Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Sebagai salah satu [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] yang menang dalam [[Perang Dunia II]] (secara lokal dikenal sebagai [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]]), [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] (RT) bergabung dengan PBB pada pembentukannya pada tahun 1945. Dimulainya kembali [[Perang Saudara Tiongkok]] kemudian menyebabkan pembentukan [[Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) pada tahun 1949. Hampir semua [[Tiongkok daratan]] segera di bawah penguasaan {{efn|1=di mana [[Hainan]] [[Operasi Pendaratan di Pulau Hainan |dikuasai pada tahun 1950]]}} dan RT melarikan diri ke [[Pulau Taiwan]]. [[Kebijakan Satu Tiongkok]] yang didukung oleh kedua pemerintah menghalangi perwakilan ganda, namun di tengah [[Perang Dingin]] dan [[Perang Korea]], [[Amerika Serikat]] dan sekutunya menentang penggantian dari RT di PBB, meskipun mereka dibujuk untuk menekan pemerintah RT agar menerima pengakuan internasional kemerdekaan [[Republik Rakyat Mongolia|Mongolia]] pada tahun 1961. [[Britania Raya]], [[Republik Keempat Perancis|Perancis]], dan sekutu Amerika lainnya secara terpisah mengalihkan pengakuan mereka terhadap Tiongkok kepada RRT dan [[Republik Rakyat Albania|Albania]] mengajukan pemungutan suara tahunan untuk menggantikan RT dengan RRT, namun hal-hal ini dikalahkan sejak-setelah [[Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 1668|Resolusi Majelis Umum 1668]] - suatu perubahan dalam pengakuan memerlukan dua per tiga suara.
 
Di tengah [[Perpecahan Tiongkok-Soviet]] dan [[Perang Vietnam]], [[Richard Nixon|Presiden Nixon]] Amerika mengadakan negosiasi dengan [[Partai Komunis Tiongkok|Komunis]] [[Mao Zedong|Ketua Mao]], awalnya melalui sebuah perjalanan rahasia 1971 yang dilakukan oleh [[Henry Kissinger]] untuk mengunjungi [[Zhou Enlai]]. Pada tanggal 25 Oktober 1971, mosi Albania untuk mengakui Republik Rakyat Tiongkok sebagai satu-satunya wakil Tiongkok yang sah diluluskan oleh [[Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 2758|Resolusi Majelis Umum 2758]]. Resolusi ini didukung oleh sebagian besar [[negara-negara komunis]] (termasuk [[Uni Soviet]]) dan [[Gerakan Non-Blok|negara-negara nonblok]] (seperti [[India]]), namun juga oleh beberapa [[NATO|sekutu Amerika]] seperti [[Britania Raya]] dan [[Perancis]]. Nixon kemudian [[Kunjungan Nixon ke Tiongkok 1972|secara pribadi mengunjungi Tiongkok]] tahun berikutnya, mengawali normalisasi [[hubungan Tiongkok-Amerika]]. Since that time, the Republic of China has softened its own One-China Policy and sought international recognition. These moves have been opposed and mostly blocked by the People's Republic of China, forcing the Republic of China to join international organizations under other names. These include "[[Chinese Taipei]]" at the [[International Olympic Committee]] and "[[Taiwan, Province of China]]", at the United Nations.
 
Permohonan terbaru Republik Tiongkok untuk diterima ditolak pada tahun 2007,<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2007/07/24/world/asia/24iht-taiwan.1.6799766.html?_r=0|title=UN rejects Taiwan application for entry|newspaper=[[The New York Times]]|accessdate=2016-10-22}}</ref> namun sejumlah negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat melakukan protes terhadap [[Kantor Urusan Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa]] untuk memaksa badan dunia tersebut dan sekretaris jenderalnya untuk berhenti menggunakan acuan "Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok".<ref>{{cite news|url=http://www.taipeitimes.com/News/front/archives/2011/09/06/2003512568 |title=UN told to drop ‘Taiwan is part of China’: cable |newspaper=[[Taipei Times]] |date=2016-10-16 |accessdate=2016-10-22}}</ref>