Friedrich I, Kaisar Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 61:
 
Jerman yang ingin disatukan oleh Friedrich adalah sebuah tambal sulam yang masing-masing lebih dari 1600 negara, yang memiliki pangerannya sendiri-sendiri. Beberapa dari wilayah tersebut besar seperti Bayern dan Sachsen. Banyak yang terlalu kecil untuk ditunjukkan di dalam peta.<ref>{{harvp|Dahmus|1969|p=359}}</ref> Gelar-gelar yang diberikan kepada raja Jerman adalah "Caesar", "Augustus", dan "Kaisar Romawi". Pada saat Friedrich akan mengambil gelar-gelar tersebut, mereka tidak lebih dari sebuah slogan propaganda dengan sedikit makna lainnya.<ref>{{harvp|Brown|1972}}</ref> Friedrich adalah seorang pragmatis yang berurusan dengan pangeran-pangeran dengan mencari kepentingan bersama. Tidak seperti [[Henry II dari Inggris]], Friedrich tidak berusaha mengakhiri feodalisme abad pertengahan, melainkan mencoba untuk megembalikannya, meskipun berada di luar kemampuannya. Para pemain besar di dalam perang sipil Jerman yang menjadi Paus, Kaisar, Ghibellin dan Guelf, namun tidak ada satupun yang muncul sebagai pemenangnya.<ref>{{harvp|Davis|1957|pp=318–319}}</ref>
 
===Mulai berkuasa===
[[File:Keizer Frederik I Barbarossa penning 1152-1190 geslagen Nijmegen.jpg|thumb|260px|[[Penny]] atau denier Kaisar Friedrich I Barbarossa, yang ditempa di [[Nijmegen]].]]
 
Bersemangat untuk mengembalikan Kekaisaran ke posisi yang ditempati oleh [[Karel yang Agung|Charlemagne]] dan [[Otto I, Kaisar Romawi Suci]], raja yang baru menyaksikan dengan jelas bahwa pemulihan ketertiban di Jerman adalah awal yang diperlukan untuk menegakkan hak kekaisaran di Italia. Mengeluarkan perintah umum untuk perdamaian, ia membuat konsesi mewah untuk para bangsawan.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=202}}</ref> Di luar negeri, Friedrich campur tangan di dalam perang saudara Denmark di antara [[Svend III Grathe]] dan [[Valdemar I dari Denmark]]<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=201}}</ref> dan memulai beberapa negosiasi dengan Kaisar Romawi Timur, [[Manouel I Komnenos]].<ref name="Comyn, pg. 230">{{harvp|Comyn|1851|p=230}}</ref> Mungkin pada sekitar saat itu raja memperoleh persetujuan kepausan untuk membatalkan pernikahannya yang tidak membuahkan keturunan dengan [[Adela dari Vohburg]], dengan alasan [[Kekerabatan|pertalian darah]] (kakek moyangnya adalah saudara nenek moyang Adela, yang menjadikan mereka sepupu keempat, setelah dihapus). Ia kemudian gagal berupaya untuk mendapatkan calon mempelai dari istana Konstantinopel. Pada kenaikan takhtanya, Friedrich telah membicarakan kabar-kabar pemilihannya kepada [[Paus Eugenius III]], namun mengabaikan untuk meminta konfirmasi kepausan. Pada bulan Maret 1153, Friedrich menyimpulkan perjanjian Constance dengan Paus, dimana ia berjanji, sebagai imbalan atas penobatannya, untuk membela kepausan, untuk tidak berdamai dengan raja [[Ruggeru II dari Sisilia]] atau musuh-musuh Gereja lainnya tanpa persetujuan dari Eugenius, dan untuk membantu Eugenius mendapatkan kembali wewenang kota Roma.<ref>{{harvp|Falco|1964|pp=218 et seq.}}</ref>
 
==Lihat pula==