Alat transportasi air: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'thumb|250px|[[biduk yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana.]] '''Alat transportasi air''' adalah kendaraan at...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 18 Desember 2016 17.03

Alat transportasi air adalah kendaraan atau alat angkut melalui air, yang mencakup kapal, perahu, kapal bantalan udara, dan kapal selam. Alat tansportasi air biasanya memiliki daya dorong (dari layar, dayung, atau pun mesin) dan oleh karena itu berbeda dari peralatan sederhana yang hanya mampu mengambang, semisal rakit kayu gelondongan.

biduk yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana.

Jenis

Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut sebagai kapal atau perahu. Akan tetapi, banyak pula alat angkut yang bagi banyak orang bukanlah kapal atau pun perahu, misalnya: papan selancar (bilamana digunakan sebagai paddle board, papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang dikayuh), robot bawah air, pesawat terbang laut, jetski, dan torpedo.

Sekalipun kapal lazimnya lebih besar dari pada perahu, perbedaan dua kendaraan ini bukan semata-mata ukurannya.

  • Kapal lazimnya merupakan alat transportasi lintas samudra berukuran besar; sedangkan perahu berukuran lebih kecil, dan lazimnya melayari perairan darat atau perairan pesisir.
  • Menurut suatu pedoman umum, "perahu muat ke dalam kapal, tetapi kapal tidak muat ke dalam perahu, dan kapal biasanya cukup besar untuk mengangkut perahu-perahunya, seperti sekoci, joli-joli, atau perahu motor.
  • Hukum dan regulasi setempat mungkin saja mematok ukuran (atau jumlah tiang) yang membedakan kapal dari perahu.
  • Menurut tradisi, kapal selam digolongkan sebagai perahu, mungkin karena ruangannya yang serba sempit: ukuran yang kecil mengurangi kebutuhan akan daya, sehingga mengurangi pula keperluan mengapung atau menyelam di permukaan guna mengisi pasokan udara yang diperlukan mesin diesel penghasil daya; di lain pihak, kapal selam bertenaga nuklir diperlengkapi reaktor yang menghasilkan daya tanpa menghabiskan udara, besar ukurannya, ruangannya lebih lapang, dan digolongkan sebagai kapal oleh angkatan laut sejumlah negara.
  • Kapal niaga adalah segala macam kendaraan apung yang digunakan dalam pengangkutan kargo dengan tujuan mendapatkan penghasilan; dalam konteks ini, "kargo" yang diangkut kapal penumpang adalah para penumpangnya.

Istilah "alat transportasi air" dapat digunakan untuk menyebut berbagai macam kendaraan air, mulai dari skuter air sampai dengan kapal induk. Kendaraan-kendaraan air ini dapat digunakan baik di air asin maupun di air tawar; baik untuk bersenang-senang, rekreasi, olah raga, niaga, transportasi, maupun misi militer.

Pemanfaatan

 
Balap skuter air

Biasanya manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-kemahiran terkait alat transportasi air ditujukan untuk kepentingan pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, penangkapan ikan dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau penumpang, dan untuk pelaksanaan tempur atau operasi penyelamatan. Secara umum, kemanfaatan suatu kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub sektor industri bahari.

Rancangan

Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan sebuah kendaraan air biasanya berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan antara kapasitas internal (tonase), laju, dan kelaikan laut. Tonase adalah pertimbangan utama untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk kapal perang, dan keamanan menjadi pertimbangan utama bagi orang-orang yang kurang berpengalaman atau dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air untuk pelatihan dan aktivitas pengisi waktu senggang yang seringkali berukuran lebih kecil dan kurang stabil. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar, yang memastikan minimnya peristiwa kapal tenggelam di laut melalui penerapan simulasi komputer dan uji tangki model kapal secara ekstensif sebelum memulai konstruksi di galangan.

Propulsi

Propulsi adalah penerapan teknologi yang paling utama pada alat transportasi air. Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan satang, pengayuh atau dayung, manipulasi perangkat layar yang mendorong dengan daya angkat dari hembusan angin, dan dengan sejenis perangkat mekanik yang menghasilkan dorongan di bawah permukaan air melalui proses pembakaran internal. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah Eropa dapat dibagi menjadi propulsi yang menggunakan alat kayuh sederhana, galai dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, layar latin pada zaman penjelajahan dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17, kapal berperangkat layar lengkap pada zaman kapal layar dari abad ke-16 sampai abad ke-19,[1] mesin uap laut dari zaman mesin uap kira-kira antara 1770 dan penggunaan turbin uap sampai 1914, mesin pembakaran internal berbahan bakar diesel, bensin, dan LNG sejak masuk abad ke-20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan propulsi kelautan nuklir sejak 1950-an dalam alat transportasi air militer. Perkembangan teknologi terkini berusaha mencari sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air.


Referensi

  1. ^ "The Age of Sai" (dalam bahasa English). HMS trincomalee. Diakses tanggal 12 April 2016. 

Pranala luar