Kristoforus Sindhunata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
(ringkasan suntingan dihapus)
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 182.253.163.52 (bicara): Suntingan yang tidak memenuhi kriteria WP:NPOV. (TW)
Baris 13:
 
Sindhunata aktif dalam mengembangkan hubungan persahabatan antar-negara dan pada tahun 1983, wakil ketua Perhimpunan Indonesia-Perancis ini dianugerahi medali kehormatan Perancis ''Chevalier de l'Ordre National du Merite'', oleh pemerintah [[Perancis]].
 
== Kritik ==
 
Bagi masyarakat Tionghoa yang mementingkan kesinambungan nama keluarga dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia, Sindhunata dianggap pengkhianat Tionghoa. Setidaknya ia dianggap sesat karena kebodohan.{{fact}}
 
Banyak keluarga Tionghoa yang tetap memakai marga meraka di kalangan Tionghoa dan hanya memakai nama Indonesia ketika harus berkomunikasi dengan kalangan lain.
 
Ada juga yang mengganti namanya kembali ke marga Tionghoa setelah [[Reformasi]].
 
Secara umum, orang-orang Tionghoa di Indonesia yang ber-agama Kristen menolak untuk menggunakan nama Tionghoa, dan menolak mengikuti tata-krama, adat istiadat, dan budaya Tionghoa.
 
Terdapat kesenjangan komunikasi di antara orang-orang Tionghoa Non-Kristen dengan orang-orang Tionghoa Kristen.
 
Kristoforus Sindhunata adalah seorang Kristen-Katholik yang sangat fanatik. Pada tahun 1960-an terjadi revolusi sosial di Tiongkok, salah satu korbannya adalah Kristen.
 
Terdapat dugaan kuat bahwa segala tindakannya untuk melarang, dan menghapuskan budaya, adat istiadat, dan bahasa Tionghoa di Indonesia, didasarkan dengan rasa balas dendam, dan kefanatikan atas agama.{{fact}}
 
Sebagai akibat dari banyaknya sekolah-sekolah Tionghoa yang ditutup pemerintah, maka mau tidak mau, orang-orang Tionghoa menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah Kristen.
Ada yang berpendapat bahwa ini merupakan salah satu tujuan dari Kristoforus Sindhunata untuk meng-Kristen-kan orang-orang Tionghoa di Indonesia.
 
== Pranala luar ==