Kebidanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 11750162 oleh Jul Hasratman Daeli (bicara).
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Kebidanan''' adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya. Di dalam bahasa Inggris, kebidanan diterjemahkan sebagai "Midwifery" sedangkan bidan disebut sebagai "Midwife".
 
Bidan adalah salah satu profesi di bidang kesehatan yang secara khusus menangani kehamilan, persalinan, keadaan setelah melahirkan serta pelayanan-pelayanan paramedis yang berhubungan dengan organ reproduksi. Ikatan Bidan Indonesia atau yang disingkat IBI adalah organisasi profesi yang menghimpun seluruh bidan di Indonesia<ref>{{Cite web|url=http://www.ibi.or.id|title=Ikatan Bidan Indonesia|website=www.ibi.or.id|access-date=2016-07-21}}</ref>. Saat ini IBI bersama seluruh pihak yang terkait dengan kebidanan sedang memperjuangkan lahirnya Undang-undang tentang kebidanan. Pada tahun 2016, RUU Kebidanan telah masuk ke dalam daftar prolegnas DPR RI.
Baris 11:
Pada Tahun 1996, jenjang pendidikan kebidanan terendah pertama kali dibuka di perguruan tinggi di Indonesia yakni [[diploma]] III Kebidanan'''.''' Pendidikan kebidanan juga tersedia pada jenjang Diploma IV yang disebut sebagai [[Bidan Pendidik]]. Seorang bidan pendidik diharapkan memiliki kompetensi menjadi seorang pendidik yang berkuaitas bagi mahasiswi Diploma III Kebidanan dan sekaligus juga berprofesi sebagai bidan.
 
Pada Tahun 2008 hingga 2013, perkembangan pendidikan kebidanan semakin signifikan yakni dibukanya program S1 dan S2 di beberapa perguruan tinggi negeri. Pendidikan Kebidanan mulai bersaing secara profesional dengan pendidikan kesehatan lainnya seperti Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan dan Farmasi yang telah lebih dahulu memiliki program studi pada jenjang S1, S2 bahkan Spesialis (Sp-1 dan Sp-2) hingga doktoral. Uniknya, Program Studi Magister Kebidanan (S2) lebih dahulu dibuka ketimbang Program Studi Sarjana Kebidanan (S1). Hal ini untuk segera memenuhi tuntutan bahwa seorang dosen di perguruan tinggi minimal berpendidikan S2.
 
Program Studi Magister Kebidanan pertama kali dibuka pada Tahun 2006 di [[Universitas Padjadjaran]]. Kemudian menyusul di beberapa perguruan tinggi negeri lainnya antara lain: [[Universitas Brawijaya]] (2011), [[Universitas Andalas]] (2011) dan [[Universitas Hasanuddin|Universitas Hasanudin]] (2012). Sedangkan Program Studi Sarjana Kebidanan pertama kali dibuka pada Tahun 2008 di [[Universitas Airlangga]], kemudian menyusul dibuka di beberapa perguruan tinggi lainnya antara lain: [[Universitas Brawijaya]] (2009) dan [[Universitas Andalas]] (2013).