika kedua putra sulungnya dinobatkan sebagai ksatria, dan ribuan ksatria diundang dari seluruh Jerman.<ref>{{harvp|Dahmus|1969|p=240}}</ref> Kemudian pada tahun 1184, Friedrich sekali lagi pindah ke Italia, kali ini bergabung dengan bangsawan lokal untuk mengurangi kekuatan kota-kota Toskana.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=265}}</ref> Pada tahun 1186, ia merekayasa pernikahan putranya Heinrich dengan [[Custanza, Ratu Sisilia]], ahli waris [[Kerajaan Sisilia]], yang ditentang oleh [[Paus Urbanus III]].<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=266}}</ref>
 
===Perang Salib Ketiga dan Kematian===
[[File:Emporer Frederic I death.jpg|thumb|upright|Barbarossa yang terbenam di [[Göksu]]. Dari naskah Gotha ''[[Sächsische Weltchronik]]'']]
Paus Urbanus III meninggal tak lama setelah itu, dan digantikan oleh Gregorius VIII, yang lebih peduli dengan laporan yang mengkhawatirkan dari Tanah Suci daripada memperebutkan kekuasaan dengan Barbarossa. Setelah berdamai dengan paus yang baru, Friedrich berumpah untuk mengambil salib di [[Parlemen Mainz]] pada tahun 1188.<ref name="Kampers 6252b" /> Friedrich memulai [[Perang Salib Ketiga]] (1189–92), sebuah ekspedisi besar yang berhubungan dengan Perancis, yang dipimpin oleh Raja [[Philippe II dari Perancis]], dan Inggris dipimpin oleh [[Richard I dari Inggris|Raja Richard sang Hati Singa]]. Friedrich mengatur pasukan besar sejumlah 100,000 orang (termasuk 20,000 ksatria) dan berangkat melalui jalan darat ke Tanah Suci;<ref name="Phillips66">J. Phillips, ''The Fourth Crusade and the Sack of Constantinople'', 66</ref> Beberapa sejarahwan menduga jumlah ini berlebihan, dan bahwa jumlah yang benar hampir 15,000 orang, termasuk 3,000 ksatria.<ref name="army">Konstam, ''Historical Atlas of the Crusades'', 162</ref>
[[File:051 Göksu.07.2006 resize.JPG|thumb|right|upright|Sungai Saleph, yang sekarang dikenal sebagai [[Göksu]]]]
 
Para tentara perang salib melewati [[Kerajaan Hongaria|Hongaria]], [[Keharyapatihan Serbia|Serbia]], dan [[Kekaisaran Bulgaria Kedua|Bulgaria]] sebelum memasuki wilayah Bizantium dan tiba di Konstantinopel pada musim gugur tahun 1189. Masalah menjadi rumit oleh aliansi rahasia di antara Kaisar Konstantinopel dan Saladin, yang diperingatkan oleh sebuah catatan yang diberikan dari [[Sibylle, Ratu Yerusalem|Sibylle]], mantan ratu Yerusalem.<ref>[http://www.fordham.edu/halsall/source/1189barbarossa-lets.html The Crusade of Frederick Barbarossa: Letters], Fordham University.</ref> Ketika berada di Hongaria, Barbarossa secara pribadi meminta [[Géza (1151–1210)|Pangeran Géza]], saudara Raja [[Béla III dari Hongaria]], untuk bergabung di Perang Salib. Raja setuju dan pasukan Hongaria sebesar 2,000 orang yang dipimpin oleh Géza mengawal pasukan kaisar Jerman. Pasukan-pasukan tersebut datang dari Eropa barat yang didorong melalui [[Anatolia]], dimana mereka menang di dalam mengambil [[Akşehir]] dan mengalahkan bangsa Turki di [[Pertempuran Konya (1190)|Pertempuran Ikonium]], dan memasuki [[Kerajaan Armenia Kilikia]]. Pendekatan pasukan Jerman sangat memprihatinkan [[Salahuddin Ayyubi]] dan para pemimpin Muslim lainnya, yang mulai mengerahkan pasukan mereka sendiri untuk menghadapi pasukan Barbarossa.<ref name="Canduci, pg. 263"/>
 
Pada tanggal 10 Juni 1190, Kaisar Friedrich Barbarossa tenggelam di dekat [[Kastil Silifke]] di sungai [[Göksu]].<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=267}}</ref> Terdapat beberapa catatan yang bertentangan mengenai hal tersebut. Beberapa sejarahwan menduga ia mungkin mengalami serangan jantung yang merumitkan masalah. Beberapa orang Friedrich menempatkannya di dalam sebuah tong cuka untuk mengawetkan jenazahnya.
 
Kematian Friedrich menyebabkan kerusuhan di dalam pasukannya. Tanap seorang pemimpin, mereka menjadi panik dan diserang dari seluruh sisi oleh bangsa Turki, banyak orang Jerman yang terabikan, terbunuh atau bunuh diri. Hanya 5,000 tentara dari jumlah seluruh pasukan aslinya yang tiba di [[Akko]]. putra Barbarossa, [[Friedrich VI dari Swabia|Friedrich VI]] dari Swabia, meneruskan dengan sisa-sisa tentara Jerman bersama dengan tentara Hongaria di bawah pimpinan Pangeran Géza, dengan tujuan untuk memakamkan kaisar di [[Yerusalem]], namun upaya-upaya untuk mengawetkan jenazahnya di dalam cuka gagal. Oleh karena itu, dagingnya kemudian dimakamkan di dalam [[Gereja Santo Petrus]] di [[Antiokhia]], tulang-tulangnya di dalam Katedral [[Tirus, Lebanon|Tirus]], dan hatinya serta bagian-bagian lain di dalam tubuhnya di [[Tarsus]].<ref name="Canduci, pg. 263"/>
 
Kematian mendadak Friedrich meninggalkan tentara Perang Salib di bawah pimpinan saingannya, Philippe II dan Richard, yag telah melakukan perjalanan ke [[Palestina]] secara terpisah melalui laut, dan akhinya menyebabkan pembubarannya. Richard melanjutkan ke Timur dimana ia mengalahkan Saladin di banyak pertempuran, yang memenangkan wilayah yang menjanjikan di sepanjang pantai Palestina, namun akhirnya gagal memenangkan perang dengan menaklukkan Yerusalem itu sendiri sebelum ia terpaksa kembali ke wilayahnya sendiri di utara barat Eropa, yang dikenal sebagai [[Kekaisaran Plantagenêt]]. Ia kembali ke rumah setelah menandatangani [[Traktat Ramla]] yang setuju bahwa Yerusalem akan tinggal di bawah kendali Muslim dan memungkinkan para peziarah Kristen dan pedagang mengunjungi kota tersebut. Traktat itu juga mengurangi [[Kerajaan Yerusalem]] ke jalur pantai geopolitk yang membentang dari Tirus ke Jaffa.
 
==Lihat pula==