Waraqah bin Naufal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dari en.wiki.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 9:
 
Dikatakan bahwa dalam 576 M Waraqah menemukan anak lima tahun yang hilang sedang berkeliling di sekitar Dataran Tinggi Mekkah. Ternyata ia adalah Muhammad dan Waraqah yang mengembalikannya kepada kakeknya [[Abdul Muthalib]] di Ka'bah.<ref>Ibn Ishaq/Guillaume pp. 72-73. The qualification "It is said" is Ibn Ishaq's.</ref>
 
Pada suatu hari yang panas Waraqah melewati lembah terbuka, di mana [[Umayyah bin Khalaf]] memaksa budaknya [[Bilal]] untuk berbaring dengan sebuah batu besar di dadanya sampai ia murtad dan menyembah [[Lātta]] dan [[‘Uzzá]]. Bilal terus bersikeras, "Ahad, Ahad!" yaitu, hanya ada satu Tuhan. Waraqah membalas, "Ahad, Ahad, karena Allah, Bilal!" Dia kemudian memprotes dan melawan penyiksaan, lalu berkata kepada Umayyah dan kaumnya, "Saya bersumpah demi Allah bahwa jika Anda membunuhnya dengan cara ini, saya akan membuat makamnya menjadi tempat suci." Umayyah tidak menghiraukannya.<ref>Ibn Ishaq/Guillaume pp. 143-144.</ref> Ibnu Katsir meragukan tradisi ini karena penganiayaan umat Islam baru dimulai beberapa tahun setelah kematian Waraqah ini.<ref>Ismail ibn Umar ibn Katsir. ''As-Sirah an-Nabawiyyah''. Diterjemahkan oleh Le Gassick, T. (1998). ''The Life of the Prophet Muhammad'', vol. 1 p. 357. Reading, Britania Raya: Garnet Publishing.</ref> Selain itu, budak cakap yang sangat mahal, karena itu akan menjadi kontra intuitif untuk merugikan hartanya sendiri. Namun, Sprenger menunjukkan bahwa Bilal, yang keturunan Habasyah, mungkin seorang Kristen sebelum ia adalah seorang Muslim, dan dimungkinkan bahwa Umayyah telah menganiaya dia untuk alasan ini sebelum 610 M. Dalam hal ini, kisah Waraqah mencoba untuk membantu teman seagamanya cenderung adalah hal yang wajar.<ref>Sprenger, A. (1851). ''The Life of Mohammad, from Original Sources'', pp. 161-162. Allahabad: The Presbyterian Mission Press.</ref>
 
Seiring bertambahnya usia Muhammad, pengetahuan Waraka tentang [[kitab suci]]pun bertambah. Beberapa tahun kemudian, ketika diberitahu wahyu pertama Muhammad (yang diketahui sebagai Surah [[Al-'Alaq]]: 1-5), Waraqah mengakui kebenaran seruan kenabian Muhammad. Tradisi menceritakan Waraqah mengatakan, "Telah datang kepadanya hukum terbesar yang datang kepada [[Musa]], pasti ia adalah nabi umat ini."<ref>Ibn Ishaq/Guillaume p. 107.</ref> Sebuah hadits dari 'Aisyah menceritakan kejadian ini:
 
:Khadijah kemudian menemaninya kepada sepupunya Waraqah bin Naufal bin Asad bin 'Abdul' Uzza, yang selama Periode Pra-Islam menjadi Kristen dan dibutuhkan untuk menulis tulisan dengan huruf Ibrani. Dia akan menulis dari Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak Tuhan menghendaki dia untuk menulis. Dia adalah seorang pria tua dan telah kehilangan penglihatannya. Khadijah berkata kepada Waraqah, "Wahai sepupuku, dengarkanlah kisah keponakan Anda!" Waraqah bertanya, "Wahai keponakan saya! Apa yang telah Anda lihat?" Rasulullah {{saw}} menggambarkan apa yang telah dilihatnya. Waraqah mengatakan, "Ini adalah orang yang sama yang membawa wahyu yang telah dikirim Allah kepada Musa (malaikat Jibril). Saya berharap saya masih muda dan bisa hidup sampai waktu ketika kaum Anda akan mengusir Anda keluar." Rasulullah {{saw}} bertanya, "Apakah mereka akan mengusir saya keluar?" Waraqah mengiyakan dan berkata, "Siapa saja (pria) yang datang dengan sesuatu yang mirip dengan apa yang telah Anda bawa akan dimusuhi, dan jika saya masih hidup sampai hari ketika Anda akan diusir maka saya akan benar-benar mendukung Anda. " Tetapi, beberapa hari setelah itu Waraqah meninggal dan Wahyu Tuhan juga berhenti sesaat.<ref>Bukhari 1:1:3. Lihat juga Bukhari 4:55:605; Bukhari 9:87:111; Muslim 1:301.</ref><ref>Reading Islam.com [http://www.readingislam.com/servlet/Satellite?c=Article_C&cid=1189959466154&pagename=Zone-English-Discover_Islam%2FDIELayout What Really Happened Up There?]</ref>
 
== Rujukan ==